32.

1.2K 73 10
                                    

Ulangan Akhir Semester bagi seluruh murid SMA Tunas Bangsa sudah di depan mata. Para siswa-siswi pun mulai mempersiapkan diri, tak terkecuali Alroy, Audrey dan teman-teman mereka yang sudah kelas dua belas.

Hari Sabtu ini, khusus untuk persiapan UAS, Alroy, Audrey beserta kedua sahabat mereka ingin belajar bersama di rumah Andre. Jika Audrey, Syela, dan Charis akan belajar Fisika maka berbeda dengan Alroy, Andre, Angga yang  akan mempelajari Geografi.

Kini Audrey dan Syela sedang bersiap-siap untuk ke rumah Andre. Setengah jam Syela menunggu Audrey bersiap namun sahabatnya itu tidak kunjung keluar dari kamarnya. Akhirnya Syela memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Audrey, bertanya apakah masih lama.

Tok tok tok

“Udah belum, Drey?” Tanya Syela dari luar.

“Masuk aja, Syel.” Seru Audrey dari dalam.

Syela pun lalu masuk dan melihat Audrey yang sedang menguncir rambutnya.

“Baru siap-siap loh?” Tanya Syela sambil berbaring di kasur Audrey.

Audrey menyengir. “Hehehe, iyaa, belum masuk-masukin buku juga, bentar ya.” Jawab Audrey.

Mendengar Audrey yang ternyata baru mulai bersiap membuat Syela tersenyum datar. Ia lalu memilih meliha-lihat foto yang ada di kamar Audrey untuk menghilangkan rasa bosan karena mungkin akan lama menunggu Audrey.

“Wih… Ini Kak Aldo kan?” Tanya Syela sambil mengambil salah satu foto yang ada di nakas samping kasur Audrey.

Audrey yang sedang menata buku di tasnya pun menoleh. “Iya.” Jawab Audrey.

“Astaga, gue baru sadar muka dia waktu kecil imut banget. Eh btw, boleh tanya sesuatu gak?”

Audrey terkekeh mendengar pujian Syela untuk Aldo. Ia lalu mengangguk, mempersilahkan Syela untuk bertanya.

“Lo jadi kuliah di Prancis?”

Audrey yang tadinya hendak memasukkan buku jadi berhenti. “Gue belum tau, Syel.” Jawab Audrey lesu.

“Kenapa? Bukannya itu keinginan lo untuk kabulin permintaan terakhir bokap lo ya?”

Audrey mengangguk. “Iya sih.”

“Lah terus kenapa belum tau? Di sana kan juga ada Kak Aldo, katanya juga dia mau bantu lo?”

Audrey menghela nafas. Itulah permasalahannya. Aldo ingin membantunya tapi hubungan mereka sudah tidak seperti dulu. Audrey takut merepotkan Aldo.

“Syel, gue udah gak sedeket dulu ama Kak Aldo, gue sungkan untuk minta tolong ke dia.” Cerita Audrey.

Mendengar Audrey yang mengatakan bahwa dia tidak lagi dekat dengan Aldo membuat Syela terkejut bukan main. “SERIUS?!” Seru Syela tak percaya

Audrey mengangguk. “Ya masa gue bohong, Syel.”

Syela menggaruk tengkuk kepalanya sambil menyengir. “Kalian ribut? Sejak kapan? Kok gak cerita-cerita?” Tanya Syela beruntun.

Audrey memegangi kepalanya, mengingat-ingat awal mula permasalahannya dengan Aldo. “Udah hampir setahun kayaknya, tapi sebenarnya kita cuma salah paham dan gue gengsi untuk chat dia lagi.”

“Salah paham gimana?” Tanya Syela belum paham.

“Ya salah paham. Waktu itu gue sering kan chat ama Kak Aldo nah terus Kak Aldo nya sibuk, dia balesnya singkat-singkat sampe akhirnya dia bilang kakak lagi sibuk, jangan chat dulu. Dan gue sama sekali gak chat dia lagi sampai sekarang, soalnya gue ngerasa kayak dia bales gue karena terpaksa.” Jelas Audrey.

“Ya ampun, Drey, lo baper banget sih… Berarti kalian udah gak kontakan sekarang?” Tanya Syela.

Audrey menggeleng. “Gak.. Tapi sebenarnya gue pingin chat dulu cuma gengsi.”

“Gengsi lo ketinggian, Drey. Terus Kak Aldo juga belum tau dong lo pacaran ama Alroy?” Tanya Syela lagi.

“Belum lah.” Jawab Audrey sambil menutup tasnya.

“Lo gak mau cerita ama dia?”

Audrey mengangkat bahunya. “Kalau hubungan gue sama dia bisa membaik ya gue cerita, kalau gak ya mungkin gak akan cerita. Udahlah yuk berangkat.” Ujar Audrey seraya berjalan keluar kamarnya.

Syela berdecak sambil menggelengkan kepalanya heran melihat Audrey dan Aldo yang bisa berantem hingga berjauhan seperti sekarang. Ia lalu bangkit berdiri dan segera menyusul Audrey yang sudah keluar terlebih dulu. Tak lupa ia juga menutup kamar Audrey baru turun bersama sahabatnya itu.

---

Syela dan Audrey masuk ke rumah Andre bertepatan dengan Charis yang baru saja datang. Ketiganya pun lalu masuk bersama.

“Sepi bener, Ndre.” Celetuk Charis saat melihat Andre yang sedang membereskan ruang tamu.

“ASTAGA! Kaget gue.” Seru Andre sambil mengelus dadanya.

Audrey, Syela, dan Charis terkekeh melihat Andre yang terkejut. Mereka lalu segera mengambil tempat di sofa yang cukup bagi mereka bertiga.

“Tante Risa ama Om Bram pergi, Ndre?” Tanya Syela.

Andre mengangguk. “Iya, makanya rumah gue keliatan sepi.”

“Oooo…  Terus temen-temen lo belum pada datang?” Tanya Audrey.

“Si Alroy udah, lagi di belakang tuh anaknya. Susulin sana, Drey.” Suruh Andre sambil menggerakkan kepalanya ke arah belakang.

Audrey terkekeh lalu segera berdiri dan pamit pada ketiga sahabatnya. “Pergi dulu ya.”

Syela dan Charis menepuk Audrey pelan. “Pacaran mulu lo.” Cibir keduanya.

Audrey menjulurkan lidahnya kemudian meninggalkan mereka semua untuk menemui Alroy di taman belakang rumah Andre. Sepeninggal Audrey, Syela langsung berbisik pada Andre dan Charis.

“Kalian tau gak, Kak Aldo sama Audrey lagi ada masalah.” Ujar Syela

“Masa?” Seru Charis pelan.

Andre mengangguk. “Gue baru tau beberapa hari kemarin sih. Lo sendiri tau kapan, Syel?”

“Gue baru tau tadi waktu nunggu dia siap-siap. Aslinya sih cuma salah paham terus Audrey nya gengsi untuk chat duluan.” Jelas Syela singkat.

Kening Charis berkerut. “Salah paham gimana maksudnya?”

Syela menghembuskan nafasnya sambil menatap Charis. “Tadi sih dia cerita udah hampir setahun gak kontakan lagi ama Kak Aldo gara-gara waktu itu Kak Aldo bilang lagi sibuk jangan chat dulu. Audrey baper, makanya sampe sekarang dia gak chat, gengsi juga katanya.” Jelas Syela lagi.

Andre membulatkan mulutnya sambil mengangguk. “Oh, ternyata gitu ceritanya, gue gak tau soalnya dia cuma bilang kalau dia udah gak kontakan lagi.”

Charis cemberut. “Gue shock denger mereka renggang gini.” Sahut Charis.

Syela menepuk pundak Charis. “Gak lo aja, gue juga, Andre pun pasti sama, ya kan, Ndre?”

Andre mengangguk. “Kalian tenang aja, ntar gue pikirin caranya buat mereka baikan.”

Charis memicingkan matanya menatap Andre. “Lo yakin bisa buat mereka baikan?”

Andre mengangkat bahunya sambil menyengir. “Semoga, yang penting gue usahain sebelum Aldo balik mereka udah baikan.”

Syela dan Charis membulatkan kedua mata mereka mendengar Aldo akan balik. “Kak Aldo balik?” Tanya Syela.

“Iya, tapi kalian jangan kasih tau Audrey, Aldo mau ngasih kejutan katanya.”

Charis menutup mulutnya dengan kedua tangan. “Kapan Kak Aldo balik?”

“Kemarin sih katanya pas kita libur natal, gak tau tanggal berapa.”

Syela dan Charis saling pandang. “Gak sabar.” Ucap keduanya serempak.

---

Sesampainya di taman belakang, Audrey melihat Alroy yang bermain game di ponsel. Audrey pun lalu segera duduk di sebelah Alroy.

“Main terus.” Tegur Audrey.

Alroy tersentak dan ponselnya hampir saja terlepas. “Kaget aku, Drey.”

Audrey terkekeh. “Makanya jangan fokus main mulu.”

Alroy menyengir. “Kamu barusan dateng?” Tanya Alroy sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Audrey mengangguk. “Iya, kamu udah dari tadi?”

“Lumayan.” Jawab Alroy singkat seraya merangkulkan tangannya di pundak Audrey.

“Oohh.” Balas Audrey singkat lalu menatap lurus ke depan.

Alroy yang masih menatap Audrey pun tersenyum melihat kecantikan kekasihnya itu dari samping. “Drey,” Panggil Alroy.

“Mmm?” Jawab Audrey tanpa menoleh.

“Cantik banget sih malem-malem gini.”

Audrey melirik Alroy sekilas lalu menahan senyumnya. “Gak usah gombal.”

Alroy terkekeh sambil mendekatkan duduknya ke Audrey. “Beneran tau enggak gombal.”

“Iya deh percaya.” Jawab Audrey.

“Drey, UAS cepet banget ya, terus liburan, kita jadi jarang ketemu deh..” Ucap Alroy masih dengan merangkul Audrey.

Audrey menatap Alroy. “Kan masih bisa main ke rumah, Roy.”

Alroy menggeleng. “Ntar akhir tahun keluarga aku mau ke Jogja sama Semarang.”

“Liburan?” Tanya Audrey.

Alroy mengangguk. “Iya sekalian papa mau ngurus bisnis di sana.”

Mendengar itu membuat Audrey mengerucutkan bibirnya ke depan. “Yah…” Lirih Audrey sambil menatap Alroy sedih.

Alroy ikut cemberut melihat Audreynya sedih. Ia lalu memutar akalnya agar liburan nanti mereka tetap bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama.

“Sayang,” Seru Alroy saat ia berhasil menemukan ide yang bagus.

Kedua alis Audrey terangkat. “Apa?”

“Kamu ikut liburan aja bareng aku, gimana?” Tawar Alroy menyuarakan idenya.

“Hah?” Jawab Audrey bingung.

Alroy tertawa melihat wajah Audrey yang kebingungan. “Gak cuma kita berdua. Ada papa mama juga, kaget gitu muka kamu.”

Audrey melirik Alroy sinis. “Iya kalau itu aku ngerti, Roy, tapi aku belum pernah liburan sendiri gitu.”

“Ooohh.. Ya udah ikut aja. Mau kan?” Bujuk Alroy.

Audrey mengangkat bahunya. “Papa mama belum tentu izinin, Roy.”

Alroy berdecak. “Nanti aku yang izin deh, tapi kamu mau kan?”

Audrey menghela nafasnya, bingung harus menerima atau menggeleng. Namun melihat mata Alroy yang memandangnya penuh harap, akhirnya ia mengangguk. “Ya udah, tapi kalau papa mama nanti ada rencana liburan aku gak jadi ikut kamu ya.”

Kedua sudut bibir Alroy terangkat ke atas. “Siap!  Oh ya, besok aku jemput ya.”

“Mau ke mana?” Tanya Audrey.

“Ya adalah, oke-oke?” Cengir Alroy.

Audrey berdecak. “Kamu tu mau UAS tapi malah jalan-jalan.”

“Sekali ini aja, ya mau ya?” Bujuk Alroy.

“Iya, tapi pulangnya jangan sore-sore, aku masih harus belajar.”

Alroy menampilkan kedua jempolnya, membuat Audrey tertawa ringan sambil bangkit berdiri.

“Ayo, masuk.” Ajak Audrey.

Alroy mengangguk. “Ayo!” Jawab Alroy sambil bangkit berdiri dan merangkul Audrey. Mereka berdua lalu berjalan bersama masuk ke rumah Andre.

---

Revisi : 18-06-20

Jangan lupa vote+comment

Happy Reading Readers

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang