Terimakasih sudah memberiku hadiah
Kejutan yang tak pernah aku lupa
-Terimakasih-~~~~~~~~~~~~~~~
Malam penuh kejutan, setelah Rifan membawa Caca ketempat pertama dimana mereka menghabiskan makan malam dan betapa bahagianya Caca saat beberapa jam yang lalu.
Mereka berdua kini tengah berada di atap gedung rumah sakit yang Ayah dan Adiknya Rifan huni sebagai pasien beberapa lama pada waktu ini, Rifan awalnya ingin membawa terlebih dahulu Caca untuk menjenguk dua orang yang paling ia sayangi. Namun, Rifan pikir lebih baik mengajak Caca ke Atap terlebih dahulu.
"Rifan" panggil Caca sambil menengok ke arahnya, rupanya Rifan juga sedang mengamati langit gelap sunyi sepi dan merasakan udara malam menyeruak ke dasar - dasar kulit tubuhnya. Dingin, malam ini sangat dingin.
Rifan menengok, "dingin!. Sini!," ucapnya sambil meraih pinggang Caca menggunakan tangan kanannya. Yaps, sekarang mereka berpelukan.
"Sekarang kamu hangat" ucap Rifan lagi.
"Bukan Caca yang hangat, tapi Rifan!. Sekarang Rifan udah gak dingin lagi kayak dulu!." Rifan hanya menatap wajahnya, tangannya bergerak menyempilkan beberapa helai rambut Caca kebelakang telinga.
"Cantik" ucapnya lalu tersenyum.
Pipi Caca memanas padahal ini malam hari bukan siang, 'ahhh Rifann,,,' batin Caca.
"Kok jadi lucu ya, pipinya merah" ucap Rifan lagi sambil tersenyum.
Caca melepaskan pelukan dan segera menangkup kedua pipinya, "inikan malem kok Rifan bisa liat."
"Bisa lah,,, masa sih mata aku kelilipan padahal ada bidadari disamping aku."
"Apaan sih Rifan, kok jadi gombal."
"Emang kenapa?" Jedanya, "gak boleh?."
"Bukannya gak boleh, tapi kamu itu gak cocok tau. Kamu cocok nya emang jadi cowok dingin, kalau kayak gini jadi bukan kamu!."
"Oh,,, ya udah aku kayak dulu lagi" ucapnya singkat, Kedua tangan Rifan bertumpu pada lantai. Satu kaki nya dilipat dan satunya selonjoran, ia menatap kembali langit gelap.
"Ehhh,,, jangan dong!."
"Rifan."
"Hmm."
Caca pun memilih untuk mengganti topiknya, dari pada harus mengurusi Rifan. Pasti dia sedang dikerjai,,
"Malam hari ini kok gak ada bintang ya."
"Ya."
"Cuma langit gelap, bulan juga kadang ketutup sama awan yang bergerak jadi tambah gelap."
"Betul."
"Rifan tau kenapa bintang hari ini gak muncul?."
Rifan hanya menggeleng.
"Karena semua bintangnya pindah kehati Caca buat nerangin hati nya Rifan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...