28. Pengganggu

3.2K 121 0
                                    

Ketika semua murid memilih untuk pergi ke kantin, di jam seperti ini Caca malah memutuskan untuk duduk anteng sembari membaca novel kesukaannya.

Tidak ada rasa lapar yang bersarang di perutnya, ia hanya ingin waktunya hari ini dihabiskan oleh kesendirian tanpa ada satu orang pun yang mengganggu.

"Lo sendirian?" Ucap cowok itu mendudukkan dirinya disebelah Caca.

'Baru aja gue mau seneng hari ini gak ada orang yang ganggu, tapi mustahil kayaknya' batinnya.

Caca hanya menyapa lewat senyuman lalu mengangguk, "gak ke kantin?. Emang lo gak lapar?," Caca menggeleng.

"Lo sendirian disini!" ucapnya sambil melirik kanan dan kirinya, "gue temenin jadi temen ngobrol deh."

Caca membuang nafas dan beralih menatap orang yang duduk disampingnya dari buku novel, "gak usah. Lagian ini perpus!, tempat buat baca buku bukan buat ngobrol."

"Ya bisa kan pelan - pelan ngobrolnya sambil lo baca buku, lagian di sela - sela baca novel lo bisa nyahutin gue kan."

"Tapi gue gak fokus bacanya" Caca sudah kesal.

"Ca-."

"Sya!, gue lapar" ucap seseorang yang baru saja datang.

"Kalau lapar ke kantin lah" ucap Hasan yang sedari tadi sudah ada bersama Caca.

"Bener tuh kata Hasan" Caca menbenarkan.

"Lo ada di pihak dia?" Rifan bertanya sambil menatap sinis.

"Loh,, kenapa? Emang benerkan kalau makan ya ke kantin, kenapa mesti ke gue."

"Gue pingin ke kantin bareng sama lo."

"Bukannya kalian udah putus ya?" Tanya Hasan agak sedikit menyindir.

"Emang kalau udah putus haram kalau ke kantin bareng mantan?," jedanya "lagian gue sama Tasya udah balikan kok kemarin."

Caca yang mendengar itu pun senang namun ia sebisa mungkin untuk menampilkan wajah datar didepan keduanya, "kata siapa?."

"Lo mah cari ribut terus, udah kita makan dulu biar punya tenaga masing - masing kalau mau berantem" ucap Rifan sambil menarik Caca.

"Kalau gak mau jangan dipaksa kali!, dia udah tenang dan nyaman disini tadi."

"Awalnya tenang sama nyaman, tapi pas ada lo dia jadi ke ganggu."

Setelah mengatakan itu pada Hasan, Rifan segera mengajak Caca keluar perpustakaan menuju kantin menemui beberapa temannya disana.

🌸🌸🌸

"Tumben tadi lo gandeng Caca ke kantin bos" kata Krisna sambil menatap jalanan dibawah sana.

"Takut di bawa orang kali jadi dia gandeng" celetuk Nendi.

"Kemaren aja lo marahan sekarang baikan, apa lo sekarang udah nemuin jawabannya kalau lo juga sukak sama Caca?" Tanya Taufik yang langsung dihadiahi tatapan datar Rifan.

"Gue belum tau!."

"Udah gue duga" Fulky pun ikut berbincang.

"Duga apaan Ly?."

"Kok Ly sih?" Tanya Fulky yang kini sudah berdiri disamping Rifan.

"Kan Uly" kata Krisna cengengesan.

Fulky mendengus, "udah gue duga nih si Bos pasti jawab nya itu. Soalnya, pertanyaan kita gak bakalan jauh beda sama soal yang kita tanya di jawab sama jawaban yang lain."

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang