10.

1.9K 167 22
                                    

Audrey sedang menghirup udara segar bersama kedua sahabatnya. Kini mereka bertiga berada di taman kompleks dekat rumah Syela untuk berbincang-bincang menikmati semilir angin sore dengan ditemani sepotong es krim.

"Drey, gue mau tanya deh." Kata Syela sambil menoleh ke Audrey.

"Tanya apa?" Jawab Audrey seraya menjilat es krimnya yang mulai meleleh.

"Perhatiin dulu kali, masa lo fokus sama es krimnya." Tegur Charis.

Audrey menoleh ke keduanya secara bergantian, "Apaan? Tanya aja, gue fokus kok." Jawab Audrey.

Syela dan Charis saling pandang. Mereka lalu menyilangkan tangan di depan dada secara bersamaan. "Lo sebenarnya dekat gak sih sama Alroy?" Tanya Charis.

Mendengar nama Alroy langsung membuat Audrey menghentikan jilatan pada es krim di tangannya, mendadak nama itu membakar telinganya. Audrey memutar bola matanya, malas jika harus membahas masalah Alroy.

Sudah seminggu ini laki-laki itu menganggu kehidupannya, ketika istirahat, atau saat mereka bertemu di tangga, bahkan sepulang sekolah pun Alroy masih menganggunya di chat. Mau seberapa keras usaha Audrey untuk menghindar dari Alroy, semuanya itu tidak pernah berhasil.

"Gue gak dekat sama dia, dan gak akan dekat." Jawab Audrey.

"Baguslah, gue juga gak setuju kalau lo sama dia dekat, bisa gawat kalau ketauan Ananta." Kata Charis.

"Lo sih emang menjauh, tapi Alroy nya? Tiap istirahat aja selalu nyamperin lo, untung Ananta lagi izin dua minggu ini." Tambah Syela.

Audrey menoleh ke Syela. "Ananta izin kenapa?"

Syela mengangkat bahunya. "Mana gue tau, gue cuma dengar di kantin."

Audrey membulatkan mulutnya membentuk huruf 'o' sambil mengangguk. Ia lalu teringat dengan Alroy yang berhasil mendapatkan nomornya beberapa hari lalu. Ia pun menanyakan hal itu kepada dua sahabatnya.

"Alroy punya nomor gue, kalian yang ngasih?"

Syela dan Charis langsung menoleh ke Audrey, mereka menggeleng serempak. "Gak gak. Kita ngobrol sama dia aja gak pernah ya, Ris?" Jawab Syela sambil menyenggol bahu Charis.

Charis pun mengangguk mengiyakan. "Iya. Lagian kita aja gak mau lo dekat sama dia, masa kita yang ngasih nomor lo." Tambah Charis.

Audrey menautkan kedua alisnya. Jika bukan Syela dan Charis, lalu siapa yang member Alroy nomornya?

"Eh, bentar-bentar," Ujar Charis tiba-tiba, membuat Audrey menatapnya bingung.

"Andre dekat sama Alroy. Jangan-jangan Andre yang ngasih nomor lo ke Alroy, Drey." Ujar Charis lagi.

"Andre? Temannya Alroy?" Ulang Audrey tak percaya.

Charis mengangguk. "Iyaa, mereka udah dekat dari kelas sepuluh, bertiga, Andre, Alroy sama satu lagi gue lupa namanya. Tapi sebenarnya dulu mereka berempat sih, bareng Alex juga."

Penjelasan Charis membuat Audrey teringat dugaannya terhadap masalah di antara Alroy dan Alex. Jika mereka dulu bersahabat, lalu mengapa kemarin mereka seperti musuh? Apa dugaannya benar kalau di antara mereka berdua sebenarnya ada masalah yang cukup serius?

"Terus kenapa jadi bertiga aja?" Tanya Audrey menyuarakan pikirannya.

"Masalah cewek." Jawab Charis menggantung.

"Masalah cewek aja diributin?" Ulang Audrey seraya menggeleng tak percaya. Karena bagi Audrey, masalah seperti itu benar-benar klasik jika harus kehilangan seorang teman.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang