Kini aku sadar malaikat tak bersayap itu ada.
Dan entah selamanya akan jadi penolong atau sebaliknya*
*
Raja memapahnya menuju kelas dan itu membuat beberapa mata menatap mereka tak percaya. Adhisty memaksa untuk ke kelas karena Ia ingat tugas kimianya yang menumpuk. Jadilah Raja membantunya dengan terpaksa tentunya.
Sementara masalah keributan pagi ini sudah diurus oleh TIKEDIS. Namun baru beberapa menit Adhisty duduk dan mencoba melanjutkan tugasnya tiba-tiba tasnya bergetar. Ia langsung membuka retsleting tasnya.
Didalam sana sebuah benda pipih menyala yang dilayarnya tertera nama MOLLUSCA Adhisty dengan cepat mendongakkan kepalanya memastikan keadaan sekitarnya saat dirasa aman Adhisty memindahka benda mungil itu dalam kantongnya.
"Mau kemana Dhis?"
"Toilet" jawabnya setelah tubuhnya setengah berdiri namun hampir limbung.
"Mau gue anter?"
"Ngak perlu"
Adhisty mencoba berdiri lalu berjalan pelan keluar kelas sedangkan teman-temannya menatap sedikit kesal padanya. Sakit aja masih cuek.
Setelah melangkah cukup jauh dari kelas dan setelah memastikan situasi aman Adhisty mengangkat panggilan yang terus saja membuat ponsel disakunya bergetar.
"Apa?"
"Ke gudang belakang sekarang penting!"
"Ok"
Adhisty memasukan benda mungil itu lagi Ia memang sengaja tidak memberi tahu temannya yang lain bahwa Ia punya ponsel.
Alasannya simple yang pertama Hp itu hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang tertentu.
Yang kedua Ia malas meladeni orang yang apa-apa ngomong lewat Hp, Adhisty mau kalau perlu ya temui dia langsung.
*••*
Reza menoleh saat pintu gudang terbuka disana Adhisty masuk dengan sedikit tertatih. Reza mennyatukan alisnya bingung. Kenapa si monyet?.
"Muka lo kenapa nyet?".
Saking kagetnya Reza tidak sadar menangkup wajah Adhisty dengan seenak jidatnya.
"Sakit tolol!" ketus Adhisty sontak membuat Reza melepaskan tangkupannya.
"Sorry, siapa yang lakuin ini sama lo Dhis? Chika? Aulia? Atau sapa ngaku!"
"Apa faedahnya lo tau?"
"Bakal gue becek-becek tuh orang berani-beraninya nyakitin monyet gue!" jawab Reza dengan berapi-api.
"Rena"
Reza langsung kicep api yang tadi berkobar-kobar langsung padam seketika "Rena tinju?"
"Menurut lo sapa lagi Rena di sekolah ini yang berani sama gue?" cibiran Adhisty membuat Reza tersenyum kecut.
"Ya sapa tau Rena anaknya bu kantin kan?"
Adhisty diam sesaat otaknya berfikir sejak kapan bude kantin punya anak yang namanya Rena "Reno bego!" ketusnya.
"Lah udah ganti?"
"Bodo amat Za b-o-d-o!"
Ngobrol dengan Reza selalu menguras tenaga serta kesabaran Adhisty. Sampai Ia lupa tujuannya datang kemari.
"Gimana?"
"Apanya?"
Astaga ingin sekali Adhisty melempar rudal keatas kepala makhluk lunak satu ini.
"Ngapa lo manggil gue KESINI!"
Reza baru ingat untung saja Adhisty mengingatkannya "Oh iya lupa hehe"
Adhisty berdecak, ia memandang saksama Reza yang mengeluarkan bungkusan coklat dari balik bajunya. Harus ditaruh situ?.
"Bukti?" tanya Adhisty langsung pada tujuannya lalu Reza mengangguk "Tentang kasus bahan terlarang?" tanyanya lagi lalu Reza menggeleng.
Reza menarik napas pertanda Ia akan menjelaskan hal yang panjang "Yang penting lo selamatin dulu harga diri lo masalah barang terlarang masih gue selidiki, lagian si Laras bego lama banget ngeretasnya alhasih ketauan untung bisa lolos, bakal kita coba Lagi nanti"
Adhisty mengangguk paham lalu memasukkan bungkusan tadi kedalam bajunya mengikuti cara Reza. Reza terkekeh "Plagiat lo"
"Bodo"
Setelah dirasa bajunya rapih Adhisty kembali menatap Reza yang menatapnya intens "kenapa?"
Reza menaikkan satu alisnya "Gue tau Rena itu temen lo waktu SMP tapi ya masa lo ngak berani sama dia?"
Sekarang giliran Adhisty yang terkekeh ternyata Ia belum menceritakan sepenuhnya tentang Rena pada Reza "Ck, Rena itu bukan cuma sekedar temen dia orang yang selalu ngelindungi gue kalo gue dibully" Adhisty menghela napas membayangkan sosok Rena "Dan dia Alasan gue berusaha berubah jadi kuat"
Reza ikut tersenyum melihat Adhisty tersenyum dan sekarang Reza tau Adhisty bisa marah pada siapapun tapi tidak pada penolongnya. Karna sekeras apapun Adhisty dia masih manusia.
Makasih readers yang masih setia nungguin Dan Gue Punya Rasa update. Jangan jadi sider ya guys coment kalian aku tunggu:)
Don't forget vote and coment😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN DULU SEBELUM BACA] Adhisty lah yang tak memahami, bahwa langit memang tak akan mampu memeluk bumi. Dia si miskin mampukah bersanding dengan dia yang kaya? Dia yang tak dianggap mampukah bersanding dengan dia si penarik perhatian? Dia y...