~~~~~~~~~~~~~~~
Hati yang terjatuh adalah perasaan yang tertatih
Bukan jatuh hati kembali
Tapi bangkit untuk berjuang
~~~~~~~~~~~~~~~Keheningan menyelimuti keduanya yang sedang berjalan bersamaan menelusuri setiap rak berisikan bahan makanan pokok dan hal apapun lainnya yang dipajang disana, dari sudut sisi Ranti ia merasa canggung begitupun sebaliknya.
"Emm,, kak" Tania berusaha memecahkan keheningan itu.
"Ya??" Ranti menengok sambil mengangkat satu alisnya.
"Lo sahabatnya kak Natasya, pasti lo tau kakak gue kan?" Tanya Tania to the point.
"Rifan maksud lo?,," Tania hanya mengangguk "siapa sih yang gak tau siluman es itu."
Tania menoleh, Ranti yang sadar ucapannya pun hanya menampilkan deretan giginya.
"Santai aja kali kak, gue udah tau kok sifat kakak gue kayak gimana."
"Hmmm,, yaa emang lo yang lebih kenal jauh Rifan kayak gimana dari pada gue kan?."
"Iya sihh,,, tapi akhir - akhir ini gue kayak gak kenal Kakak gue sendiri."
"Kok bisa?."
"Yaa,, semenjak kehilangan cintanya mungkin."
Ranti menghentikan langkahnya, trolly yang didorong nya pun ikut berhenti. Dia memperhatikan punggung Tania sambil mencerna kalimat yang baru saja di ucapkan gadis yang berbeda tingkatan tiga tahun dibawah dirinya, Tania berbalik dan melambaikan tangannya.
"Kak!, kita ke kedai ice cream itu sambil nunggu mama sama kak Natasya yuk."
Ranti yang tersadar dari lamunannya pun mengangguk dan menghampiri gadis itu.
🌸🌸🌸
"APA?" Teriaknya dibarengi dengan keterkejutan yang ia dapatkan.
"Udah gue tebak hal ini pasti bakalan kejadian lagi, dia emang gak pernah jera apalagi sama lo" tunjuknya pada Rifan.
"Maafin gue Bang."
"Udah!, sekarang bukan waktunya minta maaf,, maaf lo juga percuma semuanya udah terlanjur!" Putus Radit.
"Terus sekarang apa yang harus kita lakuin Bang?" Tanya Rehan.
"Gue yakin, dia udah tau soal pertunangannya Rifan" celetuk Nendi membuat semua orang mengalihkan pandangannya.
"Otomatis dia bakalan ngerencanain aksinya waktu malam itu juga yang gak lain ya malam mingu besok" lanjutnya.
"Bener apa yang dikatain si Nendi, dia pasti bakalan cari waktu yang tepat dimana semua orang sibuk sama urusannya masing - masing" sambung Taufik.
"Tapi kan Caca mungkin gak bakalan datang ke pertunangannya Rifan" ucap Fulky.
"Iya dari situ, dia mikir kalau Caca gak dateng ke acaranya Rifan otomatis peluang dia buat nyelakain Caca banyak dong??. Soalnya kita gak lagi ada sama Caca. Gak ada yang merhatiin Caca, gak ada yang jagain Caca, dengan mudahnya dia bisa berbuat jahat juga sama Caca" jelas Krisna.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...