Lelah

1.3K 117 5
                                    


Dalam waktu sepersekian detik apa pun yang dikatakan Raja membuat telinga Adhisty menjadi sangat sensitif.

"Ulangin!" perintah gadis itu dengan nada yang sedikit memaksa.

"Lo ketos yang baik..."

"Bukan yang itu, kalimat sebelumnya!" ungkapnya memotong perkataan Raja.

"Emm, bang Firman berhasil membuat Jordi menutup kasus lo. Kalimat yang itu?" laki-laki itu menatap Adhisty meminta kepastian.

Sementara Adhisty hanya mengangguk pasrah, bukan itu yang dia inginkan. Semua yang ia perjuangkan bukti-bukti yang ia kumpulkan sekarang menjadi sampah tak berharga. Adhisty ingin kasus ini diusut sampai tuntas bukan malah menyelamatkan diri sendiri dengan pasrah begitu saja.

"Lo kenapa? Nggak suka sama keputusannya?"

Mata sayu gadis itu menembus manik hitam kelam Raja seakan ingin menyampaikan apa yang ia rasakan.

"Me?" gadis itu menunjuk dirinya, dan dari jarak beberapa langkah didepan sana Raja mengagguk "gue fine aja sih toh gue nggak harus mikirin kasus itu lagi kan?" elaknya.

Laki-laki itu tersenyum simpul "Gua tau apa yang lo pikirin" tebaknya.

"Sok tau!"

"Sehebat apapun lo nyari berbagai bukti, kalo lo nggak punya dekengan kuat serius itu bakal percuma" Adhisty tertegun saat Raja menarik tali tasnya dan memaksa gadis itu berjalan berdampingan dengannya "ibarat lo perang bawa senjata bambu runcing, sedangkan musuh lo pake rudal dan pesawat tempur. Belom juga lo lempar tuh bambu, rudal mereka udah ngancurin tubuh lo berkeping-keping. Jadi, jangan sampe lo mati konyol, jangan mau jadi pahlawan sesaat"

Mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan Raja membuat Adhisty tak menyadari bahwa mereka sekarang sudah ada di area ramai orang berlalu-lalang.

"Bang anterin nih bocah sampai tujuan tanpa lecet sedikit pun"

Heh, loh Adhisty jadi linglung sendiri saking seriusnya mencerna kata demi kata yang terucap dari mulut lelaki itu tanpa sadar satu motor lengkap dengan abang ojeknya sudah tersedia dihadapannya.

"Naik!" perintah Raja dengan tidak sabaran.

Adhisty ingin mengeluh namun bibirnya keburu dibekap oleh laki-laki itu, dengan gesit Raja menyodorkan arloji miliknya yang menunjukan pukul 12:30. Bungkam, Adhisty tak jadi mengeluh dengan penurutnya ia menaiki jok abang ojek, Adhisty lupa kalau harus bekerja dan ia yakin pak bos pasti marah besar padanya.

"Gua ada latihan basket hari ini sorry nggak bisa anter sampe rumah"

Adhisty mengangguk paham dan dibalas senyuman simpul oleh laki-laki itu "apa?" tanyanya saat Raja terus menatapnya tanpa berkedip.

"Lo punya jabatan tapi nggak punya dukungan yang cukup kuat jadi..."

"Lo nggak tau apa-apa!" potong Adhisty membuat Raja bungkam di tempat, gadis itu tersenyum, beberapa saat kemudian motor yang ditumpanginya melaju meninggalkan Raja yang mematung.

"Hufft enaknya jadi orang kaya yang punya banyak chanel" gumamnya yang tanpa sadar terdengar oleh abang ojek. Siabang terkekeh pelan membuat Adhisty mendelik kaget pasalnya suara abang itu cempreng seperti tawa mak lampir.

"keadilan sosial bagi seluruh orang kaya yang punya backingan kuat ya neng?" ungkap siabang dengan suara khasnya, Adhisty mengerutkan keningnya bingung "ya banyak chanel berarti banyak backingan kan neng? Saran dari abang nih ya kalo punya masalah ama orang berada mending mundur aja deh neng. Meskipun eneng bener nih tetap aja ujung-ujungnya salah" ujar si abang ojek.

"Pengalaman ya bang?" canda Adhisty.

"Hehe tau aja enengnya"

****

"Nggak perlu neng tadi udah dibayarin masnya"

Adhisty memasukkan kembali uangnya kedalam saku ia sedikit bingung perasaan ia tak melihat Raja memberikan uang kepada si abang.

"Permisi ya neng!"

Lamunannya langsung buyar "Sama-sama bang!"

Mungkin Adhisty melewatkan kejadian saat Raja membayar orang itu, sudah lah lebih baik ia cepat masuk, salat lalu pergi ke rumah pak Samir untuk bekerja. Adhisty menghela napas kasar hari ini entah mengapa sangat melelahkan pikiran dan fisiknya.

"Semangat Dhis!" teriaknya menggema mengisi kekosongan rumah siang itu.

Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang