Tok tok tok
Audrey sedang membaca buku ketika pintu kamarnya diketuk. Ia pun berjalan ke arah pintu untuk membukakan seseorang yang telah berdiri di depan sana.
Saat pintu terbuka, nampaklah wanita paruh baya yang sudah tujuh tahun ini ia panggil dengan sebutan mama sedang tersenyum sambil menatapnya lembut. Melihat itu, Audrey ikut tersenyum dan mempersilahkannya masuk.
“Ayo, ma, masuk.”
Wanita itu adalah Gisell, ibu kandung Syela, yang juga menjadi ibu angkatnya. Ya, ia tinggal bersama Syela dan kedua orang tuanya. Sudah hampir tujuh tahun keluarga Syela merawatnya seperti anak kandung mereka sendiri. Tepatnya sejak hari di mana Firman, ayah kandungnya, meninggal dunia.
Saat itulah ia resmi diangkat menjadi putri kedua dari pasangan Roy dan Gisell. Tapi yang ia tau, pengangkatan itu sebenarnya juga merupakan keinginan ayahnya sebelum meninggal. Ayahnya tidak mau jika ia harus tinggal bersama ibu kandungnya. Oleh sebab itu, sang ayah menitipkannya kepada keluarga Syela.
Audrey sendiri sudah bersahabat baik dengan Syela. Selain Syela, ada juga Charis, Andre, dan Aldo yang paling tua. Mereka berlima adalah sahabat sejak kecil dan jauh sebelum mereka lahir, ayah mereka juga merupakan sahabat.
Hubungan baik para ayah itu terus berlanjut sampai mereka lahir. Itulah mengapa mereka sudah saling mengenal satu sama lain dan juga keluarga masing-masing.
Memiliki mereka berempat sebagai sahabat benar-benar membuat Audrey bersyukur, karena mereka lah Audrey bisa melewati semua penderitaannya di masa lalu. Suka duka mereka lalui bersama, saling menghibur siapapun yang sedang bersedih.
Tapi sejujurnya, di antara mereka berempat, Audrey sangat dekat dengan Aldo. Sahabatnya satu itu sudah seperti kakak baginya. Dulu, ketika ia ingin bermain dan ketiga sahabatnya yang lain sedang sibuk, maka Aldo yang akan menemaninya. Aldo juga yang akan memeluknya saat menangis, mengatakan bahwa ia adalah kesayangannya, melakukan apapun yang akan membuatnya tersenyum kembali.
“Audrey? Audrey kok melamun?” Tanya Gisell membuyarkan lamunan Audrey.
“Eh, ma, gak kok, gapapa, hehehe…” Tangan Audrey menggaruk rambutnya yang tak gatal. Ia lalu tersenyum pada Gisell yang sedang mengelus kepalanya dengan lembut. “Mama perlu bantuan Audrey?” Tanya Audrey beralih topik.
Gisell menggeleng. “Mama Cuma mau ngobrol aja, boleh kan?”
Audrey langsung mengangguk, tentu saja boleh. “Mau ngomongin apa, ma?”
Gisell tersenyum. “Gimana hari kamu?”
Satu pertanyaan yang membuat senyum Audrey semakin mengembang. Andai saja yang bertanya itu adalah ibu kandungnya, tapi apalah dayanya, keinginan itu sepertinya tidak akan terkabul.
“Baik, ma.” Jawab Audrey.
“Kamu kan sudah kelas dua belas, tahun depan ujian, sudah kepikiran belum mau kuliah di mana? Sebentar lagi waktu untuk daftar kuliah loh, Drey.” Tanya Gisell.
Ah, pertanyaan ini. Jujur saja Audrey bingung mau menjawab apa. Sebenarnya ia ingin melanjutkan pendidikannya di Prancis, tempat di mana ia bisa meraih mimpinya juga memenuhi janji terakhirnya kepada sang ayah. Namun ia cukup khawatir untuk mengatakannya pada Roy dan Gisell. Biaya kuliah di sana tidaklah murah, saat ini ia sedang banyak belajar agar saat mendaftar nanti ia bisa mendapat beasiswa. Barulah setelah itu ia akan memberitahukan ke keluarga angkatnya.
Seperti dapat membaca pikiran Audrey, Gisell pun bertanya, “Jadi kuliah di Prancis?”
Audrey langsung mematung ketika mendengarnya. Cukup terkejut karena ia sama sekali belum membicarakan hal itu kepada siapapun kecuali keempat sahabatnya dan rasanya tidak mungkin mereka memberitahukan hal itu ke Gisell karena Audrey sudah meminta mereka untuk merahasiakannya dulu.
Gisell tersenyum melihat keterkejutan di wajah Audrey. “Papa mama sudah tau, Audrey. Waktu itu mama dengar kamu cerita ke Syela terus waktu mama bilang ke papa, katanya papa juga sudah tau karena itu keinginan terakhir papa kandung kamu. Jadi gimana? Kamu beneran sudah yakin kuliah di Prancis?”
“I-iyaa, ma." Jawab Audrey kikuk.
“Kamu sudah tau mau masuk universitas mana? Jurusan apa?”
Audrey mengangguk. “Kalau jurusannya mungkin fashion design tapi universitasnya Audrey belum kepikiran. Audrey lagi fokus untuk ambil beasiswa, ma, nanti Kak Aldo akan bantu Audrey untuk cari universitasnya, tempat tinggal juga akan dibantu Kak Aldo.” Jelas Audrey.
Ya, Audrey menyukai hal-hal berbau desain. Sejak kecil, Audrey memiliki beragam imajinasi yang selalu dituangkannya dalam bentuk gambar atau sketsa. Dan karena Prancis adalah kota fashion, maka Audrey memfokuskan minatnya dalam dunia fashion design.
Mendengar penjelasan Audrey yang mantap membuat Gisell menatap gadis itu dengan penuh kasih sayang.
“Bagus deh kalau kamu sudah kepikiran mau masuk apa. Terus nanti semisal sampai pendaftaran kamu gagal dapat beasiswa, kamu tenang aja, papa mama akan membiayai kebutuhan kamu di sana.”
Audrey terkejut bukan main. Ia tak mau merepotkan keluarga ini lagi. Sudah cukup mereka membiayai pendidikannya hingga SMA, perguruan tinggi akan ia perjuangkan sendiri.
“G-gak usah, ma. Audrey akan berusaha untuk dapat beasiswa itu kok, mama sama papa tenang aja. Audrey gak mau lagi ngerepotin mama papa, lebih baik uang untuk Audrey kuliah digunain bagi keperluan Syela nanti.” Tolak Audrey dengan lembut, ia tidak mau kata-katanya menyakiti hati Gisell.
Mendengar kepedulian dari Audrey membuat Gisell memeluk anak angkatnya itu. “Sayang, mama papa gak merasa direpotkan. Kami memang sudah menyiapkan bagian kamu dan Syela masing-masing. Mama percaya, Audrey pasti bisa mendapat beasiswa itu, hanya saja jika memang gagal kamu tidak perlu khawatir, kamu tetap bisa kuliah di Prancis untuk meraih mimpi dan menepati janji kamu ke papa kamu.”
Audrey tersenyum seraya membalas pelukan Gisell. “Makasih, ma.”Gisell melepaskan pelukannya. Ia menatap Audrey dan membelai rambut gadis itu. “Sama-sama, Audrey. Ya sudah, ayo, turun, makan malam sudah siap.”
Audrey mengangguk. Ia lalu mengikuti Gisell keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
---Revisi : 03-06-20
Jangan lupa vote+comment
Happy Reading Readers❣

KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MY WORLD [COMPLETED]
Roman d'amour[ Follow dulu sebelum membaca, terima kasih!✨ ] Audrey itu dunianya Alroy. Sejak mengenal Audrey, Alroy merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya. Paras cantik Audrey memikat Alroy di kali pertama mereka berjumpa. Alroy pikir, Audrey sama seperti ke...