Malam ini dua keluarga sedang berkumpul sambil menikmati teh hangat dimalam hari, mereka bercengkrama sampai - sampai membicarakan sesuatu hal yang serius.
Ya,,, serius untuk mempersiapkan acara pertunangan pada malam besok, siapa lagi yang akan bertunangan? Jelas - jelas Rifan dengan Nadila.
Disana ada Rega, Sarah, Nadila, dan Desy (Ibu Nadila).
Tidak ada keberadaan Tania disana, kenapa? Tidak tau kenapa Tania malah memilih untuk tinggal dikamar saja ia malas bertemu nenek sihir.
Rifan juga tidak ada disana, Rifan sekarang tengah pergi kemana?. Yang jelas sedari tadi yang dilakukan Rega baik Sarah tengah menghubunginya, Nadila terus saja berdecak.
"Tan, masih gak ada jawaban ya dari Rifan?" Tanyanya sambil nada nya yang di imut - imutkan membuat Rega malas untuk meladeni tamunya ini.
"Belum sayang kamu sabar ya pasti sebentar lagi Rifan pulang."
Nadila hanya bisa mendengus kesal dan Desy yang ada disampingnya mengangguk memberi jawaban tenang kepada Nadila.
Tinggg,,,
Satu notification pun mampu membuat dirinya menoleh ke arah ponsel.
+62877343455xx
Misi berhasil.Nadila menyeringai sangat kecil lalu menoleh kearah ibunya sambil tersenyum.
🌸🌸🌸
Hasan mengendarai motor nya sangat kencang, dia tau malam akan semakin larut jadi dia harus cepat - cepat pergi sampai tujuan.
Bukan cepat sampai tujuan tapi cepat - cepat menyusul mobil itu dengan mengendarai motor nya di atas rata - rata, alih - alih jalanan kini sedang sepi dengan mudah mobil itu melaju dengan cepat.
Hasan sekarang sedang mengikuti mobil itu dari belakang, semoga mereka yang di dalam mobil itu tidak curiga dia mengikutinya pasalnya Hasan juga sedang berhati - hati supaya dirinya tidak ketahuan.
🌸🌸🌸
"Anjing main cerdik nih orang!" Celetuk Krisna.
"Gimana udah ada jawaban?" Tanya Taufik.
"Belum!, Hp nya Rizky kayaknya gak di aktifin" jelas Krisna membuat yang lain geram.
"Lah terus kita tau mereka disekapnya dimana!" Nendi lagi - lagi menggebrak meja, "Bang mereka nyebutin alamatnya?" Tanya Nendi kepada Radit. Radit terdiam lalu menggeleng, membuat Nendi berdecak kesal.
"Mereka ada ngehubungi lewat nomor lain?" Tanya Fulky.
"Nggak!."
"Fan! Bang!, langkah selanjut nya apa dong?" Tanya Nendi.
"Panggil pengkhianat itu kesini!" Titah Rifan membuat Fulky berdiri.
"Kita gak bisa tinggal diam hari semakin malam, masa kita biarin mereka nginep disana sih!" Celetuk Krisna mengundang emosi Radit.
"Gue gak akan biarin itu terjadi anjing!" Sahut nya.
Fulky kembali bersama kelima adik kelasnya yang menyeret kerah baju dan mengepung pengkhianat itu.
Rifan berdiri dan mengambil ancang - ancang.
"Tenang dulu Fan!" Sahut Iqbal kakak kelasnya yaitu sahabat Radit.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATASYA (sudah selesai-revisi)
Teen FictionUntuk Pembaca Harap Bijak!! Follow dan Votte,, Menulis bukan perihal yang gampang!. Hari yang dilewati Natasya begitu Sulit, bukan hanya tentang dirinya yang mengejar cinta Rifan. Masalalu yang sudah dilupakan sekarang harus kembali mengusik kehidup...