Raja Idiot

1.3K 134 33
                                    


Semua mata terbelalak kaget saat pintu kelas tiba-tiba didobrak paksa. Disana tatapan elang seorang cewek meyusuri seisi kelas MIPA1 seakan mencari-cari dimana mangsanya.

Ketemu.

"Adhisty!"

Teriakan sang cewek kembali menggelegar, nafasnya menderu, tepat melukiskan bahwa cewek ini benar-benar marah. Jika ini adalah film Ia yakin diatas kepalanya sudah tumbuh tanduk dan telinganya mengeluarkan asap.

Sayang sekali ini real life.

"Adhisty brengsek!"

Entah sejak kapan cewek itu sudah berada di samping meja Adhisty, tangannya mencengkram kerah baju Adhisty Ia tidak peduli dengan embel-embel ketua OSIS.

Karna yang ada dalam diri cewek itu hanya amarah dan dia butuh melampiaskannya sekarang.

Bugh!

"Rena berhenti!"

Bugh!

"RENA!"

Beberapa murid cewek lainnya mencoba menghentikan aksi brutal cewek yang dipanggil Rena itu. Namun gagal mereka kalah tenaga dengan atlet boxing kebanggaan SMA CENDIKIA itu.

Adhisty terus terpojok ke dinding menyebabkan beberapa cowok ikut turun tangan mengatasi amukan Rena. Rena VS Adhisty itu tidak sebanding, apalagi dalam adu otot seperti ini.

Beberapa cowok terpental karena mencoba mencekal tangan Rena. Namun mereka kembali berdiri dan menghalangin gerakan cewek itu walaupun pada akhirnya mereka terpelanting kembali.

Adhisty yang semakin tersudut mencoba mengeluarkan perlindungan dirinya. Ia mulai menyerang walau Ia tau serangannya tak akan berarti. Adhisty menahan sekuat tenaga kepalan tangan Rena yang hendak menghantamnya. Dengan cepat Adhisty memelintir tangan itu.

"Adhisty bangsat!"

Rena menggeram marah Ia mencoba melepaskan diri Ia tak mungkin kalah dari si lemah satu ini hingga...

Bugh!

Adhisty memang tidak terlalu mahir bela diri tapi Ia mahir biologi dan dengan cekatan Adhisty memukul tengkuk leher Rena dengan satu tangannya yang bebas. Adhisty memastikan pukulannya berhasil membuat Rena tumbang namun tidak sampai mengakibatkan cidera.

"Bangsat!"

Itulah kata terakhir yang terucap dari bibir Rena sebelum Ia benar-benar terlelap. Adhisty beruntung guru biologinya pernah memberitahu bahwa bagian pangkal leher belakang dekat dengan otak kecil manusia.

Dan fungsi utamanya adalah pusat keseimbangan, gurunya pernah menjelaskan jika terjadi benturan kemungkinan seseorang akan syok dan kehilangan keseimbangan bahkan pingsan. Seperti yang dialami Rena sekarang.

"Aargh" Adhisty meringis menahan sakit pada sudut bibirnya yang sobek sampai mengeluarkan darah. Sungguh bertarung dengan Rena seperti bertarung denga cowok dewasa.

"Sakit Dhis?" Tanya Anya sang sekertaris kelas dengan hati-hati.

"Menurut lo?"

Anya hanya nyengir kuda merutuki kebodohannya, sudah pastilah sakit apalagi sudut bibir Adhisty yang terluka.

"Puas liatinnya?"

Mendengar suara Adhisty membuat beberapa temannya tersadar dari kesyokkan mereka.

"Dik! Ga! Tolong ambil tandu!" perintah Rio yang langsung dilaksanakan oleh Diki dan Rega.

Adhisty yakin ini belum masuk jam istirahat namun beberapa murid kelas lain sudah mengerubuni kelas nya terkusus melihat pertarungan live nya dengan Rena.

Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang