Selvia terus saja berlari dan berlari menemukan tempat yang ia tuju, ia pergi mengunjungi tempat itu dengan berlari tidak santai.
Ini rasanya seperti lama sampainya, ia berhenti menyeka keringat dan merunduk memegang lutut saat sudah berada didepan gerbang tempat itu.
"Loh itu bukannya si Selvia ya Pik," ucap seseorang yang melihat kehadirannya.
Taufik dan yang lainnya pun menoleh kearah Selvia yang sedang melangkahkan kaki nya mendekati mereka.
Taufik berkerut kening "Kayak nya dia abis maraton tuh" sahut Krisna.
"Samperin Pik" titah Rifan membuat Taufik berdiri.
"Mau apa?, Kenapa lo kesini?" Dua pertanyaan dari Taufik saat menghampiri dan juga menuntunnya kedalam.
"Rifan."
"Mau ketemu Bos?" Taufik mengangkatkan satu alisnya, "kirain mau ketemu gue" ucapnya lagi sambil terkekeh.
Semuanya terdiam saat Taufik dan Selvia berdiri di tengah - tengah Warung, mereka semua menunggu dan mendengarkan Selvia untuk berbicara lagi.
"Caca sama temen gue yang lain" jedanya.
"Temen - temen lo yang lain?" Tanya Fulky menegakkan badannya.
"Kenapa?" Sahut Rifan.
"Temen lo yang lain maksudnya Oca, Indy, sama Ranti?" Tanya Nendi.
"Dengerin dulu" kata Krisna.
"Lanjutin Sel, lo tenang dulu jangan panik" Taufik menenangkannya.
"Dia,, merekkaa,, itu Caca-."
Rifan menggebrak meja "ngomong yang bener!" Bentak nya membuat Selvia mengerjap.
"Fan tenang, dia lagi gelisah kayaknya. Kalau lo gak tenang dia malah takut!, jangan emosian dulu!" sahut Krisna.
"Ayo Sel!, gak papa bilang aja" Ucap Taufik sambil menggenggam tangan kanannya.
"Caca sama yang lain tadi digangguing anak sekolah lain" bebarengan dengan Selvia yang sudah menyelesaikan ucapannya, kini Rifan beserta teman yang lainnya pun berdiri.
Rifan mengepalkan kedua tangan dan rahangnya pun mulai mengeras sedangkan Nendi, dia sudah menganga tak percaya.
"Siapa?" Tanya Nendi, "tolol banget tuh orang!. Kayak nya mau banget berurusan sama kita, belum tau siapa kita."
"Fan,, Fan lo mau kemana?" Teriak Fulky memanggil namamya, namun Rifan mengacuh kan panggilan dan segera melesat meningalkan warung dengan mengendarai motornya.
"Kita harus bantu Rifan, gak kita tebak juga udah ketauan kok siapa pelakunya" ucap Taufik sambil melirik Selvia yang menunduk ketakutan.
Selvia yang mendengarkan penuturan dari Taufik pun mendongkak dan mengangguk, "dia orang yang sering ribut sama kalian."
Krisna melepaskan nafas gusar dan mengusap wajahnya kasar, "goblok memang si Rizal." Jedanya "Fik lo anter balik nih cewek, kita harus cepet ngejar Rifan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...