Gerakan dansa kami mendadak terhenti ketika Mia membeku saat ia mulai menyerap perkataanku.
Melihat ke dalam matanya, kudapati secercah kekecewaan terlintas di sana.
Aku bertanya-tanya apa yang sedang dia pikirkan.Sebagian dari diriku ingin percaya bahwa mungkin sama sepertiku, dia tidak ingin semua ini berakhir juga.
Seandainya saja itu benar.
Aku bersumpah akan melakukan apapun, jika memang dia ingin tetap tinggal.
Bila perlu aku akan menggunakan semua daya dan upaya—segala yang kubisa, untuk menciptakan kesempatan yang lain baginya.
Jadi persetan dengan Matthew atau
tawaran apapun yang dia punya.Dan walaupun perlindunganku jauh dari sempurna, tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk menjauhkan pemberitaan media tentang diriku yang mungkin bisa menyakitinya.
Jika dia menginginkanku.
Mia tampak seakan berusaha menemukan kata-kata yang tepat sebelum ia mulai berbicara,
"Tapi kau bilang semuanya akan baik-baik saja." ujarnya parau."Kami memang berharap keadaan membaik, tapi kenyataannya tidak begitu."
Aku menelan gumpalan yang seolah menyumbat kerongkonganku saat melanjutkan perkataanku kembali,
"Tapi lihat Mia, sekarang kau sudah mendapatkan peranmu kembali di Hemingway's dan bahkan peluang untuk bekerja sama dengan Blues Record, sebuah kesempatan emas yang sangat bagus untukmu, bukankah ini semua adalah yang selalu kau inginkan?"Rasanya berat sekali mengatakannya.
Tapi malam ini kuingin Mia benar-benar memahami pilihannya.
Meskipun mungkin saja, aku tidak ada di dalamnya.Aku masih memegang harapan terakhirku, hingga ketika sorot matanya yang menatapku emosional perlahan mulai meredup hingga cahaya-nya kini benar-benar pudar sama sekali.
Saat itu, entah bagaimana, aku sudah tahu jawabannya, bahkan sebelum dia mengatakannya padaku.
******************
"Pertemuan dengan para kru dan produser dijadwalkan siang ini, mereka ingin kau mengetahui konsep terbaru sebelum promosi film-nya diluncurkan kembali minggu depan."
Luigi, asisten baruku mengikuti saat aku berlari kecil menuruni tangga berputar yang mengarah ke basemen."—dan tentang showcase-nya, Phelps bilang 'kesempatan final', apa artinya itu?" ia berputar menatapku dengan kening berkerut.
Aku bergeming mendengar perkataanya, sambil terus berjalan lebih cepat melintasi area parkiran yang lengang, tapi dia dengan gigih tetap menjajarkan langkahnya di sampingku.
"Ayolah Jason katakan sesuatu, kau tak bisa terus-terusan seperti ini, kau tahu, aku bukan semacam mesin yang hanya bertugas membacakan semua jadwalmu setiap waktu lalu tinggal kau matikan kapanpun saat kau tidak merasa butuh."
Aku menghembuskan napas pendek sembari merogoh ke dalam saku jaket denimku untuk mencari kunci mobil.
Tapi tak menemukan kunci sialan itu di kedua saku jaketku, atau saku jeans-ku."Kita bisa mulai berbagi sekarang," Luigi berbicara kembali.
"Bagaimana kalau mulai dari konferensi pers tempo hari, apa yang terjadi di sana? Semua yang kau katakan sangat berbeda dari skrip-nya, apa kau mengarangnya sendiri?""Aku perlu kunci mobilku. Kau melihatnya?"
"Karena jujur saja, menurutku cerita di skrip-nya jauh lebih menarik," mata hijaunya menyala-nyala menatapku.
Aku menghentikan langkahku dan berbalik menghadapnya, memberinya tatapan paling mematikan untuk membuatnya berhenti bicara.
Jika dia cukup pintar, dia akan mengerti."Akan lebih masuk akal kalau fakta sebenarnya adalah Mia Summers yang pergi menemui Matthew Lee Sanderson, kemudian ia merayunya agar mendapatkan pekerjaan dalam proyek film itu, tapi kau memergokinya, lalu dia—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Night and A Day # The Begining (Completed)
RomanceJason Marshall punya segalanya yang diinginkan oleh semua orang. Uang, ketenaran, karir yang cemerlang serta penampilan yang sanggup membuat semua wanita bertekuk lutut padanya. Tapi sebuah skandal yang terjadi, memaksanya pindah ke New York, demi...