Episode 23

2K 97 82
                                    


Mia POV

Aku tidak bohong.

Itu benar, apa yang kubilang pada Jason tentang kondisiku. Kupikir itu sesuai dengan gambaran perasaanku saat ini, setelah pertemuan dengan Matthew tadi.

Aku tidak mengerti apa masalahnya. Selama bertahun-tahun kami saling mengenal, dia tak pernah bersikap seperti itu sebelumnya.

Dia dulu selalu mendukungku.
Memahamiku.
Apapun yang terjadi, dan begitu juga sebaliknya.

Jadi aku tak bisa percaya apa yang baru saja dikatakannya padaku.

"Bagaimana bisa kau biarkan bajingan seperti Jason memanfaatkanmu? Apa kau sudah lupa apa yang pernah dia lakukan padamu dulu?"

"Sadarlah Mia, baginya kau cuma pelayan restoran dengan nilai bagus yang bisa dia manfaatkan untuk membuat dirinya terlihat baik di depan semua orang, kau tak lebih dari proyek amal-nya."

Aku tahu itu.

Maksudku semua yang dikatakan Matthew memang benar.
Hanya saja, aku tak pernah membayangkan akan mendengar semua itu darinya.

Di antara semuanya, dialah orang yang paling kuharapkan akan mengerti situasiku.
Menyakitkan rasanya melihat dia berbalik dariku seperti itu.

Aku memicingkan mata berusaha menenangkan pikiranku lalu kembali berjalan membelah kerumunan orang banyak yang semakin memenuhi ruangan aula utama.

Ini sudah hampir pukul sepuluh dan mereka masih terus berdatangan. Kukira dalam skala ini mereka bakal berpesta hingga tengah malam.
Tidak diragukan lagi.

Aku tak mengerti kenapa Jason membawaku pergi ke Phoenix menemui keluarganya.
Menurutku ini semua sedikit berlebihan karena kami hanya berpura-pura.

Memikirkannya, aku berusaha menemukan alasan untuk diriku sendiri, kenapa aku mengikutinya datang kemari.
Aku harusnya bisa menolak permintaanya, ya itulah yang harusnya kulakukan.

Apalagi kakek dan neneknya begitu baik.
Kenapa Jason harus mengajakku kemari dan berbohong pada mereka?

Aku memekik kaget ketika seseorang yang berjalan di depanku mendadak berhenti.
Itu terlalu cepat jadi hidungku bertemu dengan punggungnya dengan keras.

Aku mengaduh pelan sambil menggosok hidungku dan merasakan orang itu berbalik menghadapiku.

"Tidak mungkin," aku mendengarnya berkata dengan nada senang.

Aku mengangkat wajah dan bertemu pandang dengan seorang cowok jangkung bermata biru, rambut pirang keemasan dan garis wajahnya yang angkuh mengingatkanku pada Jason.

"Kau pasti Mia," ia mengulurkan tangannya padaku sambil tersenyum lebar.

"Dan kau adalah?" aku mengerutkan kening menatapnya, merasa bingung, tapi aku menyambut tangannya.

"Lewis Marshall," jawabnya riang.
"Pop bilang sepupuku yang brengsek itu baru saja membawa pacar barunya ke rumah, ternyata memang benar." ujarnya sambil mengamatiku dengan senyum jahil.

"Apa yang kau lakukan?" mataku membulat terkejut ketika ia tiba-tiba menarik tanganku membuatku berjalan mengikutinya.

Dia menengok padaku dengan seringai lebar menghiasi wajahnya,
"Menculikmu,"

**************

Jason POV

Ini buruk. Sialan.
Ini sangat kacau.

Karen perlu menjelaskan semuanya padaku.
Kenapa aku harus mendengar kondisi ayahku dari Matthew?
Benar-benar tidak masuk akal.

Dia pasti akan melakukan sesuatu dengan informasi itu, aku yakin begitu.
Sepertinya akhir-akhir ini Matthew mendedikasikan hidupnya hanya untuk merongrong hidupku. Brengsek.

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang