~~~~~~~~~~~~~~~
Orang lain tidak tau
Aku tengah berjuang mati - matian untuk tidak kehilangan dirinya kembali
~~~~~~~~~~~~~~~Liana memasukan beberapa bahan makanan kedalam panci, setelah semua masuk dirasa saat waktu yang tepat ia memasukan beberapa bumbu penyedap rasa untuk sup yang akan disediakannya sore ini. Di rasa ada yang kurang, Liana pun menjentikan jari.
"Aku lupa beli telur" sahutnya pada diri sendiri.
"Bunn,," panggil anak gadisnya.
Liana menoleh mendapati anak gadisnya ini sudah rapih, pakaian yang nampak biasa.
Kaos putih kedodoran dan celana jeans yang sobek sedikit dibagian lutut sebelah kiri juga sendal capit.
"Caca mau ke mini market dulu ya, cuma sebentar kok bun."
"Kebetulan, sambil lewat warung nya Bu Titing ibu Titip telur ya 2 kg."
"Ohh Ok bun."
"Ini uang nya kamu hati - hati ya" Liana menyerahkan uang merah satu lembar.
🌸🌸🌸
"Jadi, apa rencana kita nanti?."
"Yang penting rencana kita harus berhasil" sahut seseorang.
"Yaiya lah bego!, tapi rencana nya gimana?."
"Aduh,, Bebeb Iin jangan marah - marah terus dong sama Aa Engkis" bujuk Krisna sambil menoel pipi Indy.
"Lo bisa diem gak sih?, lo juga bisa gak sih gak usah panggil gue Iin!."
"Ok Bebeb!."
"Ya gak sama bebeb nya juga kali!."
"Udah - udah!, kalian tuh kerjaan nya ribut mulu" lerai Oca.
"Gue gak akan bacot kalau dia gak cari ulah!" Ketus Indy.
"Iya,, iya maaf" Krisna mengalah.
Setelah perdebatan kecil mereka pun, kini Taufik angkat bicara.
"Sebenernya gue males nih yang kaya gini - ginian."
"Maksud nya Pik?, lo gak mau bantu mereka buat sama - sama lagi?."
"Bukan gak mau,, tapi males aja, sebenernya kita itu gak usah ikut campur urusan mereka. Biar mereka aja yang putusin, gue yakin mereka masih saling cinta."
"Kalau keyakinan lo itu salah?" Tanya Fulky.
"Berarti mereka gak jodoh" celetuk Nendi sambil melahap tahu goreng khas daerah sumedang itu.
"Jadi kita sekarang ngapain?."
"Gini aja deh, alur nya biarin mereka sendiri yang nentuin. Kita mah cukup merhatiin aja dari jauh, sekiranya udah gak beres kita maju" ucap Taufik.
"Maksudnya?" Ucap Fulky dengan dahi yang bergelombang.
"Ahh,, udah ah pokonya kita pantau mereka aja, mau happy ending mau nggak itu sudah pilihan Allah."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...