4. Warung Mitoha

4.4K 154 16
                                    

Pukul 12.00, waktu ini menunjukan dimana panas matahari sedang terik - teriknya.

Ketika semua orang memilih untuk melindungi kulitnya dari sinar matahari ketempat yang lebih teduh, Rifan malah memilih untuk pergi ke Rooftop sekolah.

Rifan duduk di atas lemari yang sudah tidak terpakai, kedua kakinya ia naikan ke atas pembatas tembok Rooftop. (Bisa author gambarin ya Rifan sekarang lagi duduk tapi kayak jongkok gitu! Kebayang gak sih? Kalau nggak! bayangin yang lain aja wkwk) kedua tangannya ia tumpukan di atas lutut, keningnya sudah mengkerut melawan cahaya matahari.

Drttt,,,

29 panggilan tidak terjawab
36 message

Rifan berdecak melihat nama kontak yang tidak lain adalah dari Caca.

"Fan,,!" Rifan mengalihkan pandangannya.

"Hmm,,."

"Lo gak mau makan?" Tanya Taufik.

"Gue gak laper!."

"Ohh" jedanya, "Fan" panggilnya lagi.

"Apa?" Tanya Rifan, ia menoleh memandang Taufik.

"Caca nyariin lo."

Rifan menghembuskan nafas gusarnya.

"Gue gak mau di ganggu! Sana lo."

"Ok" jawab Taufik dengan kikuk, karena dia tau kalau mood Rifan sedang tidak baik pasti tidak lama Rifan akan uring - uringan tidak jelas kepada teman - temannya. Makannya, Taufik sedikit lebih hati - hati saat berbicara dengan Rifan seperti sekarang.

"Ehh,, Fik!" Panggil Rifan "lo jangan kasih tau semuanya gue disini termasuk cewek risih itu."

"Tapi Caca udah tau! gimana dong?" Terdengar suara lembut dari arah belakang Taufik.

"Emmm,,, Fan gue kebawah dulu nyusul Barudak" Taufik meningalkan Caca dan Rifan berdua disana.

"Rifan!" Caca menghampiri Rifan yang sedang terduduk di bawah terik nya matahari.

"Ck" Rifan berdecak dan segera beranjak dari duduk nya, dia menarik lengan Caca dan membawanya ketempat yang lebih teduh.

"Apa?."

"Rifan kok gak angkat telepon Caca sih? Rifan juga gak bales chat Caca!."

"Emang gue gak pernah bales semua itu kan?" Rifan menaikan satu alisnya.

Caca sempat berfikir sejenak "ohh,, iya yah,,."

"Gak jelas!."

"Rifan!" Caca menghadang jalan Rifan yang ingin meninggalkannya disana.

Rifan menghela nafasnya kembali "minggir!."

"Rifan kenapa sih! Jutek banget sama Caca! Emang kenapa?, Caca kenapa? Sampai Rifan gak mau deket sama Caca."

"Lo itu berisik! Udah tau kan jawabannya?."

"Ya udah Caca gak akan berisik lagi."

"Terus lo mau apa kalau udah gak berisik?."

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang