Caca menutup buku tulisnya, ia bergerak merapikan kembali beberapa alat tulis serta beberapa buku yang akan ia bawa kesekolah besok sesuai mata pelajaran.
Caca berjalan ke arah king size nya tidak lupa ia meraih ponsel yang tergeletak begitu saja disana.
"Kok Rifan gak ada kabar ya seharian ini" ujar nya pada diri sendiri.
"Dia lagi ngapain?, kok gue gak dapet pesan dari dia sih!" Ucapnya lagi.
Caca termenung sebentar "gue lupa selama ini yang ngabarin duluan kan gue, Rifan emang jahat padahal kan kita udah pacaran."
"Apa dia lagi - lagi cuma mau ngelindungin gue aja ya?, kalau gitu sih Bang Radit bahkan Ayah aja jauh lebih hebat buat lindungin gue."
"Ahhh,, tapi gak mungkin!, toh dia selama ini gitu - gitu juga perhatian sama gue."
Tokkk,,, tokkk,,, tokkk,,,
Terdengar ketukan dari luar.
"Iya."
"Ini Bunda sayang, turun yuk makan malam" teriak Liana tanpa membukakan pintu kamarnya.
"Iya Bun" jawabnya.
Setelah kepergian Liana yang diketahui terdengar dari derap langkah kakinya menuruni tangga, Caca meletakan kembali ponselnya dan beranjak dari tempat tidurnya.
"Sehabis makan malam gue coba buat hubungi Rifan."
🌸🌸🌸
Pagi ini sangat cerah, tidak lupa sapaan dari beberapa murid yang ramah diarahkan untuknya.
Caca gadis itu sedang beriringan di koridor bersama sahabatnya, siapa lagi? Kalian semua pasti sudah pada tau.
"Akhir - akhir ini gue jadi jarang liat si Fenita!" Kata Oca.
"Ke laot khali" jawab Ranti dengan nada alay.
"Ehh,, bener juga ya dia kemana!" Ucap Selvia yang baru saja 'ngeh'.
"Udah deh jangan urusin hidup orang" celetuk Indy.
"Tau tuh!, mending kita nikmati hidup kita aja yang udah santuy gini" Kata Caca diangguki setuju oleh Indy.
Di tengah perjalanan menuju kelas, secara tiba - tiba Ranti menghentikan langkah mereka.
"Eitt,, tunggu - tunggu!."
"Apaan sih Ran!" Seru Oca.
"Ca,, itu,,, bukannya Rifan ya" katanya.
"Ehh iya Ca,, sama Si Nadila kelas ips 2 itu kan" ucap Indy menambahi.
"Gue tau" ucap Caca singkat sambil terus menatap keduanya.
"Nah kalau udah tau kenapa lo gak-" ucapan Ranti terpotong karena Caca sudah pergi duluan.
"Belum juga gue kelar ngomong tu anak mau labrak kayaknya" celetuk Ranti.
Melihat kepergian Caca, mereka berempat kini masih terdiam diposisi nya. Berjaga - jaga dari jauh memperhatikan Caca.
"Haiii Rifannn!!" Seru Caca.
Rifan dan Nadila sama - sama menoleh, Caca sudah mengapit lengan kanan Rifan dan melirik Nadila.
"Hai Ca" sapa Nadila dengan seutas senyumnya yang manis.
"Eh,, hai" sapa Caca ragu.
"Baru datang?" Tanya Rifan singkat.
Caca mengangguk, "iya baru aja! Kangen ya?."
"Ekhmm,, kayak nya gue harus ke kelas deh. Takutnya temen gue nyariin, gue duluan ya bye" sepeninggal Nadila Caca pun melepaskan kaitannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...