Salju tebal menyelimuti nyaris seluruh kawasan Los Angeles saat aku kembali.
Jalanan terlihat begitu lenggang pagi ini.Hamparan salju di seluruh penjuru kota serta hawa dingin yang menusuk tulang pasti telah membuat orang-orang mengurungkan niatnya untuk keluar rumah di pagi hari.
Aku mengerang saat mendapati jam tanganku masih menunjukkan pukul lima.
"Bagus sekali ...aku baru saja melakukan marathon touring secara tidak resmi." gerutuku kesal.Aku membelokkan mobil ke Beverly Hills lalu memperlambat laju mobilku sejenak untuk membiarkan mobil pengeruk salju yang melintas disisi jalan yang lain.
Setelah tahu bahwa Karen masih di Beverly Hills, seperti yang dikatakan Xander semalam.
Kuputuskan untuk langsung menuju ke apartemennya.Aku tidak tahu apa motivasinya berbicara tentang Karen, tapi bisa kupastikan bahwa aku punya motivasi yang lebih dari cukup untuk menghajarnya kalau sampai ia berbuat macam-macam pada Karen.
Dia memilih waktu yang buruk untuk mencari gara-gara denganku.
Aku memarkirkan mobil tepat di depan bangunan apartemennya lalu bergegas masuk ke dalam gedung itu.
Beberapa orang menoleh dan menatapku tercengang saat aku berjalan memasuki gedung.Para cewek dengan dandanan ala santa yang berdiri di depan meja resepsionis menahan jeritan sambil membekap mulut mereka saat melihatku berjalan melintasi lobby.
Aku sempat mendengar satu atau dua kalimat seperti,
"Apa itu Jason Marshall?!Sedang apa dia di sini?""Mungkin pacarnya tinggal di sini, ayo, kita mesti mendapatkan fotonya!"
Aku menggerutu dalam hati sambil menundukkan kepala lalu mempercepat langkahku menuju lift.
Mereka kini mulai menyerukan namaku seraya berderap mengikuti di belakangku.Suara langkah mereka terdengar makin lama makin mendekat.
Aku buru-buru masuk ke dalam lift lalu menekan tombolnya.Aku tersenyum penuh kemenangan pada mereka yang hanya bisa bergerombol di balik pintu elevator yang kian menutup.
Sempat terdengar seruan-seruan kekecewaan sebelum pintu lift itu menutup sepenuhnya.Aku jelas tidak punya energi untuk meladeni orang sebanyak itu, menghindar adalah langkah yang cerdas.
Begitu lift-nya terbuka aku bergegas menuju koridor yang mengarah ke sayap kiri bangunan tempat apartemen Karen berada.
"Akhirnya kau muncul juga." suara parau dan berat yang sangat kukenal membuatku menghentikan langkah seketika.
Aku berbalik dan mendapati Xander sedang duduk di salah satu sofa yang menghadap ke arah lift.
Tampangnya terlihat kacau, raut wajahnya seolah tampak tertekan.Aku menduga dia sedang teler atau semacamnya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanyaku dingin sambil berjalan menghampirinya.
Dia menaikkan sebelah alisnya menatapku, "Ini tempat umum Jason, semua orang bisa berada di sini."
Aku mendengus mendengarnya.
"Ini bukan sembarang tempat.""Bagaimana perjalananmu? Apa Pop baik-baik saja?" ia mengacuhkan kesinisanku.
Aku hanya mengerutkan kening menatapnya tanpa menjawab apapun.
"Karen yang memberitahuku," ia bicara lagi.
"Aku meneleponnya semalam."Aku menggertakkan gigiku,
"Apa intinya Xander?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Night and A Day # The Begining (Completed)
RomanceJason Marshall punya segalanya yang diinginkan oleh semua orang. Uang, ketenaran, karir yang cemerlang serta penampilan yang sanggup membuat semua wanita bertekuk lutut padanya. Tapi sebuah skandal yang terjadi, memaksanya pindah ke New York, demi...