Pagi ini Caca sudah siap untuk pergi kesekolah di antar oleh Radit menggunakan mobil.
"Sayang,, kamu yakin kamu mau sekolah??."
"Bun,, Caca udah sembuh" ucapnya.
"Ya udah deh kamu hati - hati ya jangan banyak pikiran, kalau kepala kamu pusing lagi kamu ke UKS aja di anter sama Indy atau sama Ranti" ucap Liana sambil mengelus puncak kepala anak gadisnya.
"Siap Bun" Caca memberi hormat, "kalau gitu Caca pergi dulu ya Bun."
"Iya nak," jedanya "Radit! Bawa mobilnya jangan ngebut - ngebut ya."
"Iya Bunda cantik, Radit juga berangkat dulu ya."
"Hati - hati."
🌸🌸🌸
Setelah memakirkan motor kesayangannya di tempat biasa dekat dengan motor teman - temannya, Rifan segera bergegas untuk memasuki gedung sekolah. Namun sebelum melangkah Rifan tidak sengaja melihat ke arah gerbang sekolah, mobil hitam itu berhenti tepat disana menurunkan gadis yang selama ini selalu ada didekatnya.
Pandangan keduanya pun bertabrakan, gadis yang ia pandang pun menampakan senyuman tulus nya namun hanya biasa saja saat senyuman itu dilihat oleh kedua mata Rifan.
Dia melambaikan tangan ke arah Rifan sambil berjalan menghampiri, dari arah samping kiri gadis itu Rifan bisa melihat ada tiga orang yang menghampiri gadis itu.
Brukkk,,,
Caca sudah jatuh dan terduduk ditanah, ini semua karena salah satu dari tiga orang itu mendorong tubuh Caca dari samping dengan sengaja. Rifan ingin menghampirinya namun, dari arah belakang Caca datang seorang gadis yang menolong Caca disana.
"Lo gak apa - apa kan Ca?" Katanya sambil memegang kedua lengan atas Caca membantu dirinya berdiri.
Caca menggeleng, "gue cuma agak perih dibagian lutut tapi gak papa kok gak ada yang luka."
Setelah mendengar sahutan Caca, dia beralih menatap tiga orang itu.
"Lo apain dia?, lo mau cari gara - gara sepagi buta ini?" Ucapnya.
Orang itu terkekeh remeh, "jangan jadi sok pahlawan deh Sel!."
"Heh Fenita!, lo itu emang orang yang sering cari gara - gara seenaknya ya!. Lo pikir ini dunia lo?, lo pikir dengan tindakan lo itu bisa bikin lo dipandang hebat sama satu sekolah apa?" Ucap Selvia.
"Gue kasih tau ya lo!, gue lakuin itu karena gue mau kasih peringatan buat dia dan yang lain!. Siapa pun yang cari gara - gara sama gue dia bakalan kena batunya!, dia harus terima kensekuesinya dari gue! Contoh nya kayak cewek centil ini" jelas Fenita sambil menunjuk ke arah Caca.
"Kapan gue cari gara - gara sama lo?" Ucap Caca.
"Gue gak pernah tuh cari gara - gara sama lo!, yang ada lo yang cari gara - gara sama gue!" Sambungnya.
"Oh ya?,,, denger ya lo itu udah ngerebut cowok gue!, lo udah ngerebut Rifan dari gue!. Harusnya gue yang pacaran sama dia bukan lo!. Gue lebih pantes sama dia!, lo gak cocok sama dia" tunjuk Fenita.
"Lagian nih ya,, cewek kayak lo itu gak pantes buat bersanding sama ketua geng Valensi" ucap temannya Riska.
"Ohh,, jadi lo pingin pacaran sama Rifan itu karena dia ketua geng?" Ucap Indy yang baru saja datang bersama Ranti.
"Mungkin karena Rifan cukup berpengaruh kali ya disekolah ini jadi dia bisa manfaatin itu buat ketenarannya" sahut Ranti.
Rifan yang sedari tadi diam pun merasa buang - buang waktu untuk melihat perdebatan mereka, ia pun melanjutkan langkahnya untuk menemui teman - temannya yang sudah datang duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...