Night and A Day # The Begining (Completed)

Episode 24

"Apa maksudmu surat peringatan?"

Aku menyambar ponsel dari atas meja lalu menggantinya dari mode speaker dan menempelkannya ke telingaku.

"Itu adalah surat berisi teguran, supaya pihak kedua menjalankan kewajibannya sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati, atau akan ada konsekuensi," Joshua Hoffman, kuasa hukum manajemenku berkata datar.

Aku menjatuhkan diri ke atas sofa besar di tengah ruang duduk kamarku sambil menghembuskan napas tak sabaran.
"Aku tahu apa itu surat peringatan, maksudku kenapa aku mendapatkannya? Setahuku semua kontrak dengan rumah produksi sudah ditangani, begitu juga dengan iklan-iklan,"
"Dan Paul pasti akan memberitahuku kalau sampai ada proyek yang belum diselesaikan,"

Aku mendengar suara gemerisik yang mirip kertas yang dibolak-balik sebelum ia menjawab,
"Di sini ditulis, kau belum mengerjakan satupun proyek dari Rite Enterprise, padahal menurut kontrak seharusnya kau terlibat dalam semua proyek penting mereka mulai awal tahun ini, hingga lima tahun ke depan,"

Kontrak eksklusif? Kalau ada yang seperti ini harusnya aku tahu.
Kenapa aku sama sekali belum pernah mendengarnya?
Lagipula kontrak yang terlama yang diijinkan manajemen biasanya hanya selama dua tahun.
Tak bisa dipercaya Paul melewatkan hal sepenting ini dariku.

Aku mengerang dalam hati sambil menyusurkan tangan melewati wajah hingga rambutku.
"Aku tak ingat pernah mendengar tentang Rise Enterprise sebelum ini, atau apapun mengenai kontrak eksklusif dengan mereka, pasti ada kesalahan," sahutku.

Tapi kata-kata Joshua selanjutnya benar-benar mengejutkanku,
"... kau sendiri yang menandatanganinya,"

"Itu omong kosong, aku tidak melakukannya," sahutku meninggi.

Aku mendengarnya menghela napas panjang sebelum ia berkata kembali,
"Baiklah aku akan mempelajarinya lagi, kalau yang kau katakan itu memang benar ..."

"Itu benar." potongku setengah kesal.

"... maka aku yakin kita akan menemukan sesuatu yang bisa mendukung pernyataanmu itu." lanjutnya tenang.

Tiba-tiba perasaan gusar memenuhi benakku, menyadari ada satu hal yang sangat penting yang belum disebutkannya sedari tadi.

Aku mencengkeram ponsel erat-erat saat bertanya padanya,
"Berapa nilai kontrak-nya Josh?"

"Empat puluh juta dollar," jawabnya masih dengan ketenangan yang sama, seolah dia baru saja membacakan ramalan cuaca dan bukannya kontrak aneh sialan yang bernilai fantastis.

Aku mengutuk pelan dibawah napasku begitu mendengar perkataannya.

Bahkan aku tak pernah menerima sepeser pun dari uang itu, bagaimana mungkin mereka menuntut supaya aku mengerjakan apapun?
Tidak akan pernah.

"Setengah dari nilai kontrak-nya dibayarkan sebelum akhir tahun kemarin, dan sisanya pada awal tahun ini," Joshua berbicara kembali.
"... dan mereka meng-klaim memiliki buktinya."

"Kalau mereka mengatakan sejujurnya, maka pembatalan kontrak akan menjadi jalan akhir yang terburuk untukmu,"

Aku tidak ingin mendengar kelanjutannya, ini terlalu aneh.
Dan mengerikan.
Seperti sebuah mimpi buruk.

Aku memiliki gambaran di dalam kepalaku tentang sebuah kemungkinan mengenai masalah ini, dan betapa aku berharap sepenuh hati kalau dugaanku itu keliru.

Saat sarapan aku tidak melihat Mia di meja makan, kami hanya bertiga karena sepupu-sepupuku langsung kembali ke apartemen mereka di Los Angeles tadi malam setelah pesta usai.