Episode 17

2.2K 106 80
                                    

Dulu aku sering memikirkan ini.

Apa yang terjadi jika malam itu aku tidak bersama Rosalie?

Kami tidak akan berkejaran dengan paparazi malam itu demi untuk melindungi dia dari pemberitaan media, serta kecelakaan itu pasti tak akan pernah terjadi.

Ia masih bisa bermain piano, dan pergi ke Juilliard.
Dia akan mewujudkan mimpinya menjadi pianis terkenal.
Dan semuanya pasti masih baik-baik saja.

Namun bagaimanapun semua itu tidak pernah terjadi.

Rosalie tak pernah memberitahuku bagaimana dia melewati semuanya setelah kecelakaan itu.
Tapi aku mengenalnya, perjuangannya pasti sangat berat.

Untuk waktu yang lama aku terus menyalahkan para paparazi yang selalu merongrong hidupku, hingga bahkan tak ada ruang untuk kehidupan pribadi bagiku.

"Karena merekalah kecelakaan itu terjadi." itulah yang kupikirkan.

Tapi kemudian aku sadar, itu salah.
Karena sejak awal inilah jalan hidup yang kupilih, dan mereka hanyalah  bagian darinya.

Akulah orang yang menempatkan Rosalie di dalamnya.

************

"Apa kau sudah melihat draft baru yang dikirim oleh Scott? Ada sedikit perubahan di tengah plot," Paul berseru dari seberang ruangan.

Dia mengumpulkan berkas yang berserakan di atas meja marmer kemudian mengaturnya lalu memasukkannya ke dalam briefcase yang dibawanya.

"Aku berencana menyelesaikannya hari ini, sebelum kau datang dan menggangguku," sahutku suntuk sambil mengeringkan keringat dengan handuk kecil yang kubawa dari ruang latihan kemudian menghempaskan diriku keatas kursi di balik meja kerja.

Dia terkekeh pelan, "Saat aku datang tadi, kau sedang melakukan *chest press seperti orang kesetanan," ejeknya.

*Alat angkat beban untuk melatih otot dada bagian tengah.

Setelah membereskan meja itu dari semua kertas di atasnya Paul menegakkan dirinya lalu berjalan melintasi ruangan ke arah meja kerja tempatku duduk.

"Ada hal yang menganggu pikiranmu?" ia bertanya sambil duduk di kursi berlengan yang ada di seberang meja.

"Tidak sama sekali,"
Padahal iya.

Aku tidak bisa menyingkirkan seluruh kejadian di pemakaman waktu itu.

Bagaimana mungkin Matthew si pengkhianat itu mengenal Mia dan aku sama sekali tidak tahu?

Caranya membicarakan Mia benar-benar mengangguku.
Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua?
Kenapa Matthew begitu percaya diri?

Kenapa aku bahkan peduli?

Untuk menghindari gosip, tentu saja.

Seluruh Amerika tahu sekarang aku pacaran dengan Mia, jadi sudah seharusnya aku juga mengenal semua teman-temannya.

"Kudengar kau mengubah jadwal pemotretan D&G lagi siang ini, apa ini karena Mia lagi?" Paul berkata seraya meraih sebuah tabloid dari atas meja.

Aku mengedikkan bahu sekilas, "Well, aku harus mengantarnya ke La Salle Center, aku sudah janji akan bicara pada pimpinan theatre-nya."

"Kau tak perlu melakukannya, kau tahu itu kan? Sudah kubilang aku yang akan menangani hal ini," ia menutup tabloid itu lalu menatapku dengan pandangan tak setuju.

"Ini bukan masalah besar setidaknya biarkan aku menyelesaikannya,"

Dia masih terlihat gusar, dan kurasa itu masuk akal.
Sebelumnya aku tak pernah melakukan segala sesuatu di luar dari yang sudah direncanakan oleh manajemen.
Mia adalah pengecualian.

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang