37.

1K 62 11
                                        

“Kak Aldo kapan sampe di Indo?” Tanya Audrey begitu mereka sudah di jalan ke rumah Syela.

Aldo menoleh ke Audrey sambil tersenyum singkat. “Kemarin.”

“Kemarin?” Ulang Audrey tak percaya.

Aldo mengangguk. “Iya. Kan udah kakak bilang tapi kamu nya gak percaya.” Jawab Aldo sambil tetap fokus menyetir.

Mulut Audrey terbuka sempurna teringat kemarin malam saat Aldo mengatakan padanya bahwa dia sudah berada di Indonesia.

“B-berarti yang kakak bilang di telepon itu betul?” Tanya Audrey memastikan lagi.

Aldo terkekeh. “Betul lah, buktinya kakak bisa jemput kamu sekarang.”

Audrey mengangguk setuju. “Terus kakak aslinya sampe sini jam berapa? Kenapa gak bilang Audrey sih? Audrey kan mau jemput.” Oceh Audrey kemudian.

Aldo menoleh ke Audrey, mengacak pelan rambut sahabat tersayangnya itu. “Jam dua siang. Kakak emang sengaja gak bilang siapapun kecuali papa mama karena kakak mau kasih kalian kejutan, kakak udah pernah bilang kan. Gimana, kamu kaget gak?”

“Kaget lah, tiba-tiba kakak muncul di depan Audrey gitu.” Jawab Audrey sambil tersenyum memandang Aldo.

Aldo lalu hanya menoleh singkat ke Audrey, tersenyum lebar dan tidak menjawab. Audrey pun juga sama, membiarkan Aldo fokus menyetir sampai akhirnya mereka tiba di rumah Syela.

“Yuk, turun.” Ajak Aldo setelah mematikan mesin mobilnya.

Audrey mendengus. “Gak usah diajak juga Audrey turun, kak.”

Mendengar itu Aldo langsung menoleh ke Audrey, memicingkan matanya menatap gadis itu. “Kamu tuh sekarang cerewet ya.”

Audrey terkekeh. “Bukannya emang dari dulu?”

“Iya, sih, tapi sekarang lebih cerewet.”

Audrey mendengus lalu tertawa. “Ya udahlah terserah kakak aja.” Jawab Audrey sambil turun dari mobil.

Aldo pun ikut turun dan segera berlari ke Audrey. Ia merangkul Audrey lalu berjalan masuk bersama. Sesampainya di ruang tengah, mereka melihat Syela yang sedang bermain ponsel.

“Syel,” Panggil Audrey.

Syela tidak mengangkat kepalanya, tapi tetap menjawab, “Barusan balik lo?”

Audrey dan Aldo kemudian duduk. “Iya.” Jawab Audrey.

“Lama amat lo baliknya, jalan dulu ama Alroy?” Tanya Syela yang belum mengetahui kalau Audrey pulang bersama Aldo.

Ketika Audrey mendengar Syela menyebut soal Alroy, perasaan gundah kembali menyerang hati Audrey. Ia jadi teringat kalau Alroy masih marah padanya. Hal itu membuatnya menjadi sedikit tak bersemangat padahal tadi saat bertemu dengan Aldo secara mengejutkan suasana hatinya sudah lebih baik.

“Gue tanya kagak dijawab.” Ujar Syela masih fokus pada ponsel.

“Audrey pulang bareng gue, bukan Alroy.” Jawab Aldo yang sempat melihat perubahan ekspresi wajah Audrey saat Syela menyebut Alroy.

Jari-jari Syela berhenti menjelajahi ponselnya. “Kayak suara Kak Aldo?” Ucap Syela belum mengangkat kepalanya.

“Emang gue.” Jawab Aldo lagi.

Syela memegangi kepalanya, nampak berpikir sejenak lalu secara perlahan menolehkan kepalanya ke kanan. Dan saat melihat Aldo yang sedang menatapnya dengan tersenyum lebar, Syela langsung berteriak sambil bangkit berdiri.

“KAK ALDO?!”

Senyum Aldo berubah menjadi tawa. “Apa?”

Syela menyentuh wajah Aldo lalu menolehkannya ke kiri dan ke kanan. “Ini beneran Kak Aldo?”

Aldo melepaskan tangan Syela dari wajahnya. “Beneran, Syela Naftali.”

“Wow, gue gak percaya.” Ujar Syela sambil menoleh ke Audrey. “Drey, gimana ceritanya lo bisa ama Kak Aldo?” Tanya Syela pada Audrey.

Audrey yang tadinya menunduk dan tidak terlalu memperhatikan mereka jadi mengangkat kepalanya karena pertanyaan Syela. “Tanya aja sama Kak Aldonya sendiri, gue mau ke kamar dulu.” Jawab Audrey sambil bangkit berdiri dan menenteng tas sekolahnya.

Syela tidak terlalu memperhatikan perubahan Audrey tapi tidak dengan Aldo yang dapat merasakannya dengan jelas. Setelah Audrey menghilang di ujung tangga, Aldo langsung menatap Syela.

“Syel, nama cowoknya Audrey Alroy?” Tanya Aldo.

Syela mengangguk. “Kenapa, kak?”

Aldo menggeleng. “Gapapa, cuma tanya. Ya udah kalau gitu gue mau ke rumah Andre, terus nanti sore gue jemput kalian untuk makan malam di rumah gue.” Ujar Aldo sambil bangkit berdiri.

“Oke!” Jawab Syela mengantar Aldo keluar rumah.

---

Audrey meletakkan tasnya di meja belajar lalu segera berganti pakaian. Setelah itu Audrey langsung merebahkan diri sambil menatap langit-langit kamar. Kini ia sedang bingung bagaimana cara untuk meminta maaf ke Alroy. Ia sangat ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat tapi nampaknya Alroy sangat marah, dan karena itu masalah mereka jadi sedikit lebih sulit.

Audrey tau kemarin adalah kesalahannya, tapi entah kenapa ia merasa tidak hanya itu masalah mereka saat ini. Alroy seperti mengetahui sesuatu, sebab kalau tidak, tidak mungkin laki-laki itu begitu marah padanya. Jika benar masalah mereka hanya sekedar Audrey tidak membalas pesan Alroy, maka Alroy akan mau mendengar penjelasannya hari ini dan mereka pasti sudah berbaikan. Namun ternyata tidak demikian.

Selain masalahnya dengan Alroy, beban pikiran Audrey kini bertambah dengan kedatangan Aldo yang sangat tiba-tiba. Setelah ini, mau tidak mau, Audrey harus memberitahukan perihal Aldo ke Alroy. Tetapi hal itu sangat beresiko, jujur Audrey takut untuk melakukannya, sebab ia tidak mau Alroy cemburu melihat kedekatannya dengan Aldo secara langsung.

Gue ngomongin Kak Aldo aja dia udah cemburu apalagi kalau dia lihat sendiri. Begitulah pemikiran Audrey saat mempertimbangkan niatnya memberitahu Alroy tentang Aldo yang ada di Indonesia dan ingin berkenalan. Namun jika ia tidak melakukan itu, Audrey juga takut kalau sampai Alroy salah paham.

Helaan napas terdengar dari mulut Audrey. Ia yang seharusnya gembira melihat kedatangan Aldo dan juga rencana perkenalan Aldo dengan Alroy kini harus dibuat berpikir ekstra tentang dua orang yang begitu penting di kehidupannya itu.

Lalu tiba-tiba, saat matanya hendak terpejam untuk menghilangkan penatnya sejenak, ponsel yang ada di atas nakas samping kasur itu berbunyi. Tangan Audrey terangkat untuk mengambilnya.

Alroy

Nama itu tertera di layar dan Audrey langsung menerima panggilannya.

“Halo?” Ucap Audrey.

“Udah sampe rumah?”

“Udah.”

“Kenapa gak bilang?”

Mendengar itu Audrey langsung berdecak dalam hati. Ia merutuki dirinya sendiri karena lupa mengabari Alroy kalau dirinya sudah sampai rumah.

“L-lupa, maaf, Roy.” Jawab Audrey lirih.

“Oooh, tadi pulang naik apa?”

Pertanyaan itu langsung membuat Audrey diam mematung. Kini apa yang harus dikatakannya, tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya tapi ia juga tidak mau berbohong dengan Alroy.

“Drey, kenapa diam?” Tanya Alroy karena Audrey tidak juga menjawab.

Audrey menghela napas sangat pelan. Ia menggigit bibir bawahnya sebelum berkata, “Naik Go-Jek, Roy.”

Jantung Audrey berpacu lebih cepat ketika mengatakan itu. Dalam hati Audrey terus meminta maaf pada Alroy karena sudah membohongi laki-laki itu lagi. Ia sangat terpaksa melakukannya, ia tidak ingin melihat Alroy cemburu.

“Roy,” Panggil Audrey karena Alroy diam.

“Apa?” Tanya Alroy singkat.

Suasana kini mencekam, Audrey merasakan perubahan dari nada bicara Alroy.

“Kamu … kamu masih marah sama aku?” Tanya Audrey hati-hati.

Terdengar decakan dari Alroy. “Gatau.” Jawab Alroy lalu langsung mematikan panggilan tersebut.

Audrey sedikit terkejut dengan panggilan yang dimatikan secara sepihak. Hal itu membuatnya nyakin bahwa Alroy benar-benar marah padanya. Kini dugaannya semakin kuat kalau ada alasan lain yang membuat Alroy marah, dan ia harus segera mencari cara untuk menyelesaikan semuanya.

---

“Aaarghh!” Erang Alroy frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri.

Kini hati Alroy benar-benar hancur. Tiga kali Alroy mendengar sendiri Audrey berbohong padanya. Apa yang sebenarnya gadis itu sembunyikan sampai tega membohonginya?

Alroy ingin mencari tau, tapi rasa kecewa lebih menguasai hatinya, apalagi saat tadi melihat Audrey bersama dengan cowok yang tidak ia kenal.

Hari ini nampak begitu berat bagi Alroy. Jika boleh, Alroy sangat ingin menyerah dengan hubungannya saat ini karena bagi Alroy, ia tidak bisa menolerir segala bentuk kebohongan. Namun, di dalam hati kecilnya, Alroy masih amat sangat mencintai Audrey. Alroy tidak ingin kehilangan gadis itu.

“Kenapa serumit ini, Tuhan?” Adu Alroy pada Sang Kuasa.

---

Revisi : 02-07-20

Jangan lupa vote + comment

Happy Reading Readers

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang