37. Liontin

2.9K 122 0
                                    

Melihat liontin yang diberikan Oca tadi membuat dirinya sangat kesal dan tidak mood untuk melalukan apapun, waktu istirahat seharusnya ia manfaatkan bersama Rifan yang sekarang sudah berpacaran dengan nya itu. Namun karena benda kecil itu, Caca jadi sakit kepala karena memikirkannya.

"Kayak nya gak mungkin deh kalau itu cuma mirip doang" ucap nya sambil berjalan melewati lorong, sekarang sudah waktunya jam pulang.

"Gue gak mau sampe harus ketemu sama dia lagi, gue gak mau" ucapnya sambil memegang kepalanya.

Caca terus saja menggeleng, kepalanya terus saja berputar memikirkan memory di masalalu yang terlintas begitu saja.

"Tasya!" Ucap Rifan ia memegang kedua bahu Caca.

Caca terkejut dan melepaskan pegangannya sekejap dan menatap Rifan.

"Rifan!, Caca kira siapa" ucapnya sambil mengatur nafas.

"Di panggil gak nyaut" ucap Rifan, Caca hanya menunduk.

"Lo gak papa?" Rifan meraih puncak kepala Caca.

"Lo baik - baik aja?" Tanya Rifan.

Caca mengadahkan wajahnya menatap Rifan lalu tersenyum, "Caca baik."

Rifan melihat ada sesuatu yang ditutupi oleh Caca, pasti gadisnya ini sedang memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak pernah ia pikirkan.

Rifan tidak tau pasti apa yang terjadi kepada Caca dan apa masalahnya dengan seseorang yang disebutkan namanya oleh Radit beberapa minggu lalu, Rifan pun bergerak mendekatinya lalu mendekap tubuh mungil Caca.

"Kalau ada masalah cerita."

Caca membalas pelukannya dan membenamkan wajahnya di dada bidang milik Rifan.

"Rifan gak akan tinggalin Caca?."

"Enggak."

"Serius??" Caca mengadahkan kembali wajahnya melihat senyum tulus yang tercetak di bibir Rifan.

"Iya" Caca memeluk Rifan lagi.

"Caca takut."

"Ada gue."

"Rifan!."

"Iya?" Rifan menunduk sedikit agar bisa menatap mata Caca yang juga menatapnya.

"Ca,,ca" Caca nampak ragu untuk berucap.

"Kenapa?."

Caca yang terkesiap langsung saja menggelengkan kepalanya, "Nanti Caca cerita tapi gak sekarang."

"Oke, kita pulang tapi makan dulu ya. Tadi lo gak ke kantin," ucapnya.

"Tadi juga Rifan gak cari Caca ke kelas."

"Gue tau perasaan lo, dan gue gak mau ganggu lo dulu jadi gue biarin lo sendrian buat tenangin diri lo sendiri."

Caca mengengguk, "maaf Caca belum bisa cerita."

"Gak papa" Rifan mengambil tangan Caca dan menuntunnya ke parkiran.

🌸🌸🌸

"Kira - kira apa ya yang disembunyiin Caca" ucap Krisna tiba - tiba.

"Kita lagi ngomongin si Pak Atom kok malah ke Caca sih" protes Nendi yang sedang memakan keripik singkong.

"Ya gue penasaran aja, kayaknya Caca punya rahasia sama liontin itu" Krisna menyidik -nyidik dengan mengusap - ngusap dagunya.

"Ya kita gak usah tau lah!, itu kan Top Secret nya Caca!" Fulky ikut berucap.

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang