52.

1K 61 10
                                        

Gisell sedang mempersiapkan sarapan di meja makan. Pagi ini ia memasak sup jagung, makanan kesukaan Audrey.

"Pagi, ma." Roy mencium kening Gisell lalu menarik kursi makan yang paling depan.

"Pagi, pa." Jawab Gisell tersenyum.

"Sup Jagung? Spesial buat Audrey ya?" Tanya Roy yang membuka tutup panci berisi sup jagung.

Gisell mengangguk. "Iya, pa."

"Anak-anak gak dipanggil turun?" Tanya Roy yang belum melihat Syela, Aldo, dan Audrey.

"Abis ini mau -- Eh itu mereka, tapi kok gak bareng Audrey?" Jawab Gisell saat melihat Syela dan Aldo yang berjalan menuju ruang makan.

Roy ikut menoleh, mendapati Syela dan Aldo. "Pagi, nak."

"Pagi, pa, ma."

"Pagi, om, tante." Syela dan Aldo menjawab bersamaan. Mereka menarik kursi masing-masing.

"Audrey kok gak ikut turun?" Tanya Gisell.

"Tumben, ma? Biasanya dia udah di bawah kan..." Gumam Syela sambil menatap kamar Audrey.

"Kamu naik ke atas sana, panggil, siapa tau kesiangan." Ucap Roy dan segera dilaksanakan oleh Syela.

Syela pun naik lagi ke lantai dua, menuju kamar Audrey. Ia mengetuk pintu saat sampai di depan kamar sahabatnya itu.

Toktoktok

"Lo udah bangun, Drey?"

Tidak ada jawaban. Syela kembali mengetuk pintu kamar Audrey.

"Sarapan dulu, Drey, udah ditunggu papa mama sama Kak Aldo."

Lagi-lagi tak ada jawaban. Akhirnya Syela membuka pintu kamar Audrey. Saat masuk, ia mendapati sahabatnya masih tertidur pulas.

"Aelah, masih molor ni bocah." Ujar Syela lalu berjalan ke samping Audrey.

Saat menyentuh pipi Audrey untuk membangunkannya, Syela merasakan panas yang menjalar ke tangannya. Tubuh Audrey panas. Itu yang Syela rasakan.

"MAMA, AUDREY SAKIT, BADANNYA PANAS." Teriak Syela karena panik.

Tanpa sengaja, teriakannya itu membuat Audrey terbangun. Audrey mengerjapkan matanya berkali-kali. Pandangannya terus berputar saat membuka mata.

"Sy-syel," Lirih Audrey memanggil Syela.

"Audrey sakit??" Panik Gisell yang langsung masuk ke kamar Audrey karena pintunya tidak tertutup.

Syela yang tadinya ingin menoleh ke Audrey, jadi menatap mamanya, begitupun Audrey, ia ikut menatap Gisell yang barusan masuk ke kamarnya.

"Kamu sakit, nak?" Gisell menaiki kasur Audrey, menyentuh keningnya. Panas. Gisell juga merasakan hal yang sama seperti Syela.

Audrey berusaha untuk duduk, tapi kepalanya terlalu berat. Ia bahkan sampai dibantu oleh Gisell.

"Kepala Audrey pusing?" Tanya Gisell.

Audrey hanya mengangguk lemah. Kerongkongannya kering, terlalu sakit untuk berbicara.

Tiba-tiba Aldo dan Roy ikut masuk ke kamar Audrey.

"Audrey beneran sakit??" Tanya Roy.

Gisell mengangguk, "Iya, pa, panas, kepalanya juga pusing."

"Kamu kok bisa sakit, Drey? Kemarin gak kenapa-kenapa loh.." Tanya Aldo yang berdiri di samping Syela.

"M-minum.." Alih-alih menjawab, Audrey justru meminta minum.

Dengan sigap, Syela langsung turun ke dapur dan membawakan segelas air putih untuk sahabatnya itu.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang