Jangan mengeluh

1K 102 7
                                    

Life + love = happy
Life -  love  =      sad
_______________________________ +
            2Life           = happy + sad

               Life          = happy + sad
                                      _____________
                                             2    
                 Life   = ½ happy + ½ sad.


This real life enjoy it

(Yang suka mtk tunjuk jari😁)


"Fikran lo nggak papa kan? Ada yang sakit? Ada yang luka?"

Sejudes dan sedatar apapun Adhisty pada orang lain beda lagi jika yang dihadapkan padanya seorang Fikran Gulama mendadak gadis itu berubah mejadi bak putri keraton.

Adhisty gemas sendiri saat melihat Fikran mengusap keningnya hingga membuat poni laki-laki itu ikut teracak. Hingga tanpa sadar telapak tangan Adhisty sudah berada di tempat yang sama dengan tangan Fikran.

"Lepas" Fikran menepis tangan Adhisty, membuat gadis itu mengerucutkan bibir "nggak mau!" tangan Adhisty kembali meraih poni laki-laki itu, jujur ia geli sendiri mendengar intonasi suaranya yang menjijikan.

Tampak kesal dengan sikap Adhisty yang kekanak-kanakan memaksa Fikran memundurkan dirinya membuat tangan gadis itu terlepas dengan sendirinya.

Adhisty yang tidak terima kembali memajukan tubuhnya mengbil posisi semula dengan memeriksa memar di kening laki-laki itu.

Fikran ingin mencoba trik yang sama untuk kedua kalinya namun gagal saat ternyata jari-jemari Adhisty tengah mencengkram erat poninya.

"Lo kenapa sih?" insting alamiah laki-laki itu yang membuatnya sedikit lebih dekat dengan Adhisty agar kulit kepalanya tidak tertarik.

"Kesel!"

"Lepasin poni gua atau--"

"Atau apa?" Adhisty balik menantang "mau nonjok? Mau ndorong? Atau mau nepis?"

Huuuft!

Deg!

Adhisty membulatkan matanya saat napas Fikran menerpa wajahnya secara tidak langsung cengraman di poni laki-laki itu melemah.

Merasa mendapatkan celah Fikran membebaskan dirinya dari cengkraman di poninya.

Rambut tergerai gadis itu menarik minatnya "Baperan" kata Fikran dengan tangan yang sibuk mengacak surai hitam milik Adhisty.

Aksinya terhenti, hal ini, hal yang menjadi kebiasaanya saat dirinya dan Adhisty berteman dekat dulu. Hal yang menjadi favorit nya saat gadis itu tiba-tiba manja.

Tapi sekarang berbeda. Dia bukan Fikran yang dulu. Bukan dirinya yang terlampau dekat dengan gadis di hadapannya.

"FIKRAN!"

Fikran memejamkan matanya erat saat mengenal lengkingan milik siapa itu. Sepertinya akan ada hal yang menyulitkannya setelah ini.

Lehernya di putar kebelakang, Fikran menatap kekasihnya yang sudah berkaca-kaca di belakang sana.

"Aul gua bisa jelasin" ujar Fikran.

"Aku benci kamu!" gadis itu berlari menjauh, Fikran dengan cepat mengambil ancang-ancang berlari tapi lengannya di tahan oleh Adhisty.

"Lepas Dhis!" ujarnya masih bercoba bersabar "semoga cepet putus ya" Fikran menggertakan giginya saat mendengar permohonan Adhisty.

Setelahnya Adhisty melepas cekalannya membiarkan Fikrannya pergi mengejar orang yang bukan jodohnya itu.

Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang