71. Aku dan Kamu

2.6K 130 12
                                    

CERITA INI MAU DI PRIVAT ACAK YA!!!,,
JADI FOLLOW DULU!
Karena aku sedih liat respon nya...
Banyak pembaca gelap disini!!!
Hohoho

~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sejauh apapun aku berlari
Tumpuan ku ya cuma kamu
~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pintu diketuk berulang kali saat Caca sudah selesai merias dirinya, ia mencepol rambutnya dengan sangat rapih sehingga leher jenjangnya bebas terlihat oleh siapapun. Polesan make up yang sangat tipis namun terlihat elegan, karena Caca sudah cantik. Malam ini pun ia semakin cantik, dress grey menambah aksen keanggunan seorang Natasya Jena Pratiwi.

"Udah cantik ternyata, ayo buruan nanti macet loh" kata Liana.

"Iya Bun ayo."

Mereka berdampingan menuruni tangga menuju ruang tamu, dari tangga Caca bisa melihat Ayahnya sedang duduk di ruang tamu dengan pakaian formal namun ia tidak sendirian melainkan dengan beberapa orang lainnya.

"Loh itu Caca" sahut Ayah nya kepada orang yang sedari tadi menemaninya sambil menunggu Caca.

"Cantik banget malem ini" kata salah satu dari orang - orang itu.

"Makasih Om."

Orang itu hanya terkekeh, istri yang ada disampingnya itu pun beranjak menemui Caca.

Disentuhnya kepala dan dielus lembut rambutnya dengan sangat hati - hati supaya cepolannya tidak berantakan kembali.

"Kamu cantik banget nak" sahutnya.

"Makasih Tante."

"Ya udah keburu macet, keburu malem, nanti terlambat mendingan kita berangkat sekarang. Natasya kamu sama Rifan ya, om dan istri om beserta Ayah Bunda kamu satu mobil kita berangkat bareng."

"Emm,, tapi om."

"Gak ada tapi - tapian!, Rifan katanya sebentar lagi mau sampai dia diperempatan depan deket komplek kamu kok" ucap Rega.

"Kalau gitu Bunda sama Ayah dan lainnya pamit duluan ya, kamu tunggu Rifan. Kalau udah ada disana kamu hubungi Bunda, hati - hati ya sayang."

"Iya Bun kalian juga."

"Bilang sama Bibi nanti pintunya jangan lupa kunci" sahut Rian saat mereka melangkah kedaun pintu.

"Iya Yah."

Setelah Caca menutup pintu ia kembali keruang tamu, menunggu Rifan sambil melirik jam dinding lalu melihat jam yang ada ditangannya.

"Kok samaan ya jam 18.50" sahutnya.

Kenapa sih Caca ini, tidak jelas mungkin dia bosen menunggu.

Bi Ely pembantu barunya datang dari arah dapur.

"Neng mau minum dulu atuh sambil nunggu."

"Emm.." jawabannya terhenti setelah tidak berselang lama ada yang mengetuk pintu.

"Kayaknya itu Rifan deh Bi."

"Ya udah atuh Neng kedepan yuk, bibi anter kedepan sekalian tutup pintu da gerbang mah sama si Mang Arif."

"Yu Bi."

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang