Episode 21 (Mia Summers POV)

2.2K 99 70
                                    

Sinar matahari yang sangat terik, dan hembusan angin kering khas Phoenix langsung menyambutku sejak kami turun dari pesawat siang tadi.

Dua tahun tinggal di New York kadang membuatku nyaris lupa betapa panasnya suhu udara di tempat ini.
Terakhir kali aku datang kemari adalah saat Christmast Eve, beberapa bulan yang lalu, pada awal musim dingin.

Saat itu rombongan choir dari St. John mengadakan pertunjukan Carol di beberapa panti asuhan yang ada di Arizona selama seminggu, dan Phoenix adalah rute yang terakhir.
Waktunya cukup singkat jadi tidak banyak tempat yang bisa kukunjungi saat itu, termasuk rumah lamaku di Sutter Creek.

Kadang aku benar-benar merindukan tempat itu, seperti apa garasi tua milik ayahku sekarang? Apakah kebun bunga milik ibuku masih ada?

Aku mencoba membayangkan bangunan rumah itu, tapi mungkin pemilik yang baru sudah merubah banyak hal.
Dan mungkin aku tidak akan bisa lagi menemukan jejak rumah lamaku sama sekali, walaupun saat ini aku datang kesana.

Memikirkan semua itu membuatku merasa sedih, rumah itu adalah salah satu peninggalan ayahku yang paling penting, dan keluargaku tidak bisa mempertahankannya.
Saat pertama kali kutahu ibuku menjualnya, rasanya seperti aku sedang mengucapkan selamat tinggal sekali lagi pada ayahku.

"Apa yang kau pikirkan?"

Aku menoleh dan mendapati Jason yang duduk di kursi penumpang di sebelahku sedang melihatku dengan tatapan ingin tahu.
Kedua mata birunya menelusuri wajahku lekat-lekat seolah tengah mencoba memecahkan teka-teki yang ada di sana.

Sebulan yang lalu aku tak akan pernah membayangkan bisa berada dalam satu mobil dengan seorang Jason Marshall, salah satu selebriti paling populer yang hanya akan kau lihat di acara tv atau sesi gosip yang mengisi siaran berita Morning Express.

Maksudku kami memang pernah satu sekolah dan sebagainya, tapi hanya itu.
Tidak ada satupun alasan bagi orang sepertiku untuk bisa berada dalam "dunianya" seperti sekarang.

Aku menutup kembali kaca jendela lalu berpaling padanya.
"Jelaskan lagi, kenapa aku harus ikut ke rumah kakekmu?"

"Karena dia ingin bertemu denganmu," ia menjawab tak acuh.

"Ya, kau sudah pernah mengatakannya, tapi bukan itu yang kutanyakan,"

Jason menggerutu pelan tentang sesuatu yang tak dapat kudengar sebelum kembali berbicara,
"Aku bahkan menemui ibumu, untuk membujuknya agar dia tidak menyalahkanmu atas hubungan kita, dan kau pasti tahu bukan hal yang mudah untuk meyakinkan ibumu."

Hubungan kita...
Aku mendengus sarkastis saat mengulangi kata-kata itu dalam hati.

Benar, itulah yang sedang terjadi sekarang.
Berkat insiden di klub malam waktu itu sebagian besar hidupku akhir-akhir ini menjadi makin tak terkendali.

Dia benar-benar sumber masalah, dan harusnya aku menjauhinya dari awal.
Kenapa selalu saja, dia muncul di hadapanku, tak peduli seberapa jauh aku pergi?

Aku sudah selesai berurusan dengan segala hal tentang Jason Marshall, itulah yang kukatakan pada diriku sendiri saat aku lulus SMU.
Tapi sepertinya, itu hanyalah awal dari semuanya.

****************

Rumah kakeknya terletak di Spring Hills, daerah mewah di metro Phoenix yang dikenal sebagai kawasan hunian orang-orang kaya di Arizona.

Aku belum pernah pergi ke sana, dan saat mencoba mencarinya di internet aku melihat tempatnya benar-benar bagus.
Kupikir mewah saja tidak cukup untuk menggambarkannya.

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang