Episode 18

2.1K 106 87
                                    

Aku bisa merasakan bahwa saat ini semua orang yang duduk satu meja denganku, tengah memandangi mereka berdua selagi mereka berjalan menyusuri deretan meja menuju ke arah kami.

Mia tidak melihatku. Belum.
Dia tengah mendengarkan, apapun yang sedang dikatakan Matthew di dekat telinganya dengan ekspresi tertarik.
Sesekali aku melihatnya tersenyum pada Matthew.
Sebuah senyum yang lebar.
... atau semacamnya.

Ini lucu, aku sering sekali melihat pemandangan seperti ini.
Maksudku sikap yang mereka tunjukkan.
Sepasang anak muda yang berjalan bersama, dan tertawa.
Itu hal yang sangat alami.
Sesuatu yang normal.

Tapi saat aku melihat mereka sekarang, tidak ada satupun kata normal yang dapat kupikirkan.
Lalu aku bertanya pada diriku sendiri, apa yang akan kulakukan?

Aku memikirkannya berulang kali sementara memperhatikan mereka berdua sebelum akhirnya menemukan jawabannya.

Tidak ada.
Aku tidak akan melakukan apapun.
Karena jika aku memperlihatkan emosiku di depan mereka, di depan-nya, itu berarti bahwa aku peduli.
Lemah.

Di samping itu Mia dan aku punya kesepakatan, dan kutahu dia akan menepatinya.
Jadi tidak peduli seberapa dekat hubungannya dengan Matthew, hal itu tidak akan merubah apapun.

"Aku tidak tahu kau akan datang dengan Ms. Summers," Andy Phelps berbicara saat mereka telah sampai di dekat meja.

Matthew menarik kursi untuk Mia dan dia sendiri yang berdekatan denganku lalu memberikan isyarat padanya untuk mengikutinya duduk.
"Well, aku bertemu dengannya di acara amal di Riverpark dan memutuskan untuk mengajaknya kesini," ujarnya sambil tersenyum pada semua orang.

"Kukira kau bilang tidak bisa datang," aku mencoba membuat suaraku setenang mungkin.
Mia menoleh padaku melihatku untuk pertama kalinya, matanya melebar menatapku.
Seolah dia baru saja benar-benar menyadari keberadaanku.

"Aku ..." ia terdengar ragu.
"Harusnya kami berada di acara amal itu, tapi Matthew tiba-tiba memutuskan untuk kemari, aku tidak tahu, dia hanya bilang aku bisa ketemu dengan... para donatur," ia mengedarkan pandangan ke sekeliling meja, tersenyum ketika melihat Lauren.

"Seluruhnya Mia, mereka semua," sahut Matthew.

"Oh dear, jadi dia gadis dari yayasan yang sering kau ceritakan itu?" Lucy Sanderson, ibu Matthew yang duduk di seberang mengamati Mia selagi ia berbicara.

Aku melihat ekspresinya saat ia menatap Mia.
Dan aku mengenali tatapan itu.
Dia sedang menilainya.

"Aku tahu, siapa sangka kami akan bertemu lagi di sini." Matthew berkata ringan sambil mengangkat bahu.
Dia sama sekali tidak menyadari perubahan raut wajah ibunya saat mendengar perkataanya.

"Senang bertemu dengan anda secara langsung Mrs. Sanderson, Matt sering membicarakan ..."

"Apa dia alasannya kau datang ke New York?" Lucy memotong ucapannya, dan ia bahkan tak mau repot-repot memandang Mia saat berbicara.

"Mom, jangan." Matthew memberinya tatapan peringatan.

"Kau tahu persis siapa dia, apa yang ingin kau buktikan dengan mengajaknya datang bersamamu? Jangan pura-pura bahwa ini semua kebetulan!" bentak Lucy

"Mom dengarkan aku... "

"Tidak, kau yang dengarkan, ini adalah terakhir kalinya aku melihatmu bertindak bodoh Matthew Lee." Lucy berkata tajam padanya sebelum ia mengalihkan pandangannya pada Mia.

"Dan kau, sebenarnya apa yang ingin kau capai young lady? Tidakkah satu orang yang terjebak dalam hal ini cukup untukmu? Well, biar kuberitahu sesuatu padamu dear, Matthew di luar jangkauanmu, selamanya."

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang