Episode 53

1K 74 55
                                    


"Tak bisa dipercaya,"

Aku berjalan mondar-mandir mengitari ruang kerjaku, menggosok tengkukku dengan gusar sambil melirik pada Phillip dan Abbel yang duduk di sofa yang ada di tengah ruangan.

Semalaman aku tak bisa berhenti memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh Antonio, itu benar-benar telah meracuni otakku.
Aku benci mengakuinya tapi dia membuatku merasa inferior, dan tak berdaya.

Kapan terakhir kali aku begini?

Benar, saat Mia mengalami kecelakaan waktu itu.
Saat aku dengan putus asa menungguinya siuman di samping ranjangnya, karena tak ada lagi yang bisa kulakukan.

Semuanya akan selalu tentang dia.
Satu-satunya kelemahanku.

Aku tidak peduli apa yang akan terjadi pada diriku, tapi Mia—
Ia tak seharusnya terlibat dalam masalah ini.

Jika sesuatu yang buruk menimpanya hanya karena dia bersamaku, aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri.

"Pacarmu baik-baik saja, unit-ku yang mengawasinya baru saja mengkonfirmasi." ujar Phillip setelah menutup sambungan telepon sambil mengacungkan ponsel itu di dekat wajahnya.
"Sekarang tenanglah."

Aku berhenti mondar-mandir, lalu menatapnya berapi-api,
"Tersangka yang kalian cari, mendatangiku kemari kurang dari dua puluh empat jam yang lalu, dan dia mengancam akan menyakiti pacarku jika aku tak memberikan apa yang dia inginkan, bagaimana mungkin aku bisa tenang?!"

Phillip bergeming mendengar kekalutanku, raut wajahnya yang datar dan tanpa emosi tak urung membuatku bertanya-tanya berapa kali dia menghadapi situasi seperti ini.

Dia menunggu beberapa saat sebelum memberikan isyarat padaku untuk duduk bersama mereka.
"Aku mengerti perasaanmu, tapi saat ini kita perlu memikirkan semuanya baik-baik,"

"Ceritakan padaku apa saja yang dia katakan waktu itu?"

Aku menghembuskan napas panjang sambil menyandarkan diri ke sofa.
"Dia memintaku untuk menyerahkan sebuah data atau semacamnya."
"Dan ia memberiku waktu sampai akhir pekan ini, atau dia akan melakukan sesuatu pada Mia,"

Phillip terdiam menatapku, ia tampak seperti sedang merenungkan kata-kataku.
"Menurutku tak sesederhana itu."
"Ia pasti ingin melihat reaksimu, dan mungkin mencoba mengukur situasinya,"

"Apa maksudmu?"

"—kau harus tahu, rekam jejak Antonio sebagai ex ahli taktis infanteri benar-benar mengesankan, jadi jika memang dari awal dia berniat mencelakaimu, tak mungkin kemarin ia melepaskanmu begitu saja."

Aku menyipitkan mata memandangnya,
"Maksudmu jika ia mau Antonio bisa saja melakukan sesuatu padaku dan tak ada yang dapat menghentikannya?"
"Kemana perginya program perlindungan saksi yang kalian tawarkan dalam hal ini?!"

Mereka mengacuhkan kesinisanku.
"Dia tahu kami sedang mengawasinya, ini di luar dugaan bahwa dia akan berani mendatangi dan mengancammu secara terang-terangan seperti itu,"
"Ini merubah segalanya, kita bakal memerlukan rencana baru."

"Kenapa kalian tidak bisa langsung saja menangkapnya? Di kota ini, sekarang juga."

"Dia bukan preman jalanan,"
"Ia seorang perdana menteri, apa kau sadar betapa sakral posisinya?"
"Jika kami membuat kesalahan sedikit saja, ini akan berubah menjadi sentimen politik yang melibatkan kedua negara."

"Kalau itu terjadi kami tak hanya akan kehilangan Antonio, tapi seluruh jaringan kartel yang berada di bawah pengaruhnya,"
"Semua usaha kami selama ini akan sia-sia."

Aku menyumpah pelan di bawah napasku,
"Jadi apa yang akan kau lakukan? Karena aku tak mau mempertaruhkan keselamatan Mia atau keluargaku karena masalah ini."

Night and A Day # The Begining (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang