Episode 50

1.1K 72 45
                                    


Jason POV

Beberapa hari setelah malam pesta perayaan itu, segala hal tentang manajemen memburuk dengan cepat.
Andy Phelps mengabariku bahwa dia telah memutuskan untuk mengalihkan seluruh proyek yang kuterima kepada artis-artis lain dalam manajemennya.
Bahkan tur Magical Valley yang  dijadwalkan hingga akhir musim semi, telah dihentikan.

Ini seperti benar-benar berhenti total.

Dia bilang ingin memberiku lebih banyak waktu dan privasi untuk menyelesaikan masalah kontrak dengan Rite sebelum memberiku pekerjaan yang lain.

Tentu saja dia akan mengatakan sesuatu seperti itu.

Tapi yang sebenarnya adalah dia cuma tak mau manajemen disangkutpautkan dengan kasus yang tengah kuhadapi, terutama jika nantinya aku benar-benar kalah di persidangan.

Karena bisa saja kasus ini berimbas pada manajemen, jika jaksa mencurigai dia terlibat dalam masalah ini.

Jadi ia berpikir satu langkah ke depan.
Mencuci tangan dari semua hal yang berkaitan denganku, dan memastikan kalau aku berada sejauh mungkin dari manajemennya.

Persetan dengannya.

Aku telah mempelajari hal semacam ini sejak dulu.
Bahwa satu-satunya yang bisa kuandalkan cuma diriku sendiri.
—seperti biasanya.

"Aku melihat siaran berita saat kau diwawancarai para reporter di Rockfeller, apa benar Paul sudah ditemukan?" suara ayahku menarik pikiranku kembali.

Aku menoleh sekilas padanya yang duduk di sampingku sebelum kembali memandang ke keluar jendela mobil.
Pepohonan, deretan rumah, dan gedung serta orang banyak yang ada di luar sana berlalu seperti kilasan warna-warni saat limusin yang kami tumpangi melaju lebih cepat.

"Sedang diusahakan Dad,"
Aku melihat ia mengangguk dari sudut mataku.

"Sementara itu kau mungkin ingin berkunjung ke perusahaan,"
"Kurasa kau tak akan terlalu sibuk dengan urusan film atau sejenisnya dalam waktu dekat ini, Phelps bilang padaku kalau sekarang kau sedang hiatus."

Hebat.

Dia sungguh bisa memilih waktu tepat untuk membahas hal ini.

"Kau berpikir kalau aku bakal kalah di persidangan." kataku skeptis.

"Bukan begitu, tapi kau harus mengakuinya, bagaimanapun industri hiburan tak akan pernah memberimu jaminan kemakmuran, setidaknya untuk waktu yang lama,"
"Kau perlu memikirkan pilihan yang lain Jason, contohnya seperti bekerja bersamaku di perusahaan."

"Lagipula kau putraku satu-satunya," 
"Aku ingin kau yang berada di sana, saat nantinya aku tak mampu lagi melakukannya,"

"Kau terdengar agak putus asa Dad," gumamku seraya mengalihkan pandangan keluar jendela.
"Jangan khawatir, kau akan baik-baik saja, dokter baru saja memastikannya bukan?"

"Pertimbangkan saja kata-kataku." sahutnya keras kepala.

Sejenak hanya ada keheningan menyelimuti kami sebelum ia kembali berbicara,
"Bagaimana dengan gadis yang datang bersamamu saat acara keluarga?"
"Foto-foto kalian berdua sering sekali memenuhi kolom berita akhir-akhir ini,"
"Tapi kau tak pernah mengajaknya bertemu denganku."

Aku mendengus pelan,
"Well, kau tak pernah menunjukkan minatmu pada kehidupan pribadiku sebelumnya, aku tak tahu kalau sekarang kau tiba-tiba mulai tertarik." ujarku sambil berpaling padanya.

"Aku hanya mencoba untuk lebih terlibat pada kehidupan putraku," raut wajahnya tampak defensif.

"Tentu, perhatianmu pada kehidupan pribadiku sangat menyentuh Dad, terima kasih tapi Mia dan aku baik-baik saja." tutupku gerah.

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang