My Mask

145 54 5
                                    

Cella menjalani kehidupan perkuliahan dan juga dunia pekerjaan seperti biasa. Tidak ada yang berubah dari dirinya. Jika ia sedang kuliah, dirinya akan memasang wajah datar dan tak bersuara, hanya memperhatikan dan mencatat apa yang penting selama perkuliahan berlangsung. Selesai kelas maka ia langsung melesat keluar dan pergi ke tempat kerjanya atau jika tidak ada pekerjaan ia akan langsung pulang ke rumah untuk tidur.

Namun jika ia sedang menjalani pekerjaan, sangat berbanding 180° dari sikapnya dirinya saat di kampus. Cella berubah menjadi sosok yang ceria dan tak jarang menghibur teman-teman di pekerjaannya. Seakan-akan ia menunjukkan bahwa Cella yang ceria adalah dirinya. Sehingga dengan sikap seperti itu tidak akan banyak orang yang bertanya-tanya mengenai masalah kehidupannya.

Kehidupan percintaan? Semenjak urusannya dengan Kevin selesai, Cella benar-benar menjadi sosok perempuan yang tak tersentuh. Setiap laki-laki yang mengirim pesan kepadanya hanya sekedar berbasa-basi untuk dekat padanya ia tidak menanggapinya. Hanya dibalas singkat bahkan seringkali hanya ia baca. Ia tak pernah ingin menjalin hubungan lebih dari pertemanan dengan laki-laki manapun sekarang. Karena yang ada dipikirannya sekarang hanya berfokus pada kuliah dan pekerjaannya.

Dddrrrtt....

"Selamat siang, iya Pak ada apa?" tanya Cella sambil mengerutkan dahinya.

"...."

"Oh baik Pak, besok siang saya kesana habis kelas," balas Cella sambil menggaruk kepalanya.

"Haff, apalagi nih ya?" Cella menghela napasnya pelan sambil melanjutkan tulisannya di laptop.

🐾🐾🐾🐾

Cella melangkahkan kakinya memasuki gedung prodinya. Ia sudah menguatkan hatinya dan memasang wajah ceria tanpa bebannya.

"Hmm, masih ada yang bimbingan ya?" gumam Cella sambil mengintip ruangan program studi.

Ditutupnya lagi pintu itu dengan perlahan. "Ke toilet dulu deh," seru Cella sambil meninggalkan ruangan yang menurutnya bersuhu dingin itu.

Klotak... Klotak...

"Iya tadi dibilangin gitu kan....."

"Iya lagian...."

Cella mendengar percakapan saat dirinya sedang berkaca di toilet. "Senior kah?"

Ia pun segera membuka pintu dan melihat ada dua kakak tingkat yang sedang berbincang. Cella hanya mengingat samar karena pernah satu kelas dengan orang itu.

"Eh kak... Abis konsul?" tanya Cella sambil tersenyum.

"Haha yaa biasalah... Kamu juga?"

"Ah enggak, tiba-tiba di panggil Pak Jimmy nih," sahut Cella sambil menggaruk kepala.

"Ooh, iya ada kok dia, tadi juga ada yang antri mau ketemu dia gitu."

"Hmm, di dalem ada siapa aja kak?"

"Biasa, ada Pak Jimmy sama Bu Irin gitu."

Dddrrtt...

Cella melihat ponselnya yang bergetar, "Halo iya Pak?"

"..."

"Oh iya Pak, ini saya abis dari toilet."

Cella segera menaruh ponsel di saku celananya, "Kak duluan ya, udah dipanggil disuruh masuk," pamit Cella lalu berjalan keluar.

"Oke semangat yaa."

Cella POV

Tap... Tap...

Senyum untuk Kejora (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang