•BONUS CHAPTER•

2.2K 74 9
                                        

Alroy dan Audrey memiliki waktu santai empat jam sebelum acara resepsi pernikahan mereka. Kini keduanya sedang menuju lobby hotel untuk berkumpul bersama para sahabat mereka.

"Cielah, pengantin baru udah dateng tuh, tangannya nyatu mulu gamau lepas." Gurau Syela ketika melihat Alroy dan Audrey berjalan mendekat sambil bergandengan tangan.

"Iri lo?" Tanya Aldo.

"Iyalah, kak. Ngodein lo tuh, Ndre, sebenarnya buat cepet-cepet nikahin." Jawab Audrey membalas perkataan Syela.

"Apa sih gak jelas, gue sama Andre masih lama kali nikahnya, lagian di sini juga ada Charis sama Angga tapi yang di bully gue sama Andre terus." Sahut Syela sambil memanyunkan bibirnya.

Ya, Andre dan Syela sudah resmi berpacaran dua tahun yang lalu, Charis dan Angga juga saling mencintai hanya saja belum berpacaran, keduanya sedang berfokus pada karir masing-masing. Sedangkan Aldo dan Nana sudah menikah tiga bulan sebelum Alroy dan Audrey.

Perubahan status mereka itu tidak lantas membuat rasa persahabatan luntur begitu saja. Hubungan mereka justru semakin menguat dengan adanya acara kumpul bersama seperti saat ini.

"Angga tuh mau ngikutin jejak gue. Gak pacaran tapi langsung tunangan." Bela Alroy untuk Angga.

"Lo mah mainstream, Al, ntar kalau gue antimainstream, alias gak pacaran, gak tunangan, langsung lamaran." Ujar Angga mengejutkan semuanya.

Charis memukul pelan bahu Angga yang duduk di sebelahnya. "Enak aja."

Semua pun tertawa mendengar jawaban Charis.

"Bercanda, sayang." Ujar Angga sambil mengacak pelan rambut Charis yang tergerai.

"Pacaran belum udah sayang-sayangan." Celetuk Andre.

"Daripada lo, pacaran udah dua tahun tapi gak pernah gue denger lo manggil Syela sayang. Hayoo??" Ledek Aldo.

"Syela gak mau, anjir. Lagian juga lebih enak kalo ngomongnya pake lo-gue daripada sayang-sayangan, lebih asyik." Jawab Andre.

"Bener tuh. Lo-gue lebih asyik, soalnya kalau berantem jadi gak keliatan. Coba pake aku-kamu atau sayang-sayangan, ntar pas berantem pasti balik lagi jadi lo-gue." Imbuh Syela dengan nada menyindir seseorang.

"Apalagi berantemnya karena cemburu ya, Syel." Timpal Angga. Syela mengangguk setuju sambil melirik Alroy.

"Cemburunya ama gue lagi." Sindiran itu ditutup oleh perkataan Aldo yang semakin menjelaskan untuk siapa sindiran diberikan.

Alroy melirik mereka satu-persatu. "Terusin aja terus.. Anggap gue gak di sini dan gak tau. Gue gapapa kok." Jawab Alroy membuat semuanya tertawa puas, termasuk Audrey yang duduk di sebelahnya.

"Tapi sebenarnya Alroy gak salah loh. Dulu waktu pertama kali Kak Aldo cerita tentang Audrey juga aku kiranya mereka itu pacaran." Celetuk Nana tiba-tiba mengutarakan pendapatnya.

Aldo yang mendengarnya langsung menoleh ke istrinya itu. "Kok kamu gak bilang kalau kamu pernah cemburu sama Audrey, sayang?" Tanya Aldo.

Nana menggeleng. "Aku gak bilang aku cemburu, sayang. Waktu itu kan kita belum pacaran, jadi aku gak ada hak untuk cemburu. Aku cuma berpikir demikian aja karena memang kalian kalau udah bareng tuh melebihin orang pacaran." Jelas Nana.

"Ooo... Kirain.." Jawab Aldo sambil mengangguk. Ia lalu menatap Audrey. "Tapi kalau sekarang pasti udah kayak sahabat. Soalnya, gak mungkin lagi aku bisa peluk dan cium Audrey kayak dulu. Ya kan, Al?" Tanya Aldo sambil berpaling menatap Alroy.

Alroy merangkul Audrey. "Iyalah, istri gue."

Audrey terkekeh mendengarnya. Ia lalu menatap Aldo. "Udah ada Nana juga masih kepikiran buat peluk cium istri orang. Dasar, Kak Aldo." Gurau Audrey.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang