Sore ini Cella, Arman, dan Ares sedang berkumpul di ruang musik dalam rumah Ares. Ya, Ares sepertinya benar-benar serius dalam hobinya. Ia juga sering mengupload video-video cover lagu di sosial medianya.
"Coba-coba aja gapapa ya kak?" tanya Arman sambil mengecek gitar yang ia pegang.
"Gapapa sampe malem juga sabi kok gue," kekeh Cella.
Ares datang dengan membawa gelas kosong dan teko besar berisi sirup lengkap dengan es batu di dalamnya.
"Thanks, Res! Jadi ngerepotin," seru Cella sambil mengambil nampan yang dibawa Ares.
"Santai. Udah pada tau mau bawa lagu apa? Seminggu lagi loh," tanya Ares sambil mengunyah keripik kentang.
"Belum nih. Gue nunggu Arman aja," jawab Cella sambil ikut mengambil keripik kentang.
Arman masih mencoba-mencoba chord lagu, sesekali ia meminum minumannya.
"Tapi lo bisa setuju kak kalo misal gue yang milih?" tanya Arman.
"Yaa tinggal gue pelajarin sama hapalin. Kalo gak bisa yaa ganti," balas Cella cuek.
Kini Cella sibuk memainkan game di laptop Ares. Sedangkan Ares menemani Arman mencoba-coba lagu dengan petikan gitarnya.
Tak usah kau tanyakan lagi, tak usah kau hindari lagi. Dan hingga kini, ku sendiri lagi~
Cella terkejut saat mendengar nada dering ponselnya berbunyi. Ia segera mengambil ponsel yang ada di sampingnya sambil membaca nama yang tertera di ponselnya.
Ares yang melihat itu sibuk menahan tawa.
Cella segera mematikan ponselnya sambil membuang napasnya kasar.
"Ppffftt.. Hahaha..." Akhirnya tawa Ares pecah.
Cella mendelik sebal karena moodnya menjadi jelek, " Kenapa lo? Berisik!"
"Muka jutek nada dering mewek," ledek Ares sambil menggelengkan kepalanya.
"Bodo. Suka-suka gue!" ketus Cella sambil melanjutkan permainan di laptop yang sempat tertunda.
"Nah!!" teriak Arman tiba-tiba membuat Ares dan Cella langsung menatap lelaki itu.
"Kenapa lo?" tanya Cella.
"Kak, pake nada dering lo aja gimana?" tanya Arman sambil menegakkan tubuhnya.
"Hmm?" Cella menautkan kedua alisnya dengan wajah bingung.
"Iya itu lagu kayaknya lagi up deh. Gue belum nyoba sih soalnya itu kan penyanyinya cewek. Tapi kalo di bikin cover duet cowok-cewek kayaknya bakal seru deh," jelas Arman.
"Yaudah kuy latihan," sahut Ares.
"Haff... Bissmillah!" ucap Cella lalu bangkit menuju tempat mikrofon.
🐾🐾🐾🐾
Hari ini sepulang sekolah Cella berlatih di dalam kelas Ares. Ia tidak mau ada yang tahu tentang penampilannya nanti yang akan bernyanyi dan berduet itu.
"Udah kan? Gue balik ya?" tanya Cella.
"Iya segini aja dulu btw lo balik sendiri kak?" tanya Ares.
"Gak, gue balik sama suami gue," balas Cella cuek sambil mengambil tasnya.
"Hah?" Ares memasang ekspresi terkejut, Arman pun demikian.
"Becanda lah. Gue sendiri, kan gue JOMBLO!" seru Cella penuh penekanan.
Melihat Ares dan Arman yang terkekeh membuat Cella memutar bola matanya malas. "Dah ah, balik. Thanks ya!"
"Yoi kak hati-hati. Gamau bareng?" tanya Ares.
"Gak thanks, lagian kalo bareng entar ketauan," balas Cella lalu melambaikan tangannya.
"Assalamu'alaikum kak," ucap Arman.
"Eh... Wa'alaikumsalam Arman sholeh, hehe... Maap lupa," balas Cella sambil menggaruk tengkuknya.
Cella berjalan cepat menuju gerbang sekolah. Ia ingin segera sampai di rumah karena melihat langit yang sudah mendung.
Tak sengaja Cella melihat ke arah lapangan futsal. Ia melihat anak-anak tim futsal sekolahnya sedang latihan. Disana juga ada Bagas dan Reza.
"Woy! Cell, baru balik?" teriak Reza dari pinggir lapangan.
Cella mendekat ke arah lapangan. Ia malas teriak-teriak seperti orangutan.
"Hmm, lo pada masih latihan? Kan mau hujan," tanya Cella.
"Sekalian main hujan-hujanan," cengir Reza tidak jelas.
"Eeh, gue mau balik duluan ya, keburu hujan entar," pamit Cella.
Baru saja Cella berbalik badan, tiba-tiba rintik hujan turun dan semakin besar.
"Yah!!!" pekik Cella.
"Ayo Cell, neduh dulu sini," ucap Reza sambil menuntun Cella ke tenda pemain.
Lima menit menunggu di bawah tenda namun belum ada tanda hujan akan reda. Cella menyalahkan Reza karena kalau ia tidak menghampiri ke lapangan pasti ia sudah di dalam angkutan umum menuju rumahnya.
"Dih, lo kok nyalahin gue?" tanya Reza tidak terima.
"Ah, gue males nunggunya. Gue nerobos aja deh," balas Cella sambil membenarkan posisi tasnya. Ia sudah siap berlari namun langkahnya berhenti saat tangannya ditahan. Reflek Cella menoleh.
"Jangan. Ini gede hujannya," ucap Bagas.
"Ck, tapi ini tuh hujannya awet gak bakal.... (kruyuuuk)" ucapan Cella terhenti saat mendengar suara perutnya.
"Laper lo?" ledek Reza.
"Ah iya, mending gue ke kantin deh. Kan pasti pada masih buka tuh," seru Cella bersiap untuk lari ke kantin.
"Ikut Cell," pinta Reza.
"Yaudah ayo, lari!" teriak Cella.
"Ayo, ikutan!" ajak Reza menoleh ke Bagas.
"Udah, kena hujan dikit mah gak langsung sakit kok," ledek Cella.
Akhirnya mereka bertiga berlarian menuju kantin. Sesekali Cella mendorong Reza agar posisinya berada di belakangnya.
"Rese lo!" sungut Reza.
"Haha bodo, ngalah kek sama cewek," cibir Cella.
"Ah lo mah cewok." Reza mencibir balik.
"Sialan lo! Gue dandan langsung naksir lo," teriak Cella dan segera memasuki kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum untuk Kejora (COMPLETED)
General FictionAku layaknya bintang di pagi hari Ada, tapi tak terasa Nyata, tapi tak tergapai Walau setia menemani sang fajar, tetap saja terabaikan Jika hadirku tak mencipta suka, Akankah kepergianku menghadirkan duka?