Ngak adil ish, masa manisnya untuk Dia. Kecutnya untuk Aku.
~Adhisty
"Tiga..."
"Empat..."
Adhisty berhenti sejenak kembali mengatur deru nafasnya, dadanya seakan membuncah, jantungnya mendobrak seakan memaksa keluar. Padahal masih ada satu putaran lagi tapi kakinya sudah lemas duluan. Ia melirik sekilas laki-laki yang berdiri di pojok lapangan sana, laki-laki itu melotot tajam seakan mengisyaratkan kenapa berenti?.
Adhisty melanjutkan larinya yang tinggal satu putaran itu, melihat raut wajah Fikran yang sedang berdiri memperhatikannya membuat semangat Adhisty kembali.
"Lima...!"
Lantang Adhisty setelah menyelesaikan putaran terakhirnya, Ia menghampiri Fikran dengan sisa-sisa udara di paru-parunya, saat jarak mereka sudah dekat Adhisty memperlambat langkahnya, lalu berheti tepat disamping Fikran.
Adhisty meraup rakus oksigen disekitarnya, tubuhnya pun sedikit Ia bungkukkan,memandang wajah serius Fikran dari bawah membuat sebuah ide muncul dibenaknya.
Adhisty menegakkan tubuhnya, memperlihatkan mata sayu-nya yang terlihat lebih sayu lagi, tidak lupa tangannya memijat kepalanya yang seakan sakit.
Fikran mengernyit heran dengan tingkah cewek disampingnya itu "Lo kenapa?"
"Pusing" lirih Adhisty, saking rendah suaranya terdengar bagai bisikan. Adhisty menjatuhkan tubuhnya kearah Fikran, batinnya berkecamuk.
Satu detikGue pasti ditangkap kan yakali Fikran biarin gue jatuh?
Dua detik
Aduh kenapa belom ditangkep-tangkep sih keburu jungsruk ini!
Tiga detik
Fikraaaaan!
Empat detik
Brak!
Bangsat!
Tubuh Adhisty dengan tidak anggunnya berbenturan dengan lantai, Ia meringis kecil ingin sekali Adhisty mengutuk Fikran jadi batu, tapi Adhisty tidak tega.
"Bagun!"
Dalam hati Adhisty meringis ya kali udah menanggung malu karena jungsruk. Sekarang Ia harus menanggung malu karena ketahuan pura-pura pingsan.
Yang bener aja? Rugi dong!
"Lo buang-buang waktu gua aja."
Setelah Fikran mengucapkan kalimatnya Adhisty dapat mendengar langkah kaki menjauhinya lantas saja Ia mendudukan tubuhnya.
"Fikraaan! Ish kok gue ditinggal!" kesal Adhisty, Fikran berhenti lalu menolehkan kembali wajahnya kearah Adhisty.
"Drama!"
"Fik kaki gue sakit ngak bisa jalan!" adunya manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN DULU SEBELUM BACA] Adhisty lah yang tak memahami, bahwa langit memang tak akan mampu memeluk bumi. Dia si miskin mampukah bersanding dengan dia yang kaya? Dia yang tak dianggap mampukah bersanding dengan dia si penarik perhatian? Dia y...