Episode 58

832 71 45
                                    

Jason POV

Hujan sudah berhenti dan awan gelap yang menggantung rendah telah bergerak dari atas langit New York ketika aku akhirnya sampai di bandara JFK.

Orang-orang suruhan Antonio yang menjemputku kemari membawaku ke Terminal 8, tempat di mana menurut mereka pesawat pribadi Antonio sudah menungguku dan telah siap untuk tinggal landas.

Tidak ada pengunjung lain atau calon penumpang terlihat berkeliaran di area ini yang berarti mereka telah menerapkan protokol keamanan resmi untuk menetralkan area ini dan mengkhususkannya untuk perjalanan pribadi.
Dalam hal ini tentu saja, putrinya dan aku.

"Di mana Tisha?"aku bertanya pada salah seorang pria dengan setelan jas yang berjalan di sampingku.

"Dia sudah ada di dalam pesawat,"
Ia memberi isyarat agar aku mengikutinya berhenti di dekat gerbang keberangkatan, lalu mengulurkan tangannya padaku.
"Tolong berikan ponsel atau alat komunikasi lain yang anda bawa pada kami, demi keamanan."

"Aku yakin kita semua cukup aman di sini." sahutku seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling, merujuk pada banyaknya pengawal yang tersebar di seluruh area terminal keberangkatan.

Dia bergeming.
Tangannya masih terulur padaku.
"Mr. Benitez telah memberikan instruksi dengan sangat jelas bahwa selama berpergian bersama dengan putrinya, anda tak bisa membawa alat komunikasi apapun,"

Aku menghembuskan napas seraya menarik ponsel dari dalam saku mantel panjangku,
"Tentu saja," ujarku sarkastis sambil meletakkan ponselku ke atas telapak tangannya.

Dia mengambilnya kemudian menyerahkannya pada salah seorang rekan dari mereka yang berdiri di dekatnya sebelum mempersilahkan aku berjalan kembali mendahuluinya.

Kami berjalan melintasi landasan pacu bandara menuju ke tempat pesawatnya berada.
Dua orang dari mereka berjalan di belakangku sedangkan yang seorang lagi berjalan di sampingku.
Mereka semua memiliki ciri-ciri yang sama seperti sekelompok marinir yang sering kulihat dulu saat aku kerap mengunjungi pangkalan udara di Nellis Clark, untuk keperluan film-ku.

Dan kurasa tak akan terlalu mengherankan jika ternyata mereka memang adalah tentara bayaran atau semacamnya.
Aku pernah mendengar hal ini sebelumnya kalau Antonio sering merekrut mantan anggota kavaleri lamanya dulu untuk mengawalnya kemana-mana.

Pria yang berjalan di sampingku berhenti di depan anak tangga paling bawah yang mengarah ke kabin pesawat untuk membiarkanku naik lebih dulu.
Setelah tiba di ambang pintu dan melangkah masuk ke dalam kabin, aku menghentikan langkah karena menyadari bahwa mereka turut mengikutiku ke dalam kabin yang sama.

"Kalian tak akan berada di ruangan yang sama dengan kami kan?" ujarku tajam selagi menghadang jalan kabin suite-nya.

"Maaf, sir, tapi Mr. Benitez ingin memastikan semuanya—"

"Ya, ya tentu dia menginginkannya," sergahku.
"Tapi aku juga punya persyaratan sendiri,"

Aku melangkah maju, mendekatkan diriku dan bicara padanya,
"Kau bisa mengambil ponselku, aku tidak peduli, tapi aku tidak akan membiarkan kalian memata-mataiku dalam satu ruangan selama lima jam ke depan, seperti seorang tahanan."

"Jadi kalian pindah ke ruangan lain, atau kita bisa membatalkan perjalanan ini sekarang juga."
"Tapi aku yakin Antonio tak akan terlalu senang mengetahui bahwa kesempatannya mendapatkan benda yang sangat ia inginkan hilang karena kalian."

Ada sedikit perubahan dalam ekspresinya setelah mendengar perkataanku, terlihat jelas ia sedang mempertimbangkannya.

Dia melangkah mundur menjauhiku lalu berbalik ke arah dua orang rekannya yang lain, berbicara pada mereka.
Aku mengamati ketika mereka bertiga memandangiku dengan tatapan waspada untuk beberapa saat, sebelum satu persatu dari mereka mulai berjalan meninggalkan kabin suite dan menuju ke kokpit.

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang