78. Masalalu 2

2.2K 93 9
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~

Sesudah kita berlabuh
Sebelumnya kita berakit melawan terjangan ombak yang pernah bertolak belakang dengan perahu layar yang menjadi dasar untuk kita menepi

~~~~~~~~~~~~~~~

Helaian rambut indah yang dibiarkan tergerai ketika terkena angin nasibnya akan seperti apa? Pasti kalian sudah tahu jawabannya, angin menerbangkan beberapa helai rambut hitam legam. Angin malam, dan langit gelap.

Dia tidak hentinya mengukir senyuman sambil memeluk tubuh yang kini terasa dingin, dari belakang ada orang yang memakaikan baju hangat siapa lagi kalau bukan dirinya.

Caca tersenyum dan terkekeh, helaian rambut yang diterbangkan angin itu membuat Rifan kesusahan melihat wajah elok yang gadisnya miliki. Apalagi posisi Caca kepalanya kini tengah menunduk, Rifan meraih pinggangnya dengan tangan kanan. Tangan kirinya meraih dagu Caca agar Rifan bisa menatap matanya, Rifan bergerak menyampirkan rambut yang menutupi wajah Caca.

Tatapan dalam dan senyuman keduanya dibawah langit kelam, meskipun bintang tidak banyak memunculkan dirinya. Dan meskipun rembulan masih saja mengintip dari balik awan, malam ini menjadi saksi, hubungan mereka yang sebentar lagi akan menuju kearah yang sakral.

Rifan maju dan mendekap tubuh mungil milik Caca, beberapa bayangan terbesit dibenaknya. Betapa bodohnya dan betapa brengsek nya dulu Rifan menganggurkan gadis setulus Natasya, Rifan akui dirinya kini telah banyak berubah semua itu karena gadisnya.

Rifan memang benar, perasaan sedari dulu menguatkan hatinya bahwa ia benar-benar benci terhadap Natasya.

Rifan benci melihat Natasy dengan perjuangan dirinya sendiri padahal jelas dulu Rifan menolaknya dengan kasar sampai akhirnya dia benci Natasya dengan serius, dia benci melihat air mengalir deras dipipinya, ia benci melihat Natasya yang kesakitan dulu karena ulahnya, ia benci Natasya yang seolah tidak memperdulikannya ketika Rifan mulai jatuh cinta, dia benci ketika Natasya pergi dan menjauh darinya, Ia benci kehilangan Natasya, sampai akhirnya dia benci dirinya sendiri yang mengakhiri hubungannya dengan Natasya.

Tapi itu sudah menjadi masalalu.

Kini Natasya miliknya, dan HANYA akan MENJADI MILIKNYA.

Caca membalas pelukannya, mengingat masalalu yang paling membuatnya terpuruk dan membuat nya takut adalah jatuh cinta. Dia dibuat gila, terobsesi mungkin? Itu sangat lucu. Mengapa dulu dirinya bertindak seperti itu sehingga ia harus merasakan sakit yang amat teramat dalam, tapi dari perjuangannya ia tidak sia-sia. Rifan sekarang mendekapnya, cinta yang dulu pernah dikhianati, cinta yang dulu sering disakiti, cinta yang dulu tidak pernah dilirik sedikitpun. Sekarang menjadi cinta yang amat teramat sangat dalam dan besar dihidupnya.

Rifan adalah Cintanya, Caca takut jatuh Cinta karena ia takut Cinta nya tidak bisa terbalaskan. Namun lihat?, berbanding terbalik dari masalalu yang dulu hanya ia seorang yang berjuang.

Kini mereka berdua yang berjuang mengarungi lautan.

"Aku gak tau harus bilang apa lagi sama kamu" ucap Rifan.

"Caca juga bingung, bahkan hari bahagia ini pun Caca gak bisa bilang apa-apa sama Rifan."

"Kamu jangan pernah pergi dari aku ya?" Ucap Rifan menangkup kedua pipi Caca dengan kedua tangannya.

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang