Hai boy! cepet bangun.

1K 95 4
                                    

Semut yang kecil saja kalau kita injak bisa mengigit. Apalagi aku yang punya logika dan hati.

Setelah kamu sakiti kamu pikir aku akan diam saja?

(AULIA SALSABILLA)



Segala sesuatu tidak semudah apa yang di ucapkan tidak sesimpel apa yang kita pikirkan. Sama seperti perkataan laki-laki yang sudah lebih dari setahun menjalani hubungan dengannya.

"Mungkin kita bukan pasangan lagi, tapi kita bisa jadi teman atau sahabat"

Teman? Sahabat? Apakah laki-laki itu pikir beradaptasi dengan segala keadaan itu hanya cukup waktu sehari?. Dulu pacar besok kita sahabat? Mudah sekali baginya mengucapkan kalimat tadi.

"Kamu minta putus?"

Ironis bukan? Dia yang datang dengan berjuta pesona kini pergi dengan hanya meninggalkan luka. Apa perlu Aulia jelaskan bahwa dirinya benar-benar jatuh pada laki-laki itu. Jatuh pada rasa yang ternyata hanya sekedar iba.

"Lo bener Aul" laki-laki itu meraih tangan Aulia dengan lembut "dengan gua pertahanin hubungan ini gua akan semakin nyakitin lo"

Aulia berdecih "menurut kamu sekarang aku nggak sakit? Menurut kamu sekarang aku baik-baik aja? Kenapa?"

"Aul"

"Kenapa Fik kenapa di saat aku mulai percaya sama kamu! Aku mulai berharap lebih ke kamu. Trus kamu mau tinggalin aku gitu aja? Kamu pikir aku se menyedihkah apa sih Fik!"

"Aul"

"Trus setelah ini apa? Kita sahabatan cuma karena kamu kasian sama aku. Gitu? Apa lagi? Kamu mau berpaling ke Adhisty?"

Laki-laki itu langsung memasang wajah datarnya "kenapa jadi bawa-bawa dia sih Au?"

Gadis itu mengibaskan tangannya ke udara hampa.

"Halah bilang aja kamu suka sama dia. CEWEK YANG BAHKAN NGGAK JELAS IDENTITASNYA!"

"AULIA!"

Deg!

Baru kali ini Fikran berani membentaknya. Biasanya semarah apa pun laki-laki itu hanya akan diam, itu pun sudah membuat perasaan gadis itu tak karuan. Apalagi kalau di bentak. Kalian pasti tau respon apa yang akan di berikan gadis itu.

"Kamu bentak aku cuma karena cewek yang katanya kamu benci itu?" air mata sudah membanjiri pipi mulus gadis itu. Aulia dapat melihat dengan jelas Fikran mengusap kasar wajahnya.

Aulia bersumpah ia tak akan pernah melupakan apa yang telah di alaminya hari ini. Ia tak akan membiarkan hanya dirinya yang terluka, semuanya semua yang terlibat dalam rasa sakitnya hari ini harus mendapatkan balasan yang lebih dari apa yang ia rasakan!.

"Aul mau kemana? Gua belom selesai jelasin--"

"Cukup!" Aulia menghempaskan cekalan tangan Fikran "Denger baik-baik! Kalo aku nggak bisa milikin kamu," gadis itu menremas ujung rok yang ia kenakan erat-erat.

"Maka nggak ada siapapun yang berhak milikin kamu!" gadis itu berbalik arah lalu pergi. Meninggalkan Fikran yang menatap cemas kepergiannya. Merasa jaraknya sudah cukup jauh gadis itu mengeluarkan sebuah kartu.

Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang