Seperti biasanya kantin selalu ramai pada saat jam istirahat, dan biasanya. Bukan biasa lagi! tapi memang Valensi selalu ada di pojokan kantin untuk menikmati makan siangnya bersama - sama, mereka tidak akan pernah takut kehabisan bangku kantin kalau datang telat saat istirahat. Toh semua murid sudah hapal betul kalau daerah bangku pojokan kantin itu adalah milik Valensi yang sudah turun temurun dari kakak kelasnya, dari arah belakang Taufik terlihat krisna membawa nampan berisikan 3 mangkok baso 1 jus alpukat dan Nendi membawa nampan berisikan 2 mangkok baso 3 es jeruk 1 es teh hangat untuk dirinya.
"Makanan sudah datanggg,,," ucapnya bersemangat.
"Mana es jeruk gue haus nih" ucap Fulky.
"Nihh."
Nendi yang baru duduk langsung memakan baso nya dengan lahap, namun. Ia mendapatkan tepukan kecil di punggungnya sehingga badannya mencondong kedepan, hampir saja Nendi tersedak.
"Napa lo hah!, mau bikin aing mati keselek gara - gara baso?" Protesnya pada Taufik.
"Ya lagian lo!, makannya buru - buru! Berdoa dulu kelezz,, kata Ibu gue nih ya kalau makan itu baca do'a dulu!."
"Iya - iya anak Ibu iya."
"Ya udah Ky, pimpin do'a" sahut Krisna pada Fulky.
"Kok gue?, lo dong!."
"Napa jadi gue."
"Bagus - bagus lo jadi pemimpin do'a malah gak mau" celetuk Taufik, " ya uda lo aja Nen" ucapnya lagi.
"Ok,, kita baca do'a bersama - sama ya menurut kepercayaannya masing - masing" ucapnya memimpin do'a. Nendi menutup matanya dan mengangkat kedua telapak tangan, "Allaahumma Lakasumtu Wabika Amantu Wa'alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Ya Arhamar Rohimmiin,, Aamiin" setelah membaca do'a pun Nendi mengusap wajahnya lalu meraih garpuh dan sendok bersiap - siap untuk menyantap makanannya kembali.
Namun aktivitasnya terhenti ketika menyadari semuanya terdiam.
"Napa kalian semua pada liatin gue kayak gitu?, ayo makan!" Ucapnya.
"Lo baca do'a apaan sih Nen?, ini kan bukan bulan puasa" protes Krisna.
"Tau lo tong!, gak di ajarin tuh sama Bunda lo?," ucap Fulky.
"Gue mah buat do'a makan ya,,, pakek itu."
"Pakek itu gimana?" Kini Rifan yang bertanya.
"Gue kan dari hari minggu malemnya sampe sekarang belum makan, gue puasa. Jadi sekarang gue buka dan do'a nya itu buat makan," jelasnya membuat seluruh anggota terkekeh dan ada yang terheran seperti Taufik.
"Gimana bisa lo ngejalanin puasa waktunya kayak gitu?," ucapnya.
"Bisa lah!, buktinya gue dari jam 8 malam sampe jam 9 siang ini gue belum makan."
"Lahh,, goblok itu mah kan lo tidur!, dan paginya gak sarapan! Bukan puasa. Gimanasih Nenen anjing," ucap Krisna.
"Udah baca do'a yang bener" lerai Rifan.
"Masing - masing aja dah" usul Krisna, mereka semua pun berdo'a bersama - sama di dalam hati.
Disela - sela makan siangnya, "Bang kemaren gimana?" Tanya Sandy memulai perbincangan.
"Gimana apanya?" Tanya Rifan.
"Kemaren itu yang ke yayasan SLB" tanyanya lagi.
"Ohh,,, itu beres, ibunya bilang banyak terimakasih sama kita terus,,, dia seneng" ucapnya.
"Ihh,, jangan bahas itu! Gue kesel sama jijik tau gak" protes Krisna.
"Masa ya,, baju gue celana gue ditarik - tarik sampe melorot sama salah satu anak disana!" Ucapnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...