73.

793 53 5
                                    

Setelah mendengar permintaan Audrey, Aldo langsung menyuruh Alroy untuk mengendarai mobilnya ke rumah Ananta. Kini Alroy sudah menghentikan mobil di samping rumah Ananta, mereka menunggu kepulangan remaja itu.

Sembari menunggu Ananta, Audrey terus menyiapkan hatinya untuk berbicara dengan adiknya itu. Ia juga menyusun kata-kata agar Ananta paham dan menerima permintaan maafnya. Bisa tidak bisa ia harus membuat Ananta memaafkannya, ia tidak mau acara sore nanti diwarnain oleh insiden yang direncanakan Ananta tadi.

"Kak, nanti biar Audrey sendiri aja yang turun, kakak sama yang lain tunggu di mobil." Pinta Audrey karena menurutnya jika ia ditemani oleh teman-temannya dan juga Alroy maka Ananta akan semakin sulit memaafkannya.

Aldo menoleh cepat ke Audrey. "Hah?Gak, gak boleh."

"Kak, please." Mohon Audrey.

Aldo menggeleng. "Gak, Drey, terlalu beresiko."

"Tapi gimana kalau Ananta justru gak maafin Audrey?" Tanya Audrey khawatir.

"Drey, mau maafin atau gak itu hak dia yang penting kamu sudah minta maaf. Pokoknya kakak sama yang lain ikut turun, kamu gak boleh turun sendiri." Tegas Aldo.

Audrey sedikit mendengus. Kesal rasanya tapi baiklah ia akan menuruti perkataan Aldo.

Tak lama kemudian Audrey melihat mobil Alex yang berhenti di depan rumah Ananta. Tapi sepertinya Alex tidak mampir karena setelah Ananta turun, mobil Alex langsung pergi begitu saja.

"Sekarang?" Tanya Aldo setelah melihat Ananta yang sudah memasuki rumah.

"Iya." Jawab Audrey singkat.

Mereka berenam kemudian turun dari mobil. Syela, Charis, dan Andre langsung merangkul Audrey yang berdiri di depan mereka.

"Lo bisa, Drey." Ujar ketiganya serempak.

Audrey menolehkan kepalanya kepada sahabat-sahabatnya. "Makasih."

Setelahnya mereka bertiga melepaskan rangkulan itu dan membiarkan Audrey kembali berjalan di depan mereka.

Ketika Audrey sudah melangkahkan kakinya di perkarangan rumah, entah kenapa jantungnya berdegup begitu kencang. Rasa gugup menyerangnya, membuat langkahnya terhenti.

Alroy yang melihat itu segera meraih tangan Audrey dan menggenggamnya. Audrey menatapnya dengan tersenyum.

"Jangan gugup, kalo gugup nanti buyar semua kata-kata yang udah kamu susun." Kata Alroy dengan senyumnya.

Aldo yang mengacak rambut Audrey. "Bener yang Alroy bilang. Jangan gugup, Drey. Tujuan kamu ke sini baik, kalau dia gak mau maafin ya sudah yang penting kita udah usaha." Kata Aldo menambahi.

Audrey lalu menatap pintu rumah yang sedikit terbuka. Ia menarik nafas dalam-dalam dan berkata pada dirinya sendiri. Lo bisa, Audrey!

Mereka kemudian kembali berjalan memasuki rumah. Saat membuka pintu, ternyata keadaan di dalamnya sepi, mungkin Ananta sedang berada di kamarnya.

"Mau ke atas atau nunggu di sini aja?" Tanya Aldo ketika mereka sudah di ruang tengah dan tidak melihat Ananta ataupun Siska.

Audrey menatap kamar Ananta yang tepat berada di depan tangga.

"Naik aja, kak." Jawab Audrey sambil melangkah lebih dulu menaiki tangga. Lalu di belakangnya diikuti oleh teman-temannya dan juga Alroy.

tok tok tok

Audrey mengetuk pintu kamae Ananta. Tak perlu menunggu lama, detik berikutnya pintu sudah terbuka. Audrey dapat melihat keterkejutan dari mata Ananta.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang