71.

935 58 3
                                        

Usai berkutat cukup lama dengan penampilannya pagi ini, akhirnya Alroy keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga untuk makan bersama kedua orang tuanya. Setelah sekian lama hanya makan bersama sang mama kini dengan kembalinya Suki dari perjalanan bisnisnya maka makan paginya terasa lengkap.

Senyumnya mengembang ketika mendapati papa mamanya sudah lebih dulu berada di meja makan.

"Pagi, pa, ma." Sapanya sambil menarik kursi.

"Pagi." Jawab Suki.

"Pagi, sayang, lama banget turunnya." Jawab Shella sambil memberikan sarapan pagi Alroy.

Alroy terkekeh. "Dandan dulu, ma, biar ganteng." Guraunya.

Suki hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban konyol sang putra.

"Gimana kamu sama Audrey? Udah balikan belum?" Tanya Suki mengisi pembicaraan.

Alroy yang sedang menguyah nasinya hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kok belum sih?"

Alroy memandang papanya sambil mengerucutkan bibir. "Dia belum percaya lagi sama Alroy. Tapi papa tenang aja, Alroy lagi berusaha untuk dapetin Audrey lagi."

"Ealah, kemarin juga baikannya gara-gara mama." Ujar Shella.

Alroy mengalihkan pandangannya kepada sang mama. "Terimakasih, mama."

"Lagian kamu juga aneh sih gak mau denger penjelasan dia dulu. Kalau udah gini memang susah karena dia pasti sudah ngerasa kalo kamu gak percaya."

Alroy mengangguk. Tidak perlu dikatakan lagi pun ia sudah sepenuhnya sadar bahwa ini adalah kesalahannya.

"Ya sudah, terus kalau bisa pulang sekolah nanti ajak dia ke rumah. Papa sudah lama gak ketemu." Pinta Suki sambil meletakkan sendok garpu yang sudah ia gunakan.

"Iya, Al, ajak Audrey ke rumah. Mama mau masak bareng dia, udah lama gak nyoba resep baru bareng Audrey." Imbuh Shella.

"Siap! Nanti Alroy ajak Audrey ke sini. Sekarang Alroy mau berangkat sekolah dulu ya." Pamit Alroy sambil beranjak berdiri.

Suki menatap putra semata wayangnya itu. "Gak jemput Audrey?"

"Jemputlah." Jawab Alroy cepat.

"Papa kira gak jemput. Ya sudah berangkat sana, hati-hati, gak usah ngebut."

Alroy mengangguk. "Siap, bos besar!" Guraunya.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Alroy segera memakai sepatu dan bergegas mengeluarkan motornya. Ia akan menjemput Audrey lalu berangkat sekolah bersama.

---

Kring Kring Kring

Bel istirahat berbunyi. Para siswa berhamburan keluar menuju kantin untuk segera mengisi perut mereka yang sudah merengek minta sesuatu.
Tak terkecuali Audrey dan Alroy beserta kedua sahabat mereka. Keenamnya sudah duduk manis di deretan bangku kantin menanti pesanan mereka datang.

"Gue stress fisika, mau meledak rasanya." Ujar Charis sambil mendelosorkan kepalanya.

Syela yang duduk di sebelahnya menepuk pelan tengkuk Charis. "Gak cuma lo, Ris, gue juga. Pak Puji kasih latihan soal susah bener."

Audrey menatap geli kedua sahabatnya. Sejujurnya latihan soal yang ia kerjakan tadi memang susah tapi entah mengapa ia bisa mengerjakannya dengan lancar.

Tiba-tiba terdengar dering ponsel Audrey, membuat semuanya menatap gadis itu. Audrey pun mengeluarkan ponselnya dari saku roknya.

"Kak Aldo." Gumam Audrey saat mendapati nama Aldo di layar ponselnya.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang