Makasih banget buat kalian yang masih setia mantenggin cerita ini:) Maaf banget kalo masih banyak kesalahan dalam penulisan. Rifan masih amatiran soalnya:)
Jangan jadi sider ya monggo coment-coment kalian sangat aku tunggu:)
•
•
•
•
Ini takdir kenapa kek sinetron sih!
Berbelit-belit!•*•rezaimut•*•
Adhisty mengerjapkan matanya, kepalanya terasa berdenyut.Ia menekan-nekan pelipisnya yang nyeri. Matanya dicoba untuk fokus dan hal yang pertama Ia lihat adalah...lampu gatung besar disertai aksen seperti keristal-keristal es, satu kata untuk lampu itu..cantik.
"Emmhh"
Suara itu?.
Reflek Ia menoleh kearah kanan yang dirasa dari arah itu asal suara yang Ia dengar. Matanya sukses membelangak disana...dihadapannya Reza sedang diikat dan mulutnya disumpal kain. Adhisty panik dan tanpa pikir panjang Ia langsung beranjak dari tempatnya terbaring tadi.
Bruuuk!
"Aduuuh!" ringisnya saat merasakan kakinya yang panas karena sebuah tali yang melingkar dipergelangan kakinya.
Samar-samar Adhisty mendengar langkah kaki mendekat "Bu ketua OSIS udah bangun ternyata"
Suara datar itu? Adhisty mengenalnya dengan sigap Ia menegakkan kembali tubuhnya yang tadi tersungkur.
"Dia...Raja?" Gumamnya pelan.
Adhisty mengalihkan pandangannya kearah Reza Ia menatap iba cowok itu. Tapi apa daya jaraknya cukup jauh dan ikatan dikakinya membuatnya tidak leluasa bergerak. Ntar dulu, ikatan dikakinya?.
Bodoh!
Itu berarti tangannya tidak terikat! Dan tangan Reza juga tidak terikat. Astaga jangan bilang cowok itu tidak menyadarinya sejak tadi "Bego!" ketusnya kerah Reza yang membuatnya mendelik.
"Tangan lo ngak diiket mollusca! Jadi tinggal buka aja itu sumpelan dimulut lo"
Terlihat Reza memandangi kedua tangannya yang bebas lalu menepuk jidatnya pelan. Ia melepas sumpalan dimulutnya lalu...
"Eh iblis kejam ngapain lo iket-iket gue!"
"Lo murid baesiswa kan?" masih dengan ekspresi datarnya.
Bungkam, Reza kembali hening pertanyaan itu seakan meruntuhkan segala kemarahannya. Adhisty mendecih singkat, Ia sedang berusaha melepaskan ikatan dikakinya. Dan sialnya simpul yang dibuat sangat membingungkan.
"Pertanyaan lo random banget!" matanya masih fokus ke gumpalan putih yang mengikat kakinya.
"Pertanyaan gua, hak gua"
Adhisty menghentikan aksi lepas-melepasnya Ia memilih membiarkan ikatan dikakinya karena semakin Ia coba lepaskan malah semakin ruet.
Netranya dialihkan pada wajah datar Raja yang siempunya wajah sedang duduk disofa yang tadi digunakan Adhisty untuk berbaring.
Adhisty berdiri dengan susah payah Ia tidak rela bersimpuh dilantai seperti seorang pelayan "Apa maksud lo ngiket kita kaya gini?" tanya Adhisty langsung pada intinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN DULU SEBELUM BACA] Adhisty lah yang tak memahami, bahwa langit memang tak akan mampu memeluk bumi. Dia si miskin mampukah bersanding dengan dia yang kaya? Dia yang tak dianggap mampukah bersanding dengan dia si penarik perhatian? Dia y...