Beberapa hari kemudian...
"Jadi, sebagai wujud apresiasi sekaligus mengenang karya dari Kejora, saya selaku editor bekerja sama dengan publisher untuk membuat acara ini," ucap Niko sembari tersenyum tipis.
"Saya mewakili publisher juga turut bangga dan sangat berterima kasih kepada semua pihak karena antusiasme dari para pembaca novel karya Kejora ini sangat melonjak tinggi semenjak perilisan. Terima kasih!" sambung Ryan.
Perayaan kecil-kecilan ini dilakukan sebagai ucapan syukur karena semenjak perilisan novel "Senyum untuk Kejora" penjualan dan pemesanan untuk novel ini meningkat secara stabil. Sekaligus mengenang dan doa bersama untuk kepergian Kejora, si penulis yang tidak sempat melihat perilisan karyanya.
"Gue sedih banget dateng ke acara ini sebenernya," ucap Fanny sendu.
"Gue juga ngerasa jahat banget. Gue gak sadar udah ngelakuin itu ke Kejora sewaktu kita sekolah dulu. Padahal dia selalu bantu gue." Dilla menatap kosong novel yang tengah ia usap.
Terlihat beberapa teman semasa sekolah Kejora ikut menunduk, raut wajah mereka sendu.
Bagas berjalan mendekat, "Yang Kejora mau bukan rasa penyesalan kalian, apalagi muka sedih kalian. Dia cuma mau kalian senyum buat dia." Setelah berucap, Bagas pergi meninggalkan mereka.
"Salut gue!" seru Niko menepuk bahu Bagas.
"Kenapa?" tanya Bagas pelan.
"Lo lah. Kalo lo udah baca seluruh novel ini, pasti lo tau apa yang Kejora tulis tentang lo. Eh, gue tinggal bentar ya, ada klien tuh," lanjut Niko melambaikan tangan.
Bagas terdiam, memandangi novel yang tengah ia genggam.
Dirinya tersentak saat tiba-tiba ada suara di dekatnya.
"Lo udah baca?" tanya Rakha berjalan mendekat.
"Apa?" tanya balik Bagas tanpa memandang Rakha. Matanya tetap menatap novel di tangannya.
"Yang lo pegang, berikut suratnya," balas Rakha.
Bagas terdiam, "Belum," ucapnya.
Rakha menepuk bahu Bagas pelan, "Baca, Kejora bakal sedih kalo lo gak baca itu semua," ucapnya sambil tersenyum.
Bagas hanya mengangguk pelan lalu keluar meninggalkan tempat acara.
"Gue masih gak percaya lo gak disini," lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum untuk Kejora (COMPLETED)
General FictionAku layaknya bintang di pagi hari Ada, tapi tak terasa Nyata, tapi tak tergapai Walau setia menemani sang fajar, tetap saja terabaikan Jika hadirku tak mencipta suka, Akankah kepergianku menghadirkan duka?