40. Kecemasan dan Kemarahan

3.1K 125 0
                                    

"Lepasin Kakak gue!."

"Ohh,, tidak Baby!, gue bakalan lepasin Kakak lo kalau lo mau dia lepas lo harus jadi milik gue kembali. Dan puasin nafsu gue yang dulu sempat tertunda," ucap seseorang.

"Bajingan lo!" Teriak orang dari dalam sana.

"Lo denger?" Tanya Nendi sesaat mereka telah sampai di tempat itu.

"Bang Radit" teriak Caca.

"Lo semua brengsek" Teriaknya.

"Bos lo denger?, itu suara Caca" kata Krisna.

"Tapi mereka dimana?" Tanya Taufik.

"Ayo kita masuk aja" titah Fulky.

Rifan dan temannya pun masuk kedalam rumah kosong yang besar, tak tanggung - tanggung Rifan menghancurkan beberapa barang dan meneriaki nama Caca.

Setelah mendengar teriakan Caca, Rifan dan temannya masuk ke rumah itu lebih dalam karena bangunannya sangat luas dan bertingkat dua.

"RIZAL!!, DIMANA LO? KELUAR ANJING!. DASAR BRENGSEK LO, TUNJUKIN MUKA SAMPAH LO!" Teriaknya. Emosinya sekarang sudah membendung, dirinya sudah sampai ditempat yang tepat tapi mana Caca ia tidak menemukannya sama sekali.

🌸🌸🌸

"Itt,, ituu bukannya suara Rifan?" Batin Indy sesaat ia langsung bertatapan dengan Ranti, Ranti yang tau maksud pandangan Indy pun mengangguk.

Ranti dan Indy dipisahkan dari Caca dan Oca, sekarang Indy dan Ranti sedang disekap.

Mulut mereka di tutup oleh lakban, kaki dan tangannya pun di ikat, mereka tidak bisa pergi kemana - mana.

"Gue harus lakuin sesuatu" batin Ranti.

Ranti pun mengedarkan pandangan dan menemukan gunting didekatnya, beruntung sekali.

Ia pun susah payah menjangkau gunting yang ada disamping, dengan banyak usaha Ranti berhasil meraih gunting itu.

Sekali lagi ia harus berjuang dan bersusaha payah untuk melepaskan ikatan tali dengan gunting di belakang badannya, setelah berhasil tali di putus ia pun membuka lakban yang ada di mulut dan melepas ikatan tali di kaki tidak lupa membantu Indy.

Indy dan Ranti pun berpelukan dengan erat, mereka berdua bisa selamat. Tapi, bagaimana dengan Caca dan Oca?.

"Indy,, Ran,," panggil seseorang dengan berhati - hati.

"Itu kayak suara Selvia deh" tebak Indy yang di angguki Ranti.

"Kalau gitu kita ke pintu" Ranti mengangguk lagi.

Mereka berdiri tapi,,

"Awww,,," Rintih Indy.

"Ya ampun Dy,,, kaki lo lecet pasti gara - gara tali nya ya?? Merah banget ini. Lo tunggu disini biar gue yang ngetuk pintu nya supaya Selvia denger," ucapnya lalu beranjak.

Dilain tempat.

Oca terbaring lemas disana, namun dalam beberapa saat ia terbangun.

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang