Disini aku jadi tau! lelaki juga butuh sandaran, menangis dalam diam adalah emosi paling berat yang ia pendam.Natasya Jena Pratiwi
~~~~~~~~~~
Malam ini pukul 19.45, Caca beserta keempat temannya sekarang tengah berada diruang rawat Tania.
Mereka mengunjungi gadis kelas 9 SMP itu, tidak hanya mereka namun keempat lelaki tampan yang notaben nya adalah sahabat dari Rifan menyusul kedatangan cewek - cewek cantik itu untuk membesuk Tania.
"Rifan mana Pak?" Tanya Lelaki berhoodie biru langit yaitu Nendi.
Rega hanya tersenyum "kalau sedang diluar lingkungan sekolah, panggil nya om biar lebih akrab."
"Ehh,, iya om" kekeh Nendi.
"Rifan sedang keluar," Rega beralih menatap Caca yang juga tengah menatapnya "kamu tau Rifan kemana?."
"Gak tau Pak" Rega mengkerutkan keningnya, "ehh,, om" Caca hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Rega menghela nafas gusarnya, sampai kapan?. Sampai kapan Tania akan pulih kembali, ia tidak bisa melihat putri kecil nya terbaring lemah diatas bangkar rumah sakit. Ia tidak bisa melihat kesedihan dan kekecewaan Rifan beberapa jam yang lalu, seakan teringat sesuatu.
"Kalian memang tidak tau Rifan kemana?, apa dia menghubungi kalian hari ini?" Tanya Rega cemas.
"Gak om,, cuma di sekolah aja tadi, kita juga ngirim pesan mau kesini sama Rifan gak di bales apa lagi di baca" jelas Krisna.
"Ada apa om?, ada masalah?" Tanya Fulky.
"Dia juga gak ngehubungin kamu Ca?" Tanya Rega kepada Caca, Caca hanya menggeleng.
'Terlalu bermimpi gue dihubungin dia, kalau chat sama telepon gue aja jarang dia angkat dan bales' batin Caca.
"Tadi saya dan Rifan ada sedikit masalah, saya khawatir sama dia" ucap Rega yang sudah gelisah disana.
"Saya gak mau dia kenapa - kenapa dengan pikirannya yang membuat dia pusing, tolong bantu hubungin dan cari dia! Takutnya kenapa - kenapa" lanjutnya.
"Mm,, baik om!, kita cari Rifan ke tempat tongkrongan."
"Gue ikut" ucap Indy.
"Ya udah, kita bawa motor masing - masing kita pasangan aja" ucap Nendi.
"Loh gue gimana?."
"Lo disini hubungin Rifan sama temenin om Rega Ca" titah Fulky.
"Tapi gue mau ikut" rengek Caca.
"Nanti kalau ada kabar dari lo hubungin kita, dan sebaliknya kalau kita nemuin Rifan gue janji bakal langsung jemput lo" ucap Krisna setelah itu mereka semua pamit meninggalkan Rega, Caca dan Tania yang terbaring lemah dirumah sakit.
"Caca hubungin Rifan dulu om" ucapnya meminta izin untuk keluar ruangan.
Rega mengangguk, "om harap ada kabar baik dari dia" ucap Rega.
🌸🌸🌸
"ARRRGGGGGG!!!!" Teriak cowok itu sangat kencang, dia masih setia mengenakan seragam yang melekat membaluti tubuhnya.
Tidak ada swetter atau baju tebal yang membaluti tubuhnya dari angin malam, dia memang membawa jaket identitasnya namun tidak ia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...