Bel tanda berakhirnya tes sudah berbunyi lima menit yang lalu. Kini Alroy sedang berdiri di depan kelas Audrey, menunggu gadis itu selesai beres-beres lalu mereka akan pergi ke toko buku.
Sudah beberapa hari berlalu sejak Alroy mendengar sendiri kebohongan yang Audrey ucapkan. Sejauh ini tidak banyak yang berubah dari hubungan mereka, namun rasa kecewa itu masih amat membekas di hati Alroy.
Andai saja saat itu Audrey berkata jujur, sayangnya Audrey justru berbohong, membuat rasa penasaran Alroy berubah jadi kecurigaan yang belum hilang hingga saat ini. Namun meski curiga, Alroy sudah tidak mau menanyakannya, sebab baik dirinya maupun Audrey tidak ada lagi yang membahas topik itu. Alroy takut kalau ia tetap memaksakan rasa ingin taunya, Audrey akan terus berbohong dan itu pasti akan mengecewakannya lagi.
Huft! Helaan napas Alroy terdengar. Ia menyenderkan kepalanya ke dinding sambil memejamkan mata. Tangannya lalu terangkat untuk memijat pelipisnya yang berdenyut karena memikirkan hal itu lagi.
“Kamu kenapa?” Tanya Audrey tiba-tiba mengejutkan Alroy.
Alroy langsung membuka mata sambil mengelus dada. “Astaga, aku kaget, Drey.”
Audrey terkekeh. “Maaf lama, tadi jelasin pertanyaan temen bentar.”
Alroy berusaha tersenyum. “Iyaa.. Sekarang jadi ke toko buku atau mau pulang?”
“Toko buku.” Jawab Audrey.
“Ya udah, ayo.” Ajak Alroy sambil menggandeng Audrey ke parkiran sekolah.
---
Audrey membayar setumpuk novel Harry Potter yang sudah ia ambil dari rak tadi. Semuanya total ada empat, Audrey membelinya khusus untuk Aldo yang sebentar lagi akan kembali ke Indonesia.
“Aku kira kamu mau beli novel.” Ucap Alroy.
“Ini juga novel, Roy.” Jawab Audrey sambil memasukkan uang kembaliannya ke dompet.
Mereka lalu berjalan keluar ke parkiran. Alroy merangkul Audrey sambil berpikir untuk siapa Audrey membeli novel seri sebanyak ini. Karena sepengetahuan Alroy, Audrey tidak menyukai genre novel Harry Potter.
“Kamu beli novel untuk siapa, Drey?” Tanya Alroy penasaran.
Saat mendengar pertanyaan Alroy, Audrey langsung terdiam. Ia berhenti sejenak membuat Alroy menatapnya heran.
“Kenapa? Ada yang ketinggalan?” Tanya Alroy lagi.
Audrey menggeleng. “Gak kok, gak kenapa-napa.”
“Oohh…” Ucap Alroy sambil mengangguk paham lalu merangkul Audrey lagi untuk ke parkiran.
Setelah mereka sampai di parkiran, mereka langsung masuk mobil dan Alroy segera melajukan mobilnya bersatu dengan pengguna jalan lainnya. Selama di perjalanan pulang, sesekali Alroy melirik Audrey yang nampak tersenyum.
“Lagi seneng ya?” Tanya Alroy sambil tetap fokus menyetir.
Audrey menoleh ke Alroy. “Gak juga, Roy.” Bohong Audrey karena kalau ia jujur ia bingung harus bagaimana menjelaskan alasannya ke Alroy.
Hari ini sebenarnya perasaan Audrey sangat senang, sebab kata Aldo, dia akan pulang dalam beberapa hari ke depan dan sebagai hadiah, Audrey sudah membeli seri novel Harry Potter yang sangat Aldo suka. Oleh sebab itu, tadi saat Alroy menanyakan untuk siapa ia membeli setumpuk novel ini, ia tidak bisa menjawab, sebab tidak mungkin ia mengatakan tentang Aldo di hadapan Alroy.
“Kamu belum jawab pertanyaan aku loh, Drey.” Ujar Alroy tiba-tiba membuyarkan lamunan Audrey.
“Pertanyaan apa ya?” Tanya Audrey bingung sambil menoleh ke Alroy.
“Untuk siapa kamu beli novel Harry Potter? Bukannya kamu gak suka genre novel yang kayak gitu?”
Audrey menggigit bibir bawahnya, berdecak di dalam hati. Baru saja ia pikirkan, Alroy sudah mengulangnya lagi. Akhirnya karena takut ketahuan berbohong, Audrey memalingkan wajahnya dari Alroy.
“B-buat Syela.” Cicit Audrey menjawab.
Mendengar jawaban Audrey membuat kening Alroy berkerut sambil menoleh sekilas ke Audrey. “Syela?” Ulang Alroy.
“I-iya.” Jawab Audrey dengan suara sedikit gemetar.
“Ooohh.” Ujar Alroy tidak lagi bertanya.
Audrey pun bisa bernapas lega. Namun siapa sangka, di sampingnya, Alroy memperhatikan gerak-gerik Audrey. Dan Alroy sudah merasa kalau ada sesuatu yang Audrey sembunyikan.
Dua kali, Drey. Lirih Alroy dalam hati sambil tersenyum tipis.
---
Kini Audrey berada di kamarnya, sedang membaringkan diri sambil bermain ponsel setelah selesai belajar untuk UAS besok. Saat ia tengah asik berjelajah di Google, sebuah notifikasi masuk, Audrey pun lalu membuka aplikasi obrolannya. Ternyata notifikasi itu adalah notifikasi chat dari Aldo.
Kak Aldo : Udh slesai belajar?
Audrey tersenyum membaca pesan singkat itu. Ia lalu segera mengetikkan balasan.
AudreyDvr :
Udah, kenapa kak?
Tak perlu menunggu lama, balasan dari Aldo kembali masuk.
Kak Aldo : Gapapa, kakak mau telepon sekarang gak ganggu kan?
AudreyDvr :
Gak kok
Detik berikutnya, layar ponsel Audrey sudah dipenuhi oleh wajah Aldo.
“Lagi apa?” Sapa Aldo di seberang sana.
Audrey tersenyum. “Gak ngapa-ngapain, kakak?”
“Lagi teleponan ama kamu loh ya..”
Audrey terkekeh. “Kakak balik kapan sih? Bilang dong sama Audrey.” Bujuk Audrey sebab Aldo tidak mau memberitahu siapapun terkait jadwal kepulangannya ke Indonesia.
Aldo tertawa mendengar permintaan Audrey. “Kalau kakak bilang kakak sudah di Indonesia kamu percaya gak?”
Mata Audrey membulat sempurna. “GAK LAH! Gak mungkin!” Seru Audrey cepat.
“Ya udah nanti tunggu kakak kasih kejutan ke kalian.” Ujar Aldo sambil tersenyum penuh arti.
Melihat itu Audrey jadi menyipitkan matanya. “Kakak beneran udah balik?” Tanya Audrey penasaran.
“Gak tau.” Jawab Aldo santai sambil menjulurkan lidah.
“Kak, jangan bercanda…” Decak Audrey sebal.
Di seberang sana, Aldo nampak menahan senyumnya. “Kakak gak bercanda, Audrey. Udah gak usah bahas itu nanti kan kamu juga tau kapan kakak pulang. Terus btw, kamu jadi kuliah Prancis kan?”
“Kakak inget?” Jawab Audrey balik bertanya.
Kening Aldo berkerut. “Maksud kamu?”
Audrey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Audrey kira gara-gara kemarin kita agak jauhan kakak jadi lupa kalau Audrey mau kuliah di Prancis.” Jelas Audrey.
“Ooohh, gak mungkinlah kakak lupa, lagian kakak udah cariin apart sama beberapa informasi universitas yang mungkin kamu suka.” Jawab Aldo.
Mulut Audrey terbuka sempurna ketika mendengar itu. “Serius, kak?” Seru Audrey tak percaya.
Aldo mengangguk. “Serius dong, nanti kamu lihat aja sendiri.”
Senyum Audrey mengembang. “Aaaa, terimakasih, kakak!” Ucap Audrey senang.
“Sama-sama, kesayangannya Aldo. Udah sekarang kamu tidur, jangan begadang.” Nasihat Aldo.
Audrey melihat jam dinding kamarnya. “Masih jam sepuluh, kak.”
Aldo berdecak. “Biasa juga jam sembilan kamu udah tidur. Matiin sekarang, tidur kamu.” Perintah Aldo galak.
Audrey mengerucutkan bibirnya ke depan. “Galak bener, ntar jomblo terus loh.” Ledek Audrey.
“Kamu bilang ap---”
Audrey mematikan panggilan video tersebut sebelum Aldo menyelesaikan ucapannya. Sambil menahan tawa, Audrey mengetikkan permintaan maaf di ruang obrolannya dengan Aldo. Lalu ia keluar dan saat itulah senyumnya perlahan memudar. Audrey terkejut melihat begitu banyak notifikasi chat juga beberapa panggilan tidak terjawab dari Alroy.
Cobaan apa lagi ini. Decak Audrey dalam hati.
---
Alroy mengerang frustasi. Sudah berkali-kali ia mencoba menelepon Audrey tetatpi kekasihnya itu tidak mengangkat, pesan yang ia kirimkan juga tidak dibalas.
Berdecak sebal selalu Alroy lakukan ketika panggilan yang ia lakukan berakhir dengan tulisan bahwa Audrey sedang berada dalam panggilan lain. Rasa penasaran dan marah bercampur menjadi satu, membuat Alroy tampak sangat kalut malam ini.
Kini Alroy putuskan untuk mengirim pesan terakhir. Ia akan menunggu sampai Audrey membalasnya.
AlroyDvn :
Kamu tuh lagi apa sih? Kenapa telepon aku gak diangkat?
Satu menit
Lima menit
Sepuluh menit
Alroy terus menunggu tapi Audrey tetap saja belum membalas. Tangannya mengepal kuat hingga kuku jarinya menancap di telapak tangan. Akhirnya setengah jam berlalu, kini jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Alroy memilih untuk berhenti menunggu sebab biasanya Audrey sudah tidur.
Telepon gak diangkat, chat gak dibales, tidur gak pamit. Kamu berubah, Drey. Pikir Alroy sedih.---
Revisi : 20-06-20
Jangan lupa vote + comment
Happy Reading Readers❣
btw : tanggalnya hari ini bagus wkwkwwk
![](https://img.wattpad.com/cover/145964881-288-k334981.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MY WORLD [COMPLETED]
Romansa[ Follow dulu sebelum membaca, terima kasih!✨ ] Audrey itu dunianya Alroy. Sejak mengenal Audrey, Alroy merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya. Paras cantik Audrey memikat Alroy di kali pertama mereka berjumpa. Alroy pikir, Audrey sama seperti ke...