78.

994 65 8
                                        

Besok adalah hari terakhir UN bagi para siswa kelas dua belas di seluruh Indonesia. Tiga hari pertama berlalu begitu cepat, perjuangan mereka tinggal sehari lagi dan setelah itu mereka akan merasakan kebosanan luar biasa sembari menunggu hasil kelulusan.

Dengan berakhirnya UN besok, maka dua hari selanjutnya, Audrey akan berangkat ke Prancis. Namun sejak kemarin hingga malam ini ada hal yang sangat menganggu pikrian Audrey, yakni Alroy yang tiba-tiba menjauh darinya.

Ya, Alroy seperti menjauhi dirinya. Ia sendiri tidak tau apa salahnya. Tadi, saat mereka bertemu di parkiran, Alroy bahkan berubah seratus delapan puluh derajat. Laki-laki itu tidak menyapanya, bahkan terkesan dingin dengannya.

Kini Audrey berada di kamarnya. Gadis itu sudah selesai belajar sebelum makan malam tadi dan sekarang ia sedang memandangi ponselnya, ingin mengetikkan sebuah pesan untuk Alroy. Tapi ia terlalu bingung ingin berkata apa. Berkali-kali jarinya mengetik lalu dihapusnya lagi. Sampai akhirnya ia keluar, tidak jadi mengirim pesan, dan mematikan ponselnya.

Perubahan Alroy yang begitu mendadak sangat menganggu ketenangannya. Ingin bertanya, tapi Alroy menjauhinya, seakan-akan tidak lagi ingin berjumpa dengannya.

Audrey menghembuskan nafasnya kasar. Di saat status hubungan mereka yang masih belum jelas ditambah sebentar lagi ia akan berangkat ke Prancis, kenapa Alroy justru melakukan ini padanya? Apa Alroy sedang mempermainkannya? Atau Alroy sudah mulai lelah mengejarnya? Rasa-rasanya itu semua tidak mungkin, karena dua hari lalu Alroy masih bersamanya, mengiriminya pesan sebelum tidur, dan menjemput dirinya di keesokan hari untuk berangkat ke sekolah bersama.

Semakin dipikir semakin membuat kepala Audrey berdenyut-denyut. Ia pun memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa sakit itu. Ketika sedang memejamkan mata, menikmati pijatannya sendiri, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Syela langsung menerobos masuk tanpa permisi.

"Drey, Drey, bangun jangan tidur."

Audrey melirik Syela kesal. "Kenapa?"

Syela menunjukkan ponselnya yang menampilkan video Alroy dengan seorang cewek ke Audrey. "Itu Alroy kan? Kok sama cewek, Drey?" Tanya Syela tak percaya dengan yang dilihatnya.

Audrey yang sama terkejutnya langsung mengambil ponsel Syela dan melihatnya lebih dekat. Laki-laki yang ada di video itu memang Alroy dan di sebelahnya ada seorang wanita yang bersender mesra di dada Alroy. Tapi Audrey merasa tak asing dengan wanita yang membelakangi kamera itu. Ia merasa pernah melihat punggung wanita itu. Di mana dan siapa, itulah pertanyaannya saat ini.

"Ini video kapan?" Tanya Audrey.

"Barusan Andre kirim, dia lagi jalan-jalan terus gak sengaja ngeliat Alroy sama cewek ini. Drey, lo yang sabar ya..."

Audrey tersenyum samar. Baiklah jika memang Alroy menginginkan ini. Ia akan menurutinya.

"Syel, gue mau sendiri. Bisa lo keluar?" Tanya Audrey secara halus.

Syela mengangguk, lalu memeluk Audrey untuk memberi Audrey semangat. Setelah itu ia keluar, meninggalkan Audrey sendirian di kamarnya.

Sepeninggal Syela, Audrey mengambil ponselnya dan menghidupkannya lagi. Begitu layar ponsel sudah menampilkan kembali aktif, Audrey langsung membuka ruang obrolannya dengan Alroy.

AudreyDevira :

Aku gak mau ketemu sama kamu. Mulai hari ini sampai seterusnya gak usah cari aku lagi. Bye.

Setelah mengirimkan pesan itu Audrey langsug memblokir kontak Alroy. Hatinya berat, tapi ia harus bisa. Audrey kembali pada prinsip awalnya. Hidup gue bukan untuk cinta.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang