Beverly Hills, sepuluh tahun lalu"Sudah kubilang kita harus cepat karena toko itu hanya menjual dua kue dari menu terbaik mereka hari ini saja, kenapa kau begitu lambat," ibuku mengomel untuk kesekian kalinya padaku ketika kami berjalan melewati deretan toko yang memajang pernak-pernik Thanksgiving serta buket bunga tropis di sepanjang Blossom Avenue.
Aku setengah berlari untuk menyamai langkah ibuku saat kami semakin dekat dengan tokonya.
Aku mendongak dan melihat raut wajahnya tampak berseri-seri yang berlawanan dengan suasana hatiku.Aku benci Thanksgiving, atau perayaan lainnya.
Hanya untuk melihat meja makan kosong di rumah kami dan juga melihat ibuku menunggu ayahku pulang sepanjang malam.
Begitulah kami melakukannya setiap kali.
Lagipula dia tak akan mengijinkanku pergi ke tempat kakekku.Dia selalu bilang, "Bagaimana kalau waktu kita pergi dan ayahmu datang?Kita harus tetap menunggunya,"
Sebenarnya aku tak yakin ayahku akan ada di rumah besok.
Atau bahkan di sepanjang sisa minggu ini.
Dan aku tidak mengerti kenapa ibuku selalu bersikeras melakukan hal seperti ini.Suatu kali aku pernah mengatakan padanya untuk berhenti menunggu, lalu memulai kembali semuanya hanya dengan kami berdua.
Bahwa aku bersedia melakukan apapun yang dia inginkan, selama ibuku bahagia.
Tapi dia menolaknya.Ia berkata padaku, "Dunia tanpa ayahmu, tidak akan pernah sama Jason..."
***************
Aku memandangi pintu yang tertutup di depanku, merasa tidak yakin pada apa yang akan kulakukan.
Setelah segala yang kukatakan pada Karen, semuanya sama sekali tidak terasa lebih baik.Bagaimanpun keputusan telah dibuat.
Meskipun begitu aku tak bisa membayangkan apa yang akan kukatakan pada ayahku, saat aku benar-benar bertemu dengannya."Kau baik-baik saja?"
Sentuhan ringan pada sisi lenganku menarikku kembali.
Aku menoleh dan memberikan senyum setengah hati pada Mia yang berdiri di sampingku.
Kecemasan menyelimuti wajahnya dan kedua mata karamel-nya menatapku bergantian, mengamatiku."Tentu," aku mengatakan jawaban pertama yang terlintas di otakku.
Karen pasti sudah menceritakan semuanya pada Mia, aku sangat yakin akan hal itu.
Jika tidak, ia tak akan terus menempel padaku seharian ini dan bersikap seolah aku akan tumbang kapan saja jika tidak diawasi.Apa dia kasihan padaku setelah mendengar cerita tentang keluargaku?
Maka saat ini dia pasti memiliki semacam dorongan untuk membuatku merasa lebih baik.
Betapa manisnya...
Aku pasti sudah menggodanya habis-habisan, kalau saja suasana hatiku sedang tak seburuk ini."Aku harus menemuinya," akhirnya aku berkata.
Mia mengerjapkan matanya melihatku tapi ia tidak bergerak."Sendirian." tambahku ketika ia tidak juga melepaskan tanganku.
"Ah ya, tentu saja," ia buru-buru melepaskan pegangannya seraya tersenyum canggung.
"Aku akan berada di sekitar sini kalau kau memerlukanku," suaranya terdengar penuh harap.
Membuat kedua sudut bibirku melengkung keatas secara otomatis."Tidak apa-apa Mia, sudah kubilang kau bisa pergi sekarang, ini sudah malam dan ibumu pasti mencemaskanmu,"
"Aku sudah meneleponnya, tidak masalah," ia berkata cepat sambil mengangguk dengan yakin.
"... lagipula aku ingin berada di sini, Jason, sungguh."Aku menyembunyikan senyumku saat melihat ekspresi wajahnya yang penuh tekad.
Mungkin jika segala sesuatu di sekelilingku hancur berantakan saat ini, asalkan dia terus melihatku sama seperti yang dia lakukan sekarang, aku tidak akan keberatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night and A Day # The Begining (Completed)
RomanceJason Marshall punya segalanya yang diinginkan oleh semua orang. Uang, ketenaran, karir yang cemerlang serta penampilan yang sanggup membuat semua wanita bertekuk lutut padanya. Tapi sebuah skandal yang terjadi, memaksanya pindah ke New York, demi...