16. Rumah Sakit

3.7K 143 1
                                    


Kalau ini bukan perhatian!, terus! Apa tujuan dari kepedulian ini?

Natasya Jena Pratiwi
~~~~~~~~~~

Rifan dengan yang lainnya sedang menunggu dokter yang memeriksa kedaan Caca dikoridor rumah sakit, sudah 30 menit lamanya dokter yang menangani Caca didalam sana.

Hingga beberapa detik pun dokter keluar.

"Gimana dok temen saya?, gak ada efek apapun dikepalanya gara - gara luka itu kan?" Tanya Indy.

Dokter menggeleng "saat ini tidak!, dan kepalanya hanya sobek sedikit karena bergesekan dengan benda kasar. Benturan dari batu dikeningnya pun tidak begitu serius namun bisa jadi benturan itu mengakibatkan masalah suatu saat nanti, jadi kalian harus berjaga - jaga dengan kondisi teman kalian. Tidak ada yang tau kalau nanti teman kalian akan merasakan pusing yang sangat hebat, peristiwa ini pasti tidak akan terduga karena rasa sakitnya datang secara tiba - tiba" jelas dokter.

Semua saling terdiam saat dokter menjelaskan keadaan Caca "kalau gitu kita boleh jenguk pasien dok?" Tanya Rifan memecahkan keheningan.

"Boleh asalkan kalian jangan terlalu banyak bicara dengan pasien" ucap dokter sebelum pamit.

🌸🌸🌸

Ditempat lain.

"Bener ini gak akan jadi masalah?" Ucapnya.

"Ya pasti lah, orang dia nimpuk cewek nya" ucap orang berjaket bomber merah itu.

"Lo sih, tega bener ngelemparinnya dia kan cewek! Mana cantik lagi" ucap Rizal.

"Gue harus ngelakuin itu supaya si Rifan tau kalau gue ngajak perang dia gak main - main" kata Delon sambil menyesap rokoknya.

"kita tunggu aja reaksinya kayak gimana nantinya" ucap Gunawan sekaligus tangan kiri ketua geng nya.

🌸🌸🌸

"Ca lo gak papa?" Tanya Oca saat dirinya beserta yang lainnya sudah berada didalam kamar rawat Caca.

Caca menggeleng lemah sambil memegang kening yang di perban dikepalanya, "gak papa gue cuma pusing."

"Lagian tuh orang kurang ajar banget sih, gak pernah disekolahin kali ya" kesal Ranti.

"Udah jangan dipeduliin paling dia gak sengaja ngelemparnya" ucap Caca menenangkan temannya.

"Gak sengaja gimana?, orang lo yang jadi sasaran dia!. Udah terbukti dengan jelas orang yang lempar batu itu aja kabur seudahnya," jelas Oca menambahkan.

"Bos bidadari kuh gimana kepalanya masih pusing?" Tanya Krisna yang melerai perdebatan keempat cewek cantik itu.

"Menurut lo?."

"Kalau sakit gue pijit ya" Krisna pun bergerak ingin menyentuh kepalanya namun tangan nya ditahan seseorang.

"Mau ngapain lo?, mau bikin kepala temen gue tambah sakit sama sentuhan lo?" Ketusnya.

"Dihh,, bebeb Indy gak boleh cemburu! Aa Engkis mah gak akan berpaling atuh dari bebeb Iin."

"Iin - iin gue gak suka lo panggil iin!, nama gue udah bagus Indy. Lagian siapa yang cemburu!, asal lo tau! gue mencoba untuk mencegah temen gue si Caca dari sentuhan ditangan lo yang banyak kumannya tau gak!. Kuman play boy," celetuk Indy membuat semua orang disana terkekeh renyah.

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang