Setelah pulang berbelanja Caca terus saja melamun, Ranti yang menyetir melihat kesamping.
"Ca!" Panggil Ranti.
Caca masih saja diam, ia enggan untuk menengok.
"CA!" Ucap Ranti sedikit berteriak didalam mobil.
Caca dengan sigap menoleh, "apa sih Ran."
"Lo kenapa?, dari tadi diem mulu. Terus waktu lo balik abis ngobrol sama mama nya Rifan lo resah, ada apa?" Tanya Ranti kepo.
"Gak! Gue cuma laper."
"Lo tadi gak di ajak makan?" Tanya Ranti lagi sambil menunggu lampu lalu lintas bewarna hijau.
"Diajak cuma gue nolak kan mau makan bareng sama kalian, buat apa kita belanja kalau gak makan nantinya."
"Ohh,," jedanya "lo tadi ngobrol apa aja?."
"Kepo lo!" Sahut Caca.
"Emang,," jedanya lagi "gak ada apa - apa kan Ca lo baik - baik aja?."
"Hmm" Caca bergumam.
Setelah lampu merah menyala menjadi hijau Ranti berucap dengan berhati - hati, sebenarnya ia tidak enak mengatakan ini.
"Ca!" Panggilnya.
"Hmm."
"Malam besok malam minggu."
"Ck,,, anak SD juga tau kali di TK mereka belajar nama - nama hari."
"Emm,, malam minggu besok Rifan sam-."
"Gue tidur gak papa ya?."
Tuhhh kan, Ranti sudah menduganya. Ranti tidak lagi bersuara setelah melihat Caca menutup matanya, ini pasti akal - akalan Caca.
🌸🌸🌸
"Malam ini kayaknya orangtua gue bakalan pergi ke bogor nengok Aki, mereka aja udah nyiapin koper."
"Aki lo sakit lagi Bang?" Tanya adik kelasnya.
"Gak, ya cuma setiap dua bulan sekali pasti Ayah sama Bunda suka nengok. Itu udah hal biasa, mungkin mereka pulang kesini hari senin malamnya."
"Berarti dirumah Caca sama lo dong?" Jawab Nendi.
Mereka memang sedang berkumpul di WM untuk mendiskusikan ini, Rifan dari tadi hanya diam mendengarkan.
Ia masih saja teringat kejadian beberapa jam yang lalu setelah dirinya menjemput Ibu dan Adiknya, tanpa sengaja ia bertemu dengan Caca apalagi posisinya Caca dengan Ibunya tengah mengobrol seperti ada yang serius dalam pembicaraan mereka.
"Kembali bersama Rifan ya Nak"
Hanya itu yang dapat ia dengar, jujur saja ia sangat senang Ibunya mengatakan itu. Tapi, kenapa Ibunya meminta Caca kembali bersama dengan dirinya kalau perjodohannya saja masih terus berjalan dan tidak dibatalkan.
"Woi Fan!" Krisna mengagetkan Rifan dalam lamunannya.
"Apa?."
"Lo dari tadi gak ngedengerin Bang Adit ngomong?."
Rifan beralih menatap Radit, "Tasya dirumah sama siapa?."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...