Cella merasa sangat asing berada di tengah-tengah acara ini. Pasalnya ia belum pernah berkumpul dalam satu acara pun kecuali saat masa ospek dulu. Ia sama sekali tidak mau menatap teman-temannya yang ia yakini sekarang tengah meliriknya secara diam-diam.
"Eh Cell? Akhirnya dateng juga," seru Rakha sambil menepuk pundak Cella.
"Hmm." Cella hanya bergumam sembari melemparkan pandangan ke seluruh ruangan.
"Ke Riza yuk ngucapin makasih karena udah mau nyiapin tempat buat acara angkatan," ajak Rakha sambil merangkul pundak Cella.
"Ck, jaga sikap!" bisik Cella sambil menghempaskan tangan Rakha dari pundaknya.
Rakha hanya terkekeh pelan.
"Eh Cella, ya ampun lo dateng? Apa kabar?" tanya Riza sambil bersalaman dengan Cella.
"Baik-baik, sorry ya gak pernah dateng ke acara angkatan," ucap Cella sambil tersenyum tipis.
"Gapapa Cell, seenggaknya lo dateng ke acara perpisahan ini," balas Riza sambil menepuk pundak Cella.
"Lo gak ngucapin makasih? Katanya mau ngucapin?" tanya Cella ke Rakha.
"Gak perlu. Ini dia juga yang nyiapin, Cell. Gue mah bantu siapin tempat aja sama makanan." Riza terkekeh sambil mendorong pelan lengan Rakha.
Cella terdiam. Ternyata semua teman-temannya pasti ikut menyumbang tenaga maupun pikiran untuk menyiapkan acara ini.
"Hmm, sorry ya gue gak bantu apa-apa," gumam Cella.
"Gapapa Cella, lo udah dateng juga udah ngebantu banget. Ayo ke anak-anak, biar rame." Riza menarik tangan Cella menghampiri teman-temannya yang lain.
Tidak terasa sudah dua jam mereka bersenda gurau sembari memakan hidangan yang tersedia. Sesekali teman-teman yang lain melakukan penampilan permainan piano solo dan juga stand up comedy.
"Ayo... Siapa lagi yang mau tampil nih? Biar rame," tanya Riza selaku pembawa acara.
"Cell, tampil gih." Rakha menyikut tangan Cella.
"Ck, ribet!" balas Cella sambil melanjutkan minumnya.
"Cella mau nih, Za!!" teriak Rakha sambil menunjuk Cella.
"Ayo Cell biar acara gak kelar-kelar," cengir Riza tanpa dosa.
Cella menatap sinis ke arah Rakha, "Ck, mati lo Rak!" decak Cella sebal.
"Ayo guys kita kasih tepuk tangan biar Cella mau perform!" seru Riza.
Seisi ruangan tiba-tiba dipenuhi dengan iringan tepuk tangan.
"Ayo, Cell. Santai aja," sahut yang lainnya.
Cella mau tak mau berjalan mendekati tempat yang disulap seperti podium kecil itu. Lalu ia membisikkan sesuatu ke Riza.
"Okee, sambil nunggu prepare. Kita makan es krim dulu yaa. Kalian bisa langsung ke booth dan balik lagi ke tempat duduk yaa biar nonton Cella perform," ucap Riza.
Sementara itu Cella tengah berkaca di dalam toilet. Dirinya bingung harus menampilkan apa nanti.
"Arrggh... Gue mau ngapain ya?" teriak Cella sambil mengetuk-ngetuk kepalanya.
"Apa nyanyi aja? Ah,tapi suara gue biasa aja entar jelek malah bikin malu yang ada," serunya sendirian.
"Hmm nyanyi apa ya?" Kini ia membuka playlist lagu di ponselnya. Jemarinya kini sibuk menggulirkan isi playlistnya.
Sekian lama mencari ide di dalam toilet, kini Cella kembali ke depan podium. Dirinya mengambil gitar dan duduk di kursi.
"Emm.. Selamat malam semuanya," sapa Cella sembari melemparkan tatapan dengan senyum tipisnya.
"Gue mau ngucapin selamat atas kelulusan kalian sekaligus gue mau minta maaf kalo selama ini gue kurang care sama angkatan ini. Sorry banget," ucapnya.
Semua anak-anak memperhatikan Cella tanpa suara.
"Gue tau pasti ada yang kesel bahkan tersakiti sama sikap gue yang kayak gitu. Gue minta maaf ya. Gue juga mau ucapin terimakasih buat beberapa orang disini yang terus-terusan ngulurin tangan ke gue biar gue bisa lebih baik lagi pastinya." Cella tersenyum sambil melihat ke arah Riza dan Rakha yang kini berdiri di samping Bella.
"Hahaha... Sorry jadi panjang. Pokoknya gue minta maaf," kekeh Cella sambil membentuk peace di jarinya.
"Oke, ini persembahan gue untuk pertama dan terakhir karena kalian udah lulus. So, 6 enjoy!" ucap Cella lalu dirinya mulai memetik gitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum untuk Kejora (COMPLETED)
General FictionAku layaknya bintang di pagi hari Ada, tapi tak terasa Nyata, tapi tak tergapai Walau setia menemani sang fajar, tetap saja terabaikan Jika hadirku tak mencipta suka, Akankah kepergianku menghadirkan duka?