67. Susah didapati

2.7K 114 6
                                    

Refesh dulu yah gais ada yang di revisi

Tolong kalian jangan tinggalkan saya setelah lamanya Natasya Up.. Natasya bakal terus berlanjut kok
Aku juga mau namatin dan gak mau ngegantungin ceritanya

Cuma kalian harus lebih bersabar ya.
Aku juga ada kesibukan lainn...

Dan sebelum baca aku mohon dukungan dari kalian ya. Vote Natasya dan... jangan Lupa komen kalau mau kasih krisan ok!

Kalau mau komen next ok. Aku jadi lebih semangat!!
Jangan lupa Follow akun aku.
Meskipun banyak banget yang follow tapi di unfoll lagi..

🙃

~~~~~~~~~~~~~~~
Perahu akan tau dimana tempatnya akan berlabuh, setelah lama dia berlayar diatas air.
~~~~~~~~~~~~~~~

"Ca!" Panggil pria dibalik pintu kamarnya.

Caca yang sedang bersiap - siap untuk pergi kesekolah pun menoleh, sambil mengangkat satu alisnya.

"Lama banget sih!, di tungguin Bunda sama Ayah."

"Ini udah Bang!."

"Ya udah ayo!, gue laper."

"Bentar gue tinggal iket rambut doang."

"Yaelah" keluh Radit menghembuskan nafas gusarnya.

"Katanya, Aksal kemarin kesini ya?" Tanya Radit Caca pun mengangguk.

"Gue kemarin nongkrong di Warung, gak lama Rifan dateng sambil meluk Krisna."

Caca membuat beberapa kerutan didahinya, "meluk Krisna? Kenapa?."

"Gak tau!, udah gila kayaknya dia kehilangan lo jadi sukak kan dia sama temennya sendiri."

Setelah mengucapkan itu Radit pun berlalu dari kamarnya, Caca kebingungan masa iya sih Rifan seperti itu?. Caca menggeleng keras, Kakaknya itu pasti bercanda.

Tapi?, kenapa Rifan bisa tiba - tiba memeluk Krisna?.

🌸🌸🌸

Sudah lama mereka berjuang, sudah lama juga mereka mencari jawaban. Dan sudah beberapa pekan mereka selalu habiskan waktu pada saat masa sekolah akan berakhir, ya masa muda mereka sebentar lagi akan berakhir.

Masa putih abu yang banyak cerita, dimana kata orang masa ini adalah masa yang indah namun bagi Rifan ini semua hanyalah kisah titipan semata.

Monokrom warna hidup nya yang dulu berubah seketika menjadi warna pelangi ketika seorang gadis mungil yang cantik selalu mengisi harinya kini berubah menjadi kelam kembali.

Sudah lah mungkin ini sudah jalan takdirnya, mungkin Caca sudah menemukan pria yang pantas untuk menjaganya. Bukan seperti dirinya, yang hanya menjadi tameng di awal namun lemah pada pertengahan jalan.

Dasar pengecut.

"DWARRR" suara teriakan itu dibarengi dengan bunyi gebrakan meja kantin.

Rifan melayangkan tatapan tajam yang menghunus membuat si pengejut itu menciut.

"Lagian lo ngapa ngahuleng sendirian sih!, bentar lagi mau upacara pembukaan UN! Kita mau UN bos!."

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang